Hipertensi Merokok Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Tahun 2011-2012

a. Rendah : 40 b. Tinggi : 60 Makin rendah kadar HDL dalam darah maka risiko terjadinya penyakit jantung koroner akan semakin meningkat. 28 4. Rasio Kolesterol Rasio Kolesterol adalah rasio antara kadar kolesterol total dengan kadar kolesterol HDL. Rasio kolesterol dalam darah sebaiknya 4,5 pada laki-laki dan 4,0 pada perempuan. Makin tinggi rasio kolesterol dalam darah maka risiko terjadinya penyakit jantung koroner akan semakin meningkat. 28 5. Kadar Trigliserida Trigliserida dalam tubuh terdiri dari 3 jenis lemak, yaitu lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal, dan lemak tidak jenuh ganda. 17 Kadar trigliserida dalam darah dikategorikan sebagai berikut : 27 a. Normal : 150 mgdl b. Sedang : 150-199 mgdl c. Tinggi : 200-499 mgdl d. Sangat tinggi : 500 mgdl Makin tinggi kadar trigliserida dalam darah maka risiko terjadinya penyakit jantung koroner semakin meningkat. 28

b. Hipertensi

17 Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan darah diastolik sedikitnya 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan Universitas Sumatera Utara darah dari ventrikel kiri, sehingga beban kerja jantung bertambah. Sebagai akibatnya, terjadi hipertrofi ventrikel untuk meningkatkan kekuatan kontraksi. Akan tetapi, kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi kompensasi akhirnya terlampaui, dan terjadi dilatasi dan payah jantung. Jantung menjadi semakin terancam oleh semakin parahnya aterosklerosis koroner. Bila proses aterosklerosis berlanjut, penyediaan oksigen miokardium berkurang. Peningkatan kebutuhan oksigen pada miokardium tejadi akibat hipertrofi ventrikel dan peningkatan beban kerja jantung sehingga akhirnya akan menyebabkan angina atau infark miokardium. Menurut Joint National Commitete on Detection Evaluation and Ttreatment of High Blood Pressure JNC VII tahun 2003, hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan tekanan darah penderita, batasan hipertensi sebagai berikut : Tabel 2.1. Klasifikasi Derajat Tekanan Darah menurut JNC VII tahun 2003 Klasifikasi Sistolik mmHg Diastolik mmHg Normal Hipertensi derajat I Hipertensi derajat II 120-139 140-159 160 80-89 90-99 100

c. Merokok

Merokok merupakan faktor risiko yang utama untuk terjadinya infark jantung terutama pada kaum pria, risikonya 2 hingga 4 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan bukan perokok. 29 Penelitian case control yang dilakukan oleh J. Ismail, dkk tahun 2003 pada laki-laki dan wanita umur 15-45 tahun di kawasan Asia Selatan menyebutkan Universitas Sumatera Utara perokok aktif mempunyai risiko 3,82 kali lebih besar untuk menderita myocard infarc OR=3,82 , 95 CI 1,47-9,94. 13 Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko yang tidak saja dapat dimodifikasi melainkan dapat dihilangkan sama sekali. Pada umumnya merokok dapat mempercepat denyut jantung, merendahkan kemampuan jantung dalam membawa dan mengirimkan oksigen, menurunkan level HDL kolesterol baik di dalam darah serta menyebabkan pengaktifan platelet, yaitu sel-sel penggumpal darah. 29

d. Diabetes Mellitus