memperhatikan rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan bagian dari rencana umum jaringan transportasi.
Sementara dalam Pasal 10 dijelaskan lebih lanjut bahwa lokasi terminal, baik Tipe A, Tipe B, maupun Tipe C ditetapkan dengan memperhatikan :
1. Rencana Umum Tata Ruang
2. Kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal.
3. Keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antarmoda.
4. Kondisi topografi lokasi terminal.
5. Kelestarian lingkungan.
Sedangkan khusus untuk terminal Tipe A, selain memperhatikan ketentuan pada Pasal 10 di atas, juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
Dalam ketentuan yang sama pada Pasal 15 1, pembangunan terminal penumpang harus dilengkapi dengan :
1. Rancang bangun terminal.
2. Analisis dampak lalu lintas.
3. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Mengacu pada peran terminal, yaitu sebagai bagian dari sistem angkutan jalan raya dalam melancarkan arus angkutan penumpang dan menjadi unsur tata
ruang yang memiliki peran penting bagi efisiensi kehidupan wilayah Departemen Perhubungan, 1998 maka secara keruangan terminal harus memenuhi dua syarat:
1. Syarat Aksesibilitas, yang dilihat dari :
- Ketersediaan jaringan jalan jaringan jalan primer harus lebih banyak
dibanding jaringan jalan sekunder.
- Ketersediaan moda transportasi dilewati ankutan penumpang, baik
angkutan dalam kota maupun antarkota. -
Cara pencapaian langsung atau tidak langsung. 2.
Kesesuaian lokasi yang dapat dilihat dari :
a.
Menurut Departemen Perhubungan : -
Terkait dengan sistem jaringan jalan primer dan terletak +100 m dari arteri primer.
- Terintegrasi dengan sistem angkutan primer.
- Terkait dengan sistem fungsi primer dalam tata ruang kota.
- Terletak di pinggir kota yang sesuai dengan arah geografis lokasi
pemasaran regional. -
Memiliki tingkat kebisingan dan polusi udara yang tidak mengganggu lingkungan sekitar.
- Dapat dicapai secara langsung dengan cepat, aman, dan murah.
b. Potensi lokasi terminal, dalam hal ini adalah :
- Jauh dari bencana atau bahaya alam.
- Sesuai dengan penggunaan lahan.
- Terkait dengan kawasan potensial pembangkit lalu lintas.
2.3.5.3 Kriteria Lokasi Terminal dari Tinjauan Praktis
Kriteria lokasi terminal penumpang berdasarkan persyaratan lokasi adalah sebagai berikut :
1. Lokasi terminal harus terkait dengan jaringan jalan arteri.
2. Lokasi terminal harus dapat dicapai secara langsung dengan cepat, aman, dan
murah oleh pemakai jasa angkutan regional. 3.
Lokasi terminal harus memiliki ketersediaan lahan. 4.
Lokasi terminal harus menghindari daerah yang telah diperuntukkan bagi kendaraan industri.
5. Lokasi terminal harus berada di luar daerah konservasi yang telah ditetapkan.
6. Lokasi terminal harus terkait dengan jaringan jalan utama dalam kota dalam
hal ini adalah jaringan jalan arteri sekunder. 7.
Lokasi terminal harus berada pada daerah yang memiliki ketersediaan jaringan jalan.
Sedangkan bila ditinjau dari aspek tata ruang, kriteria lokasi terminal Tipe A, antara lain :
1. Terletak pada pinggiran kota.
2. Dekat dengan terminal angkutan lain.
3. Dekat dengan terminal angkutan jalan raya lain terminal angkutan kota.
4. Dekat dengan pusat aktivitas.
5. Kesesuaian dengan penggunaan lahan.
6. Ketersediaan lahan yang memadai.
7. Kemudahan memperoleh penumpang.
8. Kedekatan dengan fasilitas pendukung operasi kendaraan seperti pompa
bensin dan bengkel. Pendapat lain menyatakan bahwa lokasi terminal harus memiliki
kesesuaian dengan struktur wilayah dan lalu lintas di sekitarnya Abubakar,
1997:94. Selain itu Claire 1973:72 mengemukakan bahwa lokasi terminal harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Penyedian akses yang memadai menuju terminal
2. Penyediaan lahan yang memadai, serta lokasi terbaik dalam hubungan sistem
transportasi dan pola umum suatu kota atau wilayah 3.
Perencanaan hubungan yang baik antara terminal dengan wilayah sekitarnya. Sedangkan menurut Husein Ahmad, lokasi terminal bus antarkota harus
memenuhi kriteria lokasi sebagai berikut Ahmad, 1985:56-62: a.
Kriteria fisik mencakup kemiringan dan daya dukung lahan, dalam hal ini lokasi terminal harus terletak pada daerah dengan kemiringan tanah 0-8.
b. Berdasarkan prasyarat lokasi, terminal harus memenuhi syarat sebagai berikut:
- Lokasi terminal harus terkait pada sistem jaringan jalan arteri kota.
- Lokasi terminal harus berada di luar kawasan pusat kota
- Lokasi terminal hendaknya menghindari daerah yang telah diperuntukan
bagi kegiatan industri -
Lokasi terminal berada pada daerah di luar daerah konservasi yang telah ditentukan.
Dalam studi yang dilakukan Tahan Timbul Sitompul, menyimpulkan lokasi terminal bus antarkota harus memenuhi kriteria Sitopu,1975:112 :
1. Lokasi terminal angkutan antarkota harus disesuaikan dengan pola tataguna
tanah dimana lokasi terminal akan ditempatkan 2.
Lokasi terminal angkutan antarkota harus disesuaikan dengan pola pelayanan umum kota