Setelah menjadi komandan KDMA, pangkat Syamaun Gaharu dinaikkan satu tingkat

22 Setelah menjadi komandan KDMA, pangkat Syamaun Gaharu dinaikkan satu tingkat

19 Boyd R. Compton, Ibid., hlm 149.

dari Mayor menjadi Letnan Kolonel.

masalah militer (pemberontakan bersenjata) Darul Islam ini. Mayor jauh dari yang pertama, keduanya dikerjakan oleh ulama. Beda dengan Syamaun Gaharu yang sebelumnya bertugas di Banjarmasin, sejak 9

ulama zaman sekarang, pemimpin-pemimpin di masa itu tak takut April 1956 dipindahkan ke Aceh untuk menjabat Komandan Resimen I,

sarung mereka kena lumpur. Sekarang saluran-saluran itu sudah rusak, kemudian dipanggil oleh AH Nasution di Jakarta untuk membicarakan

dan hasil panen padi merosot. Sebelum terjadi perang, Aceh biasa kasus Peristiwa Daud Beureu`eh. Demikian pula beberapa perwira lain

mengekspor beras untuk kebutuhan seluruh daerah Sumatera Timur. seperti Kapten Nyak Adam Kamil yang telah lebih dulu diangkat

Sekarang kita mengimpor beras dari Burma”. Dalam impiannya, ia sebagai Komandan Sektor FF di Lhokseumawe dan Lettu Usman Nyak

melihat sebuah Aceh yang sejahtera di bawah pimpinan kelompok Gade di Kutaraja.

ulama yang ditampilkan kembali. Di masa keemasan itu, hanya orang- Dengan seizin WKPM II K. H. Idham Khalid yang bertanggung

orang yang benar-benar berpengetahuan yang dapat menjadi ulama. jawab masalah keamanan, Syamaun Gaharu mulai mengadakan kontak

Sedangkan di zaman modern ini, hampir setiap orang bisa mengaku berhak untuk disebut ulama.” dengan para pimpinan pemberontak.Bersama dengan Lettu Abdullah 20 Teungku Daud Beureu`eh

Masri, Perwira Distrik Militer Pidie, Syamaun Gaharu berhasil mendekati sesungguhnya adalah seorang yang sangat jenius dengan segudang Tgk. Syekh Daud Tangse, yang mempunyai pengaruh besar di Tangse

rencana tata-ruang Aceh yang ada di dalam kepalanya. Siapa saja yang karena tiga orang pimpinan pembeontak di Tangse yaitu Banta

peduli dengan air, dengan beras dengan lingkungan, maka ia adalah Khairullah, Sulaiman Adami dan Hamada adalah putra dan

orang-orang lurus yang mengerti harus dibawa ke mana rakyat ini. menantunya sendiri. Hasil dari pendekatan tersebut 43 orang anggota

Boyd R. Compton, selanjutnya dengan spontan membuat pemberontak di Tangse kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dan Tgk.

bandingan antara Soekarno dan teungku Daud Beureu`eh. Compton Syekh Daud Tangse sendiri nantinya dieksekusi oleh pemberontak.

menulis: “Daud Beureu`eh bicara dengan gelora dan kesungguhan Selanjutnya bersama dengan Lettu Usman Nyak Gade, Syamaun

tentang perlunya pembaruan. Saya bisa memahami mengapa Pak Gaharu mengadakan kontak dengan dua pemimpin pemberontak di

Bupati membandingkannya dengan Soekarno yang cemerlang sebagai Aceh Besar yaitu Isak Amin dan Pawang Leman (Ayah Keude). Melalui

orator massa. Seandainya keduanya berpidato di sebuah acara yang merekalah Syamaun Gaharu dapat berkorespondensi dengan teman

sama, konon Soekarno akan menjadi juara kedua jika pendengarnya sekompi Gyugunnya dulu, Pimpinan TII Hasan Saleh pada akhir Desem-

orang Aceh, terutama kalau sang “Singa Aceh” sudah mulai gusar dan ber 1956. Hasan Saleh yang mula-mula mengirim surat kepada Sya-

marah.” Hanya Compton sajalah yang mengerti akan kemarahan dan maun Gaharu. Surat itu sangat bersifat pribadi antara dua kawan lama

gelora pemikiran dan kemarahan Teungku Daud Beureu`eh yang luar yang saling berhadap-hadapan di medan perang. Langkah Syamaun

biasa ini, meskipun tadinya ia hanya menyambut Boyd R. Compton Gaharu diikuti juga oleh Komisaris M. Isa, yang telah menjadi Kepala

dengan senyum dan kehangatan tuan rumah khas gampong-gampong Polisi Sumatera Utara di Medan. Dengan memanfaatkan jasa T. M. Ali,

di Aceh. Teungku Daud Beureu`eh adalah singa Aceh yang sudah mulai kepala kepolisian wilayah Bireun dia berusaha melakukan kontak

gusar dan marah, maka tidak ada seorang pun yang bisa meng- dengan Husin Yusuf yang waktu itu Menteri pertahanan NBA-NII.

