Dari pendapat diatas dapat dikatakan, persepsi seseorang akan dipengaruhi oleh kerjasama antara faktor luar stimulus dan
faktor dalampersonal. Kedua faktor itu secara bersama-sama akan menentukan persepsi seseorang terhadap obyek yang diamati.
Adapun yang disebut faktor dalam adalah hal-hal yang berasal dari dalam diri seseorang antara lain cipta, rasa, karsa dan jenis kelamin.
Sedang faktor luar meliputi pengalaman, lingkungan dan kepercayaan. Depdikbud, 2003:26.
b. Profesi Guru
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 1983 pasal 27 ayat 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud guru ialah tenaga
pengajar yang merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tujuan utama mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan
jenjang pendidikan menengah. Guru merupakan faktor penting dalam terselenggaranya proses belajar mengajar di sekolah. Tanggung jawab
guru tidak hanya di sekolah saja, tetapi tanggung jawab guru meliputi tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan Negara.
Menurut Zanti Arbi, peran guru dalam pelajaran belum dapat digantikan oleh mesin pengajar, alat perekam, komputer dan lain-lain
yang diciptakan manusia karena alat-alat tersebut tidak dapat menggantikan peran guru berkenaan dengan unsur-unsur manusiawi
seperti siap, sistem nilai, perasaan, kebiasaan dan unsur-unsur lain yang ingin dicapai. Samana, 1994:129.
Tugas-tugas pokok guru Chomaidi, 1982:54: 1.
Tugas profesional, yaitu sehubungan dengan profesinya yang meliputi tugas mendidik, mengajar dan melatih.
2. Tugas manusiawi, tugasnya sebagai manusia dalam hal ini guru
bertugas mewujudkan dirinya ialah merealisasikan seluruh potensi yang dimilikinya. Melakukannya auto identifikasi dan auto
pengertian untuk dapat menempatkan dirinya dalam keseluruhan kemanusiaan. Guru berfungsi sebagai orang tua kedua dari
siswanya.
3. Tugas kemasyarakatan, yaitu tugas sebagai anggota masyarakat
dan tugas warga negara. Dalam hal ini guru membimbing siswa agar menjadi warga negara yang baik, sesuai dengan Pancasila dan
UUD 45 dan GBHN. Disini guru berfungsi sebagai pencipta masa depan dan pengarah kemajuan.
Sedang 10 kompetensi yang harus dimiliki guru Walgito, 1994:120: 1.
Menguasai bahan. 2.
Mengelola proses belajar mengajar. 3.
Penggunaan media atau sumber belajar. 4.
Pengelolaan kelas 5.
Menguasai landasan-landasan kependidikan. 6.
Mengelola interaksi belajar mengajar. 7.
Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran. 8.
Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan konseling disekolah.
9. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah
10. Memahami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian untuk
kepentingan pengajaran. Profesi atau jabatan guru sebagai tenaga pengajar merupakan
tanggung jawab moral yang berat. Guru dituntut dapat memberikan bekal kemampuan dasar kepada muridnya, sehingga mereka mampu
mengembangkan sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara
dan umat manusia sehingga memiliki bekal baik pengetahuan maupun keterampilan PP No. 28 1992.
Guru sebagai pendidik pada lembaga pendidikan formal memiliki peranan yang besar, yaitu sebagai Samana, 1994:6:
1. Alat dalam melestarikan nilai-nilai yang terpuji dalam masyarakat,
nilai-nilai yang dikehendaki untuk dipertahankan. 2.
Pengembangan nilai-nilai baru yang dianggap serasi oleh masyarakat dalam menghadapi tantangan perkembangan ilmu,
teknologi dan modernisasi. 3.
Pembentukan tenaga pembangunan yang ahli dan trampil serta dapat meningkatkan produktivitas kualitas dan efisiensi kerja,
merupakan jembatan masa kini dan masa akan datang karena pendidikan adalah kegiatan yang bersifat futuristik.
4. Pembentukan pribadi-pribadi yang memiliki kepercayaan diri,
disiplin dan tanggung jawab, serta mampu mengungkapkan dirinya melalui media yang ada mampu melaksanakan hubungan
manusiawi dan menjadi warga negara yang baik.
Sehubungan dengan empat fungsi diatas, guru sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan dan pengajaran
disekolah, perlu merasa bahwa dirinya selalu dituntut rasa tanggung jawab akademis maupun tanggung jawab moral Winkel, 1988 : 57.
Willi Toisota dalam prasarannya pada lokakarya Dasa Warsa IKIP Yogyakarta seperti yang dikutip oleh Chomaidi mengemukakan
bahwa guru-guru di Indonesia dalam menjalankan tugas mengajarnya akan berperan dalam tiga lingkungan, yaitu Willi Toisota, 1982:7:
1. Lingkungan sekolah, peran yang diharapkan padanya adalah
mengajar, karena ia berhubungan dengan muridnya. Dan sebagai administrator atau organisator pendidikan, karena ia berhubungan
dengan rekan sejawat.
2. Lingkungan masyarakat, peran yang diharapkannya adalah sebagai
inovator pendidikan tempat guru berhubungan dengan orang tua murid, dan peran sebagai pimpinan pembangunan masyarakat
disekitarnya, tempat ia berhubungan dengan masyarakat pada umumnya.
3. Lingkungan masyarakat dunia, peran yang diharapkan padanya
adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, ketertiban dan perdamaian, karena guru merupakan bagian penduduk dunia.
Selanjutnya Willi menjelaskan supaya guru dalam menjalankan peran yang diharapkan dalam tiga lingkungan tersebut, kepadanya
perlu diberi kompetensi yang sesuai dengan tugasnya yang meliputi Chomaidi dkk, 1982:9:
1. Kompetensi mata pelajaran subject matter competency.
2. Kompetensi kepemimpinan leadership competency.
3. Kompetensi hubungan antar manusia human relations
competency. Jadi profesi guru merupakan profesi yang menuntut tanggung
jawab yang kompleks, baik terhadap tanggung jawab pendidikan, moral maupun tanggung jawab sosial. Mengingat betapa berat peranan
guru, tugas guru dan persyaratannya untuk menjadi guru yang profesional maka seorang guru dituntut mempunyai kompetensi dan
kemampuan sesuai tuntutan profesi.
c. Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru