Keterkaitan Antara Sistem Transportasi Dengan Pola Penataan Ruang

membangkitkan trip production dan menarik trip attraction pergerakan; hal tersebut disebabkan oleh perbedaan distribusi populasi penduduk, tenaga kerja, luasan lahan serta aktivitas sosial ekonomi pada setiap fungsi kawasan. Selain berpengaruh terhadap besaran bangkitan dan tarikan lalulintas, perbedaan fungsi antar kawasan juga akan mempengaruhi karakteristik pergerakan jamhari sibuk-tidak sibuk, jenis moda angkutan yang digunakan, jenis infrastruktur transportasi yang harus disediakan serta karakteristik pelaku pergerakan itu sendiri.

2.3 Terminal

Dalam UU No 14 Tahun 1992 tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan, terminal merupakan simpul dalam sistem jaringan transportasi yang berfungsi pokok sebagai pelayanan umum antara lain tempat untuk naik turun penumpang dan atau bomgkar muat barang, untuk pengendalian lalu lintas dan angkutan kendaraan umum serta sebagai tempat perpndahan intra dan antar moda transportasi.

2.3.1 Kebutuhan Terminal

Dalam suatu sitem transportasi selalu terjadi pergerakan untuk memindahkan penumpang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain Warpani, 1990: 20. Pergerakan tersebut bersifat terpisah karena memiliki tujuan perjalanan yang berbeda. Dengan demikian jumlah perjalanan yang ditimbulkan oleh pergerakan tersebut sangat banyak. Jika pergerakan tersebut merupakan arus lalu lintas masuk ke sebuah kota, pada jumlah tertentu akan menambah “keruwetan” kota. Untuk itu dilakukan konsolidasi lalu lintas Delaney, 1974: 36-38. Konsolidasi lalu lintas pada dasarnya adalah suatu cara untuk mengurangi beban jaringan jalan akibat volume lalu lintas dengan memindahkan lalu lintas dari kendaraan kecil ke kendaraan yang lebih besar pooling, atau sebaliknya distribusi. Pada titik-titik pertemuan perjalanan tersebut diperlukan suatu tempat yang dapat menjamin perpindahan tersebut dengan lancar, yaitu terminal Delaney, 1974:45. Karakteristik perjalanan yang dapat mempengaruhi kebutuhan terminal adalah beberapa perjalanan terpisah yang memiliki tujuan yang berbeda pula, tetapi pada suatu tempat akan melalui jalur yang sama Gambar 2.1. Dalam gambar tersebut tampak bahwa pada pertemuan masing-masing perjalanan terdapat suatu titik. Pada titik tersebut terjadi aktivitas perpindahan penumpang dari suatu moda ke moda lainnya untuk digabungkan atau didistribusikan. Titik tersebut berfungsi untuk mengurangi overlapping perjalanan sehingga dapat mengurangi beban jalan. Pada kota-kota dengan intensitas perjalanan atau volume lalu lintas cukup tinggi, konsolidasi ini akan sangat membantu dalam mengurangi kemacetantundaan perjalanan. Namun, jumlah titik tersebut perlu dibatasi sedemikian rupa sehingga jarak antara satu titik dengan titik lainnya tidak menimbulkan tundaan perjalanan yang lebih besar. Terminal juga dibutuhkan karena arus penumpang dan kendaraan tidak datang secara serentak. Oleh karena itu seringkali terjadi proses menunggu waktu tunggu sebelum kendaraan atau penumpang tersebut diangkut oleh kendaraan. Waktu tunggu tersebut dapat terjadi karena beberapa hal, karena tundaan perjalanan kendaraan karena kemacetan atau waktu berhenti dalam perjalanan, karena kedatangan penumpang tidak tepat pada jam kedatangan kendaraan Delaney, 1974:45 atau karena jadwal kendaraan yang tidak pasti. Kemungkinan seorang penumpang datang ke terminal tepat pada jam kedatangan kendaraan kecil, karena itu waktu tunggu tidak dapat dihindari. Disamping menyediakan waktu tunggu bagi calon penumpang, angkutan jalan raya menghabiskan sebagian waktunya dalam terminal, terutama untuk proses bongkar muat penumpang dan beristirahat. Terminal merupakan salah satu komponen yang sangat penting