Keaslian Penelitian PENGARUH LOKASI TERHADAP AKTIVITAS TERMINAL (STUDI KASUS: TERMINAL GIRI ADIPURA dan SUB TERMINAL KRISAK KOTA WONOGIRI) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

Secara lebih rinci pendekatan yang digunakan dalam evaluasi Pengaruh Lokasi Terhadap Aktivitas Terminal Penumpang Giri Adipura ini adalah :

1.7.1 Pendekatan Sosial

Pendekatan studi ini didasarkan pada perilaku pengguna aktivitas terminal dalam kecenderungannya dalam memilih penggunaan terminal yang mereka butuhkan. Pengguna aktivitas terminal ini dapat berupa calon penumpang, penggerak angkutan umum, serta pelaku aktivitas ekonomi atau investor.

1.7.2 Pendekatan Teknis

1 Pendekatan Faktor Lokasi Sarana Pendukung Operasi Kendaraan Pendekatan melalui evaluasi keberadaan sarana dan prasarana pendukung perlu dilakukan terutama faktor pendukung eksisting. Sarana dan prasarana pendukung keberadaan terminal antara lain POM Bensin, Halte Bis, dan lain-lain. 2 Pendekatan Aktivitas Kawasan Dalam melakukan pendekatan aktivitas kawasan perlu diperhatikan aktivitas masyarakat yang mencakup aktivitas pergerakan, perkembangan kawasan dan juga aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat yang cukup beragam karakteristiknya. Hal yang paling mungkin terjadi adalah merebaknya aktivitas perdagangan baik pedagang formal maupun pedagang kaki lima yang melayani aktivitas transportasi. Faktor lain yang terkait dengan pola aktivitas adalah timbulan bangkitan lalu-lintas yang disebabkan oleh aktivitas tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka faktor aktivitas ini dapat diambil dari faktor aktivitas transportasi yang ada dan faktor aktivitas masyarakat yang ada. 3 Pendekatan Sistem Jaringan Jalan Jaringan jalan raya dapat dipandang sebagai susunan tiga sub-sistem, yaitu; arteri, kolektor dan lokal yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. 1. Sub-sistem Arteri Jalan arteri digunakan untuk tujuan lalu-lintas gerak. Ahli lalu-lintas bertanggung jawab dan menjamin bahwa setiap jalan arteri yang digunakan untuk menambah arus di bawah kondisi yang aman 2. Sub-sistem Kolektor Jalan kolektor ditujukan bagi penyaluran arus lalu-lintas antara jalan arteri dan jalan lokal. Dalam beberapa hal mereka membatasi penguasaan tanah. Konflik antara gerakan lalu-lintas dan pemarkiran tidak selalu dapat dipecahkan untuk kendaraan yang bergerak. 3. Sub-sistem Lokal Fungsi utama jalan lokal adalah untuk membantu membatasi penggunaan tanah. Disini perbedaan antara kendaraan gerak dan berhenti harus dipecahkan untuk kendaraan berhenti Bila tujuan masing-masing sub-sistem itu dengan jelasnya ditentukan sebelum memperoleh bantuan mencapai suatu daerah dalam perkembangan arus lalu-lintas dan pemarkiran lalu-lintas, sistem sirkulasi jalan dapat dirancang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar dari masing-masing sub-sistem tersebut. Dengan