Menurut data laporan tahunan R.S Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, terjadi peningkatan jumlah kasus koroner dari 660 kasus pada tahun 2008
menjadi 750 kasus pada tahun 2009.
14
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sari Y, di RSUD Dr. R.M. Djoelham Binjai tahun 2008 ditemukan 306 penderita PJK rawat inap dengan CFR 4,04.
15
Hasil penelitian Utari Ningsih, di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2010 didapat jumlah penderita PJK rawat inap sebanyak 121 orang dengan CFR 12,4.
16
Hasil survei pendahuluan di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura diperoleh jumlah penderita penyakit jantung koroner PJK rawat inap tahun 2011-
2012 sebanyak 109 orang. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita PJK di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura
tahun 2011-2012.
1.2 Perumusan Masalah
Belum diketahui karakteristik penderita PJK yang dirawat inap di RSUD Tanjung Pura tahun 2011-2012.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui karakteristik penderita PJK yang dirawat inap di RSUD Tanjung Pura tahun 2011 - 2012.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui distribusi proporsi penderita PJK berdasarkan sosiodemografi,
yaitu umur dan jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, status perkawinan, dan tempat tinggal.
b. Mengetahui distribusi proporsi keluhan penderita PJK
c. Mengetahui distribusi proporsi penderita PJK berdasarkan tekanan darah
d. Mengetahui distribusi proporsi penderita PJK berdasarkan kadar gula darah
e. Mengetahui distribusi proporsi penderita PJK berdasarkan kadar kolesterol
total f.
Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita PJK g.
Mengetahui distribusi proporsi penderita PJK berdasarkan sumber biaya h.
Mengetahui distribusi proporsi penderita PJK berdasarkan keadaan sewaktu pulang
i. Mengetahui distribusi proporsi umur penderita PJK berdasarkan keadaan
pemeriksaan saat masuk j.
Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita PJK berdasarkan umur k.
Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita PJK berdasarkan sumber biaya l.
Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita PJK berdasarkan keadaan pemeriksaan saat masuk
m. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita PJK berdasarkan keadaan
sewaktu pulang n.
Mengetahui distribusi proporsi sumber pembiayaan penderita PJK berdasarkan keadaan sewaktu pulang
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan masukan dan sumber informasi bagi pihak Rumah Sakit
Umum Daerah Tanjung Pura tentang karakteristik penderita PJK guna
peningkatan pelayanan kesehatan.
b. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat SKM dan menambah pengetahuan peneliti mengenai PJK.
c. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang membutuhkan data ini untuk
melakukan penelitian mengenai PJK.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi PJK
PJK merupakan penyakit jantung yang disebabkan karena terjadinya penyempitan dan sumbatan dari pembuluh nadi koroner sehingga mengakibatkan
suplai darah ke jantung menjadi terganggu.
5
PJK merupakan penyakit jantung yang disebabkan karena terjadinya aterosklerosis pembuluh darah arteri koroner sehuingga terjadi ketidakseimbangan
antara penyediaan dan kebutuhan oksigen miokardium.
17
Menurut WHO 2011, PJK coronary heart disease merupakan penyakit kardiovaskular yang terjadi karena kekurangan suplai darah pada otot jantung akibat
penyumbatan pada sistem nadi koroner.
18
2.2 Anatomi Jantung
17,19
Jantung terletak dalam ruang mediastinum dari rongga dada toraks, di atas paru-paru. Lapisan yang mengitari jantung Perikardium terdiri dari dua bagian:
lapisan dalam perikardium viseralis, lapisan luar perikardium parietalis. Kedua lapisan perikardium ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang berfungsi
mengurangi gesekan akibat gerakan pemompaan jantung. Jantung terdiri dari tiga lapisan. Lapisan terluar disebut epikardium, lapisan
tengah merupakan lapisan berotot yang disebut miokardium sedangkan lapisan terdalam yaitu lapisan endotelium yang disebut endokardium.
Universitas Sumatera Utara
Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas atrium yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah ventrikel yang
mengeluarkan darah. Atrium secara anatomi terpisah dari ruangan jantung sebelah bawah ventrikel oleh suatu anulus fibrosus tempat terletaknya keempat katup
jantung dan tempat melekatnya katup maupun otot. Secara rinci anatomi jantung dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.1. Anatomi Jantung
20
2.2.1 Atrium Kanan
Atrium kanan berdinding tipis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan darah, dan sebagai penyalur darah dari vena
– vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke ventrikel kanan. Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam
atrium kanan melalui vena kava superior, vena kava inferior, dan sinus koronarius.
Universitas Sumatera Utara
Sekitar 75 aliran balik vena ke dalam atrium kanan akan mengalir secara pasif ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. Dua puluh lima persen
sisanya akan mengisi ventrikel selama kontraksi atrium.
2.2.2 Ventrikel Kanan
Pada kontraksi ventrikel, setiap ventrikel harus menghasilkan kekuatan yang cukup besar untuk dapat memompa darah yang diterimanya dari atrium ke sirkulasi
pulmonar maupun sirkulasi sistemik.
2.2.3 Atrium Kiri
Atrium kiri menerima darah teroksigenasi dari paru-paru melalui keempat vena pulmonalis. Antara vena pulmonalis dan atrium kiri tidak terdapat katup sejati.
Atrium kiri memiliki dinding yang tipis dan betekanan rendah. Darah mengalir dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.
2.2.4 Ventrikel Kiri
Ventrikel kiri mempunyai otot-otot yang tebal dengan bentuk yang menyerupai lingkaran sehingga mempermudah pembentukan tekanan tinggi selama
ventrikel berkontraksi. Bahkan sekat pembatas kedua ventrikel septum interventrikularis juga membantu memperkuat tekanan yang ditimbulkan oleh
seluruh ruang ventrikel selama kontraksi. Pada saat kontraksi, tekanan ventrikel kiri meningkat sekitar lima kali lebih
tinggi daripada tekanan ventrikel kanan.
2.2.5 Katup Jantung
Jantung memiliki empat katup yang berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui ruangan-ruangan jantung. Ada dua jenis katup jantung, yaitu
Universitas Sumatera Utara
katup atrioventrikularis AV, yang memisahkan atrium dengan ventrikel, dan katup semilunaris, yang memisahkan arteria pulmonalis dan aorta dari ventrikel yang
bersangkutan. Katup-katup ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi perubahan tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung.
Katup Atrioventrikularis terdiri dari katup trikuspidalis yang terletak antara atrium dan ventrikel kanan, dan katup mitralis yang memisahkan atrium dan
ventrikel kiri. Sama halnya dengan katup atrioventrikularis, katup semilunaris juga ada dua
bagian, yaitu katup aorta yang terletak antara ventrikel kiri dan aorta, dan katup pulmonalis yang terletak antara ventrikel kanan dan arteria pulmonalis.
2.3 Fisiologi Jantung
21
Otot jantung terdiri dari tiga tipe utama, yaitu otot atrium, otot ventrikel, dan serat otot. Otot jantung secara potensial dapat berkontraksi tanpa adanya rangsangan
dari luar. Kekuatan kontraksi dapat berubah-ubah tergantung pada faktor tertentu, misalnya serat otot jantung, suhu, dan hormon tertentu.
Jantung mempunyai 4 pompa yang terpisah, yaitu 2 pompa primer atrium dan 2 pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai akhir kontraksi
berikutnya dinamakan siklus jantung. Atrium bekerja sebagai pompa primer bagi ventrikel, dan ventrikel kemudian menyediakan sumber tenaga utama bagi
pergerakan darah melalui sistem vaskular. Pada tiap siklus jantung terjadi sistol dan diastol secara berurutan dan teratur
dengan adanya katup jantung yang terbuka dan tertutup. Jantung bekerja sebagai
Universitas Sumatera Utara
pompa yang mengedarkan darah keseluruh tubuh. Katup atrioventrikular trikuspidalis dan bikuspidalis mencegah pengaliran balik darah dari ventrikel ke
atrium selama sistol dan katup semilunaris aorta dan pulmonalis mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis ke dalam ventrikel selama periode diastole.
Semua katup ini membuka dan menutup secara pasif, katup akan menutup bila selisih tekanan balik mendorong darah kembali dan membuka bila selisih tekanan ke depan
mendorong darah ke arah depan. Periode kerja jantung ada tiga, yaitu periode sistol periode kontraksi,
peride diastol periode dilatasi, dan periode istirahat. a.
Periode sistol periode kontraksi adalah suatu keadaan jantung saat bagian ventrikel dalam keadaan menguncup. Katup bikuspidalis dan trikuspidalis dalam
keadaan tertutup dan valvula semilunaris aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka sehingga darah dari ventrikel dektra mengalir ke arteri
pulmonalis dan masuk ke dalam paru-paru kiri dan kanan. Darah dari ventrikel sinistra mengalir ke aorta dan selanjutnya beredar keseluruh tubuh.
b. Periode diastol periode dilatasi adalah suatu keadaan dimana jantung
mengembang. Katup bikuspidalis dan trikuspidalis dalam keadaan terbuka sehingga darah dari atrium sinistra masuk ke ventrikel sinistra dan darah dari
atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra. Selanjutnya darah yang datang dari paru-paru kiri dan kanan melalui vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra.
Darah dari seluruh tubuh melalui vena kava superior dan vena kava inferior masuk ke atrium dekstra.
Universitas Sumatera Utara
c. Periode istirahat adalah waktu antara periode diastole dan sistole yang mana
jantung berhenti kira – kira 110 detik.
Jantung mendapat persyarafan dari cabang simpatis dan parasimpatis dari susunan syaraf otonom. Sistem simpatis menggiatkan kerja jantung, sedangkan sistem
parasimpatis bersifat menghambat kerja jantung. Perangsangan simpatis mempunyai efek, yaitu mempercepat denyut jantung sehingga menyebabkan takikardia, dan daya
kontraksi jantung menjadi lebih kuat terutama kontraksi miokardium ventrikel.
2.4 Patofisiologi PJK