Pengertian Pidana dan Tujuan Hukum Pidana
mengaitkan pelanggaran terhadap peraturan-peraturannya dengan suatu penderitaan yang bersifat khusus berupa hukuman.
11
4
WPJ. Pompe, menyatakan Hukum pidana sama halnya dengan hukum
tata Negara, hukum perdata dan lain-lain dari hukum, biasanya diarikan sebagai suatu keseluruhan dari peraturan-peraturan yang sedikit banyak
bersifat umum yang abstrak dari keadan-keadan yang bersifat konkret.
12
5
Kansil, mengemukakan Hukum pidana itu ialah hukum yang mengatur
tentang pelanggaran- pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan umum, perbuatan mana diancam dengan hukuman yang
merupakan suatu penderitaan atau siksaan.
13
Hukum pidana memuat aturan-aturan hukum yang mengikat kepada
perbuatan yang mengambil syarat-syarat tertentu berupa pidana. “Hukum pidana adalah bagian daripada keseluruhan hukum yang berlaku di suatu negara, yang
mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan”. a.
Menentukan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan atau yang dilarang dengan, disertai ancaman-ancaman atau sanksi yang berupa
pidana tertentu bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut. b.
Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah melanggar larangan-larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidana
sebagaimana yang telah direncanakan. c.
Menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu dapat dilaksanakan.
14
Secara umum hukum pidana ialah hukum yang mengatur tentang perbuatan yang dilarang oleh undang-undang beserta ancaman hukuman yang
dijatuhkan terhadap pelanggarnya. Arti hukum positif adalah hukum yang berlaku pada suatu waktu tertentu dalam suatu masyarakat tertentu. Jadi hukum positif
adalah hukum pidana yang diberlakukan oleh suatu masyarakat pada saat ini.
11
Ibid., hal. 7.
12
Ibid.,hal.7.
13
C.S.T. Kansil.,Pokok-Pokok Hukum Pdana, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hal. 3.
14
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hal. 46
Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa hukum pidana bukanlah suatu hukum yang mengandung norma-norma hukum yang mengenai
kepentingan hukum. Adapun yang termasuk dalam pengertian kepentingan umum ialah:
1. Badan dan peraturan perundangan negara,seperti negara, lembaga-
lembaga negara, pejabat negara,pegawai negeri, undang-undang, peraturan pemerintah, dan sebagainya
2. Kepentingan hukum tiap manusia, yaitu jiwa,ragatubuh, kemerdekaan,
kehormatan, dan hak milik harta benda Hukum pidana tidak membuat peraturan-peraturan yang baru, melainkan
mengambil dari peraturan-peraturan hukum yang lain yang bersifat kepentingan hukum, memang sebenarnya peraturan tentang jiwa, raga, milik, dan sebagainya,
dari tiap orang telah termasuk hukum perdata hal pembunuhan, pencurian, dan sebagainya antara orang-orang biasa, semata-mata di urus oleh pengadilan
pidana.kita mengetahui pengadilan perdata baru bertindak kalau sudah ada pengaduan dari pihak yang menjadi korban. Orang itu sendirilah yag harus
mengurus perkaranya ke dan di uka pengadilan perdata. Sedangkan dalam hukum pidana yang bertindak dan dan yang mengurus ke perkara ke dan di muka
pengadilan pidana, bukanlah pihak korban sendiri melainkan alat-alat kekuasaan negara seperti polisi,jaksa dan hakim.
Pidana adalah hukuman berupa siksaan yang merupakan keistimewaan dan unsur yang terpenting dalam hukum pidana.Kita telah mengetahui, bahwa sifat
dari hukum ialah memaksa dan dapat dipaksakan; dan paksaan itu perlu untuk menjaga tertibnya, diturutnya peraturan-peraturan hukum atau untuk memaksa si
perusak untuk memperbaiki keadaan yang dirusaknya atau mengganti kerugian yang disebabkannya. Pokoknya untuk menjaga dan memperbaiki keseimbangan
atau keadaan yang semula.Tapi dalam hukum pidana paksaan itu di sertai suatu siksaan atau penderitaan yang berupa hukuman. Hukuman itu bermacam-macam
jenisnya. Menurut KUHP pasal 10 hukuman atau pidana terdiri atas:
15
15
Ibid.,hal. 4-5.
a. Pidana hukuman pokok utama:
1. Pidana mati
2. Pidana penjara :
a. Pidana seumur hidup
b. Pidana penjara selama waktu tertentu setinggi-tingginya 20 tahun
dan sekurang-kurangnya 1 tahun 3.
Pidana kurungan, sekurang-kurangnya 1 hari dan setinggi-tingginya 1 tahun
4. Pidana denda
5. Pidana tutup
b. Pidana hukuman tambahan :
2. Pencabutan hak-hak tertentu
3. Perampasan penyitaan barang-barang tertentu
4. Pengumuman keputusan tertentu
Hukman-hukuman itu dipandang perlu agar kepentingan umum dapat lebih terjamin keselamatannya.