Infark Miokard Akut Patofisiologi PJK

2.4.3 Infark Miokard Akut

Infark miokardi akut accute myocard infarc merupakan Iskemia irreversibel iskemia yang menyebabkan kerusakan sel irreversibel sehingga terjadi nekrosis kematian sel otot jantung. Infark miokardium biasanya menyerang ventrikel kiri. Daerah yang biasa terserang infark adalah bagian anterior, inferior, lateral, posterior, dan septum. Infark luas yang melibatkan bagian besar ventrikel dinyatakan sesuai dengan lokasi infark, yaitu anteroseptal, anterolateral, dan inferolateral. Infark dinding posterior ventrikel kanan juga ditemukan pada sekitar seperempat kasus infark dinding inferior ventrikel kiri. Pada keadaan ini harus dipikirkan adanya infark biventrikular. Untuk menanggulangi komplikasi yang berkaitan dengan infark miokardium, maka penting sekali untuk mengetahui letak infark dan anatomi koroner. Infark miokardium akan menurunkan fungsi ventrikel karena otot yang nekrosis kehilangan daya kontraksi sedangkan otot yang iskemia disekitarnya juga mengalami gangguan daya kontraksi. Secara fungsional infark miokardium akan menyebabkan perubahan-perubahan seperti pada iskemia, yaitu daya kontraksi menurun, gerakan dinding abnormal, perubahan daya kembang dinding ventrikel, pengurangan volume sekuncup, pengurangan fraksi ejeksi, peningkatan volume akhir sistolik dan diastolik ventrikel, dan peningkatan tekanan akhir diastolik ventikel kiri. Diagnosis infark miokard akut biasanya berdasarkan trias diagnostik yang khas, yaitu penampilan pasien dilihat dari gambaran klinis pasien yang terdiri dari rasa nyeri dada yang seringkali disertai dengan berkeringat, mual, muntah, dan seakan-akan sedang menghadapi ajal , perubahan ElektrokardiografiEKG, dan Universitas Sumatera Utara peningkatan biomarker kimiawi biomarker tersebut adalah cretinine kinaseCK, isoenzim cretinine kinase MB CK-MB, dan troponin: cardiac-specific troponin T cTnT dan cardiac-specific troponin I cTnI Infark miokard akut juga menimbulkan komplikasi berupa: disritmia, gagal jantung kongestif, syok kardiogenik, disfungsi otot papilaris, defek septum ventrikel, ruptur jantung, aneurisme ventrikel, perikarditis, dan tromboembolisme. 2.5 Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner 2.5.1 Distribusi Frekuensi Menurut Orang