Pemeriksaan dan tindakan medis penyakit jantung koroner 1 Anamnesis 2 Elektrokardiogram 3 Pemeriksaan Laboratorium 4 Foto Sinar Tembus Dada Rontgen Dada 5 Katerisasi Jantung

2.7.3 Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder adalah upaya mencegah manifestasi ulangan penyakit jantung koroner. Pada pencegahan sekunder perlunya penderita untuk melaksanakan diagnosa dini pemeriksaan penyakit jantung koroner dan pengobatan yang tepat. 35

a. Pemeriksaan dan tindakan medis penyakit jantung koroner

a.1 Anamnesis

Pada pemeriksaan penyakit jantung koroner anamnesis terdiri atas keluhan utama nyeri dada, jantung berdebar-debar, sesak nafas, keringat dingin, dan lemas riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, dan kondisi psikologi klien. 35

a.2 Elektrokardiogram

Pada pemeriksaan penyakit jantung koroner elektrokardiologi berperan dalam memberikan informasi mengenai elektrofisiologi jantung. Melalui pembacaan dari waktu ke waktu, dan memantau perkembangan dan resolusi suatu penyakit jantung. 35

a.3 Pemeriksaan Laboratorium

Pada pemeriksaan laboratorium dilakukan analisis enzim jantung dalam plasma, pemeriksaan darah kolesterol dalam darah, dan lipoprotein yang merupakan bagian dari profil diagnosa yang meliputi riwayat, gejala, elektrokardiogram untuk mendiagnosa penyakit jantung. 35

a.4 Foto Sinar Tembus Dada Rontgen Dada

Pemeriksaan foto rontgen merupakan pemeriksaan dengan menggunakan suatu metode tradisional untuk mendapatkan gambaran dari jantung dan masih Universitas Sumatera Utara dianggap berguna untuk menentukan secara keseluruhan dari ukuran jantung dan untuk mendeteksi bendungan di paru-paru. 36

a.5 Katerisasi Jantung

Katerisasi jantung merupakan pemeriksaan untuk menentukan ada tidaknya penyakit jantung koroner dan derajat keparahannya. Katerisasi jantung yaitu pemeriksaan jantung dengan memakai kateter yang dimasukkan ke pembuluh dan didorong ke rongga jantung untuk memeriksa keadaan anatomi dan fungsi jantung. 17 Katerisasi jantung ini dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu katerisasi jantung kanan dan katerisasi jantung kiri. Pada Katerisasi jantung kanan dimasukkan sebuah kateter melalui vena femoralis. Katerisasi jantung kiri memasukkan kateter melalui arteri femoralis. 17

a.6 Operasi Bypass Arteri Koroner