Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan dislipidemia peningkatan konsentrasi lemak darah dan kerusakan
pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya PJK.
31
Penderita Diabetes Mellitus DM cenderung untuk mengalami atherosklerosis pada usia yang
lebih dini dan penyakit yang ditimbulkan lebih cepat dan lebih berat pada penderita DM daripada non DM.
13
5.5 Kadar Kolesterol Total
Distribusi proporsi penderita PJK yang dirawat inap di RSUD Tanjung Pura Tahun 2011-2012 berdasarkan kadar kolesterol total dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Gambar 5.10 Diagram Pie Proporsi Penderita PJK yang Dirawat Inap Berdasarkan Kadar Kolesterol Total di RSUD Tanjung Pura
Tahun 2011-2012
Berdasarkan gambar 5.10 dapat dilihat bahwa penderita PJK dengan proporsi tertinggi berdasarkan kadar kolesterol total adalah dengan kadar kolesterol
72.5 27.5
Tinggi Normal
Universitas Sumatera Utara
total tidak normal yaitu 72,5 dan proporsi terendah adalah penderita dengan kadar kolesterol total normal yaitu 27,5.
Kolesterol dapat menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah arteri, sehingga pembuluh darah tersebut menyempit dan proses ini disebut aterosklerosis.
Penyempitan pembuluh darah ini akan menyebabkan aliran darah menjadi lambat bahkan dapat tersumbat sehingga aliran darah pada pembuluh darah koroner yang
fungsinya memberi O
2
ke jantung menjadi berkurang.
31
Kolesterol dalam darah digolongkan menjadi LDL, HDL, dan VLDL. Kolesterol LDL Low Density Lipoprotein yang dikenal sebagai kolesterol jahat dan
kolesterol HDL High Density Lipoprotein yang dikenal sebagai kolesterol baik. LDL membawa kolesterol dari hati ke sel, dan HDL berperan membawa kolesterol
dari sel ke hati. Kadar kolesterol LDL yang tinggi akan memicu penimbunan kolesterol di sel, yang menyebabkan munculnya atherosclerosis pengerasan dinding
pembuluh darah arteri dan penimbunan plak di dinding pembuluh darah. Lipoprotein-A diperkirakan berperan pada atherogenesis dengan mentranspor
molekul LDL dan mempengaruhi proliferasi sel otot polos vaskular, menghambat fibrinolisis, dan mempengaruhi fungsi platelet. Hal ini dihubungkan dengan
peningkatan risiko penyakit akibat gangguan pembuluh darah seperti penyakit jantung koroner. Sedangkan HDL dapat mengangkut kolesterol dari jaringan tepi,
termasuk plak atherosklerotik, untuk diedarkan kembali atau dibuang dalam bentuk asam empedu, proses tersebut disebut reverse cholesterol transport. Hal ini
menunjukkan bahwa pembentukan plak atherosklerosis tidak hanya berkaitan dengan peningkatan kadar LDL, namun juga rendahnya HDL.
17
Universitas Sumatera Utara
Kolesterol LDL yang merupakan kolesterol buruk harus diturunkan kadarnya dengan diet rendah kolesterol. Hal ini misalnya, mengurangi kuning telur,
jeroan, udang, dan goreng-gorengan. Sebaliknya kolesterol baik atau HDL justru ditingkatkan kadarnya dengan cara berolahraga, berhenti merokok, makan ikan laut,
dan sebagainya.
27
5.6 Lama Rawatan Rata-Rata