Kasus Posisi Nomor : 3.682Pid.B2009PN.Mdn

Pada hari Minggu tanggal 25 Oktober 2009 sekitar pukul 21.00 WIB saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI pergi keluar, terdakwa sendirian duduk di pelataran depan rumah makan dan sekitar pukul 22.00WIB saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI pulang dan duduk di pelataran depan rumah makan yang disusul oleh korban SYAHBUDIN yang baru saja kembali, lalu duduk sambil bercerita. Sekitar pukul 24.00 WIB saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI masuk ke dalam kamar dan sekira pukul 02.30 WIB saksi mendengar suara korban SYAHBUDIN berteriak minta tolong, lalu saksi keluar kamar dan menanyakan “ada apa ini”, seketika terdakwa langsung membacokkan parang yang dipegangnya ke arah saksi namun berhasil ditangkis oleh saksi sehingga mengenai pergelangan tangan kirinya yang menyebabkan luka berlumuran darah dan kondisi tangan saksi hampir putus dan ketika terdakwa hendak kembali membacok, saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI berusaha menyelamatkan diri dengan cara masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam. Terdakwa berusaha mengejar dan mendobrak pintu kamar saksi dengan cara membacokkan parang ke daun pintu kamar tapi pintu kamar tidak dapat dibuka oleh terdakwa selanjutnya saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI dan isteri saksi berteriak minta tolong. Selanjutnya setelah saksi mendengar ada suara warga dari depan rumah, lalu saksi dan isteri saksi memberanikan diri keluar kamar dan membuka pintu depan dan saksi melihat keadaan di dalam rumah saksi berantakan dan darah ada dimana-mana dan setelah ke belakang melihat kondisi adik ipar saksi yakni korban SYAHBUDIN dalam keadaan kritis dengan kondisi luka bacok di sekujur tubuh lalu saksi pergi ke rumah sakit karena kondisi tangan saksi hampir putus. Akibat perbuatan terdakwa, korban SYAHBUDIN mengalami luka dan akhirnya meninggal dunia sedangkan saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI mengalami luka bacok di tangannya. 2. Dakwaan Penuntut Umum Bahwa pada hari Selasa 26 Oktober 2009 sekira pukul 00.30 WIB ketika terdakwa WIDODO melihat korban SYAHBUDIN sudah tertidur, timbul niat terdakwa WIDODO untuk membunuhnya lalu terdakwa WIDODO mengambil sebilah parang dari atas meja jualan tempat biasa masak kemudian menyimpannya di bawah bantal tempat terdakwa WIDODO tidur, selanjutnya mengambil parang lainnya dari atas meja tempat mencuci piring dan menyimpannya di tempat yang sama dengan parang sebelumnya. Kemudian korban terdakwa WIDODO merebahkan badan sambil membaca koran di atas kasur yang tidak jauh letaknya dari tempat korban tidur menunggu korban SYAHBUDIN dan penghuni rumah lainnya tertidur pulas. Sekira pukul 02.30 WIB stelah terdakwa WIDODO merasa merasa suasana sudah aman dan melihat pososi tdiur korban SYAHBUDIN menyamping ke kanan menghadap meja tempat memajang minuman dan membelakangi terdakwa WIDODO, seketika terdakwa bereaksi dengan cara perlahan-lahan bangun dan mengambil salah satu parang yang disimpannya di bawah bantal dan dengan posisi berjalan jongkok terdakwa mendekati korban SYAHBUDIN dan dalam jarak yang sangat dekat, terdakwa WIDODO langsung mengayunkan parang yang dipegangnya dengan tangan kanan dan dengan sekuat tenanga membacok leher bagian kiri korban SYAHBUDIN dan seketika korban tersentak bangun dan berbalik sehingga posisi korban terlentang dan terdakwa kembali membacokkan parang yanng dipegangnya yang mengenai bagian dada kanan terdakwa, korban SYAHBUDIN berusaha bangkit berdiri sambil berteriak minta tolong lalu terdakwa WIDODO membacok leher sebelah kiri korban, namun korban berhasil mendorong terdakwa WIDODO dan korban SYAHBUDIN tersandar di meja makan dekat box bayi yang ada di tempat tersebut. Mendengar keributan tersebut saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI terbangun dan keluar kamar dan menanyakan “ada apa ini”. Karena takut perbuatannya ketahuan, terdakwa WIDODO langsung membacokkan parang yang dipegangnya ke arah saksi dengan maksud membunuhnya namun berhasil ditangkis sehingga mengenai pergelangan tangan kirinya. Saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI berusaha menyelamatkan diri dengan cara masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam, terdakwa WIDODO berusaha mengejar dan mendobrak pintu kamar tetapi tidak dapat dibuka sehingga terdakwa WIDODO semakin kalap lalu langsung mengejar korban SYAHBUDIN yang kondisinya sudah agak lemah dan berusaha menyelamatkan diri melalui pintu dapur dan kembali membacokkan parang ke arah korban SYAHBUDIN dan mengenai bagian tubuh korban secara membabi buta sampai akhirnya parang tersebut terlepas dari tangan terdakwa WIDODO dan korban SYAHBUDIN terkapar di dapur berlumuran darah di dapur. Akibat perbuatan terdakwa WIDODO korban SYAHBUDIN mengalami luka dan meninggal dunia sedangkan saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI mengalami luka bacok ditangannya, hal ini sesuai juga dengan Visum Et Repertum masing- masing: - Visum Et Repertum Nomor Pol : VER048X2009UrDokkes tanggal 26 Oktober 2009 atas nama Drs. SYAHBUDIN yang dibuat dan ditanda tangani oleh Dr. ALFRED C. SATYO, dokter pemeriksa pada Rumah Sakit Umum Deli Medan. - Visum Et Repertum Nomor Pol : VER049X2009UrDokkes tanggal 26 Oktober 2009 atas nama SYAHRUL MUNAWIR ALIAS AWI yang dibuat dan ditanda tangani oleh Dr. ALFRED C. SATYO, dokter pemeriksa pada pemeriksa pada Rumah Sakit Umum Deli Medan. Perbuatan terdakwa sebagai mana diatur dan diancam pidana pasal 340 KUHP dan pasal 351 ayat 2 KUHP. 3. Tuntutan Jaksa Penuntut umum Dalam tuntutannya, penuntut umum pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenaan memutuskan : a Menyatakan terdakwa WIDODO terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana, dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain dan penganiayaan yang mengakibatkan orang luka berat yaitu sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP jo Pasal 351 ayat 2 KUHP. b Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa WIDODO berupa pidana penjara selama 10 sepuluh tahun dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara, dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan. c Menyatakan barang bukti berupa : Dirampas untuk dimusnahkan. d Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- seribu rupiah 4. Pertimbangan Hakim Pengadilan Memeriksa dan mengadili perkara pembunuhