BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMA Negeri 1 Sleman yang berjumlah 720 orang, tetapi yang berhasil digunakan untuk
sampel merupakan siswa kelas XII yang berjumlah 173 responden. Data yang diperoleh dari kuesioner merupakan data mengenai persepsi
siswa tentang profesi guru, lingkungan belajar terhadap minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi.
Sedangkan untuk variabel prestasi belajar diperoleh dari informasi pihak sekolah. Berikut ini merupakan deskripsi data untuk masing-masing variabel
bebas. 1. Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru
Berdasarkan data hasil penelitian, skor data tertinggi dari variabel lingkungan belajar adalah 5 x 14 = 70 dan skor data terendah 1 x 14 = 14.
Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut:
70
Tabel 5.1 Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru
Skor Frekuensi Presentasi
Kategori 59-70 54 31,2
Sangat Positif
51-58 98
56,6 Positif
45-50 18 10,4 Cukup
Positif 40-44 3 1,7
Negatif 14-39 0 0
Sangat Negatif
Jumlah 173
100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa variabel persepsi siswa tentang profesi guru yang terkategorikan sangat positif ada 54 siswa
31,2; positif ada 98 siswa 56,6; cukup positif ada 18 siswa 10,4; negatif adalah 3 siswa 1,7; dan sangat negatif adalah 0 siswa
0. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang profesi guru dikategorikan positif. Perhitungan dengan menggunakan PAP
tipe II dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 5.2 Hubungan Antara Persepsi Siswa
Tentang Profesi Guru Dalam Memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi
Kriteria
Persepsi Siswa Tentang Profesi Guru Total
Sangat Positif
59-70
Positif
51-58
Cukup Positif
45-50
Negatif 40-44
Sangat Negatif
14-39
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Sangat Tinggi
5 1,2 2 2,9 - -
- - - -
7 4,0 Tinggi 12 6,9 11 6,4 -
- -
- - - 23 13,3
Cukup Tinggi
13 7,5
26 15
3 1,7
- - - -
42 24,3
Rendah 13 7,5 25 14,5
3 1,7 1 0,6 - - 42
24,3 Sangat
Rendah 11 6,4 34 19,7
12 6,9 2 1,2 - - 59 34,1
Jumlah 54 31,2 98 56,6 18 10,4
3 1,7 - - 173 100
Dari tabel 5.2 menunjukkan bahwa siswa SMA yang berminat melanjutkan studi ke FKIP ditinjau dari persepsi siswa tentang profesi
guru dapat diuraikan sebagai berikut: a. Persepsi Sangat Positif 59-70
Untuk responden yang persepsinya sangat positif ada 5 orang 1,2 yang memiliki minat sangat tinggi, 12 orang 6,9 memiliki
minat tinggi, 13 orang 7,5 memiliki minat cukup tinggi, 13 orang 7,5 memiliki minat rendah, 11 orang 6,4 memiliki minat sangat
rendah. b. Persepsi Positif 51-58
Untuk responden yang persepsinya positif ada 2 orang 2,9 yang memiliki minat sangat tinggi, 11 orang 6,4 memiliki minat
tinggi, 26 orang 55 memiliki minat cukup tinggi, 25 orang 14,5 memiliki minat rendah, 34 orang 19,7 memiliki minat sangat
rendah. c. Persepsi Cukup Positif 45-50
Untuk responden yang persepsinya cukup positif tidak ada satu orang pun yang memiliki minat sangat tinggi, tidak ada satu orang pun
yang memiliki minat tinggi, 3 orang 1,7 memiliki minat cukup tinggi, 3 orang 1,7 memiliki minat rendah, 12 orang 6,9
memiliki minat sangat rendah. d. Persepsi Negatif 40-44
Untuk responden yang persepsinya negatif tidak ada satu orang pun yang memiliki minat sangat tinggi, tidak ada satu orang pun yang
memiliki minat tinggi, tidak ada satu orang pun yang memiliki minat cukup tinggi, 1 orang 0,6 memiliki minat rendah, 2 orang 1,2
memiliki minat sangat rendah.
2. Data Prestasi Belajar Tabel 5.3
Prestasi Belajar
Skor Frekuensi Presentase Kategori 1086 81
46,8 Tinggi ≤ 1086 92
53,2 Rendah
Data tentang prestasi belajar bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang diperoleh dari nilai raport dengan jumlah 14 mata
pelajaran. Kemudian nilai rapot tersebut dihitung meannya dengan
menggunakan rumus mean = Σ fXN dan diperoleh hasil 1086. Hasil
tersebut lalu dibandingkan dengan nilai setiap siswa dengan ketentuan apabila nilai siswa di atas mean maka dikategorikan berprestasi belajar
tinggi, sedangkan apabila nilai siswa di bawah mean maka dikategorikan berprestasi belajar rendah. Dari informasi yang ada diperoleh data sebagai
berikut : 81 responden 46,8 berprestasi belajar tinggi dan 92 responden 53,2 berprestasi belajar rendah. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa jumlah siswa yang berprestasi belajar tinggi lebih sedikit dibanding
dengan jumlah siswa yang berprestasi belajar rendah.
Tabel 5.4 Hubungan Antara Prestasi Belajar Dalam Memilih Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi
Kriteria Skor Total 1086
≤ 1086 Jumlah Jumlah Jumlah
Sangat Tinggi 4 2,3 3 1,7 7 4,0
Tinggi 11 6,4 12 6,9 23 13,3
Cukup Tinggi 19 11 23 13,3
42 24,3 Rendah 21
12,1 21
12,1 42
24,3 Sangat
Rendah 26 15 33 19,1 59 34,1
Jumlah 81 46,8
92 53,2
173 100
Dari tabel 5.4 menunjukkan bahwa siswa SMA yang berminat melanjutkan studi ke FKIP ditinjau dari prestasi belajar dapat diuraikan
sebagai berikut: a. Skor 1086
Untuk responden yang skornya 1086 ada 4 orang 2,3 yang memiliki minat sangat tinggi, 11 orang 6,4 memiliki minat tinggi,
19 orang 11 memiliki minat cukup tinggi, 21 orang 12,1
memiliki minat rendah, 26 orang 15 memiliki minat sangat rendah. b. Skor
≤ 1086 Untuk responden yang skornya
≤ 1086 ada 3 orang 1,7 berminat sangat tinggi, 12 orang 6,9 memiliki minat tinggi, 23
orang 13,3 memiliki minat cukup tinggi, 21 orang 12,1 memiliki minat rendah, 33 orang 19,1 memiliki minat sangat
rendah.
3. Data Lingkungan Belajar Berdasarkan data hasil penelitian, skor data tertinggi dari variabel
lingkungan belajar adalah 5 x 11 = 55 dan skor data terendah 1 x 11 = 11. Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel distribusi
frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut:
Tabel 5.5 Lingkungan Belajar
Skor Frekuensi Presentasi
Kategori 47-55 9 5,2
Sangat Mendukung
40-46 15 8,7 Mendukung 36-39 23 13,3
Cukup Mendukung
31-35 37 21,4 Tidak
Mendukung 11-30 89 51,4 Sangat
Tidak Mendukung
Jumlah 173
100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa variabel lingkungan belajar yang terkategorikan sangat mendukung sebanyak 9 siswa 5,2;
mendukung ada 15 siswa 8,7; cukup mendukung ada 23 siswa 13,3; tidak mendukung ada 37 siswa 21,4 dan sangat tidak
mendukung ada 89 siswa 51,4. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa lingkungan belajar sebagian besar siswa dalam kategori sangat tidak
mendukung. Perhitungan dengan menggunakan PAP tipe II dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 5.6 Hubungan Antara Lingkungan Belajar Dalam Memilih Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi
Kriteria
Lingkungan Belajar Total
Sangat Mendukung
47-55
Mendukung
40-46
Cukup Mendukung
36-39
Tidak Mendukung
31-35
Sangat Tidak Mendukung
11-30
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Sangat
Tinggi 3 1,7 3 1,7
1 0,6 - - - - 7 4,0
Tinggi 6 3,5 7 4,0 6 3,5 1 0,6 3 1,7 23
13,3 Cukup
Tinggi -
- 5 2,9 14 8,1 14 8,1 9 5,2 42 24,3
Rendah - - - - 1
0,6 19
11 22
12,7 42
24,3 Sangat
Rendah - - - - 1
0,6 3
1,7 55
31,8 59
34,1 Jumlah 9 5,2 15 8,7
23 13,3 37 21,4
89 51,4 173 100
Dari tabel 5.6 menunjukkan bahwa siswa SMA yang berminat melanjutkan studi ke FKIP ditinjau dari lingkungan belajar dapat diuraikan
sebagai berikut: a. Lingkungan Belajar Sangat Mendukung 47-55
Untuk responden yang lingkungan belajarnya sangat mendukung ada 3 orang 1,7 yang memiliki minat sangat tinggi, 6
orang 3,5 memiliki minat tinggi, tidak ada satu orang pun yang memiliki minat cukup tinggi, tidak satu orang pun yang memiliki
minat rendah, tidak ada satu orang pun memiliki minat sangat rendah. b. Lingkungan Belajar Mendukung 40-46
Untuk responden yang lingkungan belajarnya mendukung ada 3 orang 1,7 yang memiliki minat sangat tinggi, 7 orang 4,0
memiliki minat tinggi, 5 orang 2,9 memiliki minat cukup tinggi, tidak satu orang pun yang memiliki minat rendah, dan tidak ada satu
orang pun memiliki minat sangat rendah. c. Lingkungan Belajar Cukup Mendukung 36-39
Untuk responden yang lingkungan belajarnya cukup mendukung ada 1 orang 0,6 yang memiliki minat sangat tinggi, 6
orang 3,5 memiliki minat tinggi, 14 orang 8,1 memiliki minat cukup tinggi, 1 orang 0,6 memiliki minat rendah, 1 orang 0,6
memiliki minat sangat rendah. d. Lingkungan Belajar Tidak Mendukung 31-35
Untuk responden yang lingkungan belajarnya tidak mendukung tidak ada satu orang pun yang memiliki minat sangat tinggi, 1 orang
0,6 memiliki minat tinggi, 14 orang 8,1 memiliki minat cukup tinggi, 19 orang 11 memiliki minat rendah, 3 orang 1,7
memiliki minat sangat rendah. e. Lingkungan Belajar Sangat Tidak Mendukung 11-30
Untuk responden yang lingkungan belajarnya sangat tidak mendukung tidak ada satu orang pun yang memiliki minat sangat
tinggi, orang 1,7 memiliki minat tinggi, 9 orang 5,2 memiliki
minat cukup tinggi, 22 orang 12,7 memiliki minat rendah, 55 orang 31,8 memiliki minat sangat rendah.
4. Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Di Perguruan Tinggi
Skor data tertinggi dari variabel minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi adalah 5 x
15 = 75 dan skor data terendah 1 x 15 = 15. Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian
Acuan Patokan II sebagai berikut:
Tabel 5.7 Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi
Skor Frekuensi Presentasi
Kategori 64-75 7 4,0
Sangat Tinggi
55-63 23 13,3 Tinggi
49-54 42 24,3 Cukup
Tinggi 42-48 42 24,3
Rendah 15-41 59 34.1
Sangat Rendah
Jumlah 173
100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa variabel minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan
Tinggi yang terkategorikan sangat tinggi ada 7 siswa 4,0; tinggi ada 23 siswa 13,3; cukup tinggi ada 42 siswa 24,3; rendah ada 42 siswa
24,3 dan sangat rendah ada 59 siswa 34,1. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa minat siswa SMA dalam memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Perguruan Tinggi dikategorikan sangat rendah.
Perhitungan dengan menggunakan PAP tipe II dapat dilihat pada lampiran.
B. ANALISIS DATA 1. Pengujian Prasyarat