halanginya untuk menjalankan niat sucinya, berperang demi agama Dalam balasannya tanggal 14 Oktober 1956, sesuai dengan pasal 4

Allah, demi tegaknya syariat Islam, demi tegaknya negara Islam bagi program Kabinet Hasan Ali, secara tegas dia mengatakan bahwa pe-

bangsa yang telah mengorbankan nyawanya dan syahid dalam rundingan dapat diterima sepenuhnya dan waktu diserahkan epada

20 Boyd R. Compton, Ibid., hlm. 150.

peperangan melawan kafir-kafir jahanam dari dunia Barat. prajurit resimennya yang pulang ke rumah, asal saja ini tidak Boyd R. Compton pun mengakui kesalahannya dalam menilai

merugikan perjuangan. Dia sendiri pun diminta melapor kepada para sosok tegar yang sedang diusik, diganggu oleh cecunguk-cecunguk

penguasa, katanya, tetapi ia jngin menantikan hasil pemilihan umum. revolusi nun jauh di Jawa sana. Teungku Daud Beureu`eh ibarat singa

Dia memikirkan akan melapor demikian karena kabinet yang Aceh yang sedang tertidur, kini dia diusik dengan hal-hal “yang

memerintah sekarang, Kabinet Burhanuddin Harahap, ideologinya membingungkannya”. Boyd Compton mengisahkan bahwa: 19 berdekatan dengan cita-cita perjuangan di Aceh.

“Sementara ia terus bicara tentang pemerintahan Islam di Aceh, saya Pada umumnya sikap kaum pemberonak Darul Islam di Aceh merasa bahwa aneka kasak-kusuk yang saya bawa dari Medan telah

terhadap pemilihan umum lunak. Mula-mula, ketika pemberontakan sangat menyesatkan saya. Jelas bahwa ia bicara tentang sebuah

meletus, sikap mereka terhadap ini mendua. Di satu pihak mereka Negara Islam untuk seluruh Indonesia, dan bukan cuma untuk Aceh

menuduh Pemerintah Republik berusaha membiarkan mereka yang merdeka. Ia berusaha meyakinkan saya bahwa kemerdekaan

menunggu tanpa batas waktu, sedangkan di pihak lain pemilihan beragama akan dijamin di negara semacam itu, dengan menekankan

umum mereka cap sebagai alat Pemerintah Pusat untuk melakukan contoh mengenai toleransi besar bagi penganut Kristen dalam negara-

kehendaknya. Kini ketika pemilihan umum telah di ambang pintu, negara Islam di Timur Dekat. Kaum Kristen akan diberi kebebasan dan

mereka tidak melakukan apa pun untuk merintanginya. 20 dilindungi dalam negara Islam Indonesia, sedangkan umat Islam tidak

Hasil pemilihan umum yang memuaskan di Aceh, yaitu Masyumi dapat merasakan kemerdekaan sejati kalau mereka tidak hidup dalam

memperoleh dua pertiga jumlah suara, memberi mereka yang sebuah negara yang diadasarkan atas ajaran-ajaran Al-Qur-an. Ketika

menyetujui diakhirinya pemberontakan alasan lain untuk menyokong saya tanya apakah sikap ini tak mengandung semacam kontradiksi, ia

sikap mereka. Kasus mereka lebih diperkukuh ketika, kali ini di bawah menandaskan bahwa, sebagai sebuah negara demokrasi, Indonesia

Kabinet Ali Satroamidjojo lagi; pada akhir 1956 suatu rancangan harus tunduk pada kehendak-kehendak mayoritas muslim. Ia yakin

undang-undang disahkan, yang memberikan status provinsi otonom partai-partai Islam akan menang besar dalam sebuah pemilihan

kepada Aceh. Undang-undang ini berlaku sejak Januari 1957. A. umum.” 21 Teungku Daud Beuereu`eh adalah tokoh yang cukup fair,

Hasjmy pemimpin Pemuda PUSA Aceh Besar sebelum Perang dan demokratis dan bertenggang rasa, namun ia akan mengambil jalannya

bekas Ketua BPI/Pesindo, menjadi gubernur pertama provinsi ini. sendiri jika kehendak rakyat tak terlaksanakan dengan paripurna. Ia

telah memberikan waktu yang cukup, bagi partai-partai untuk meng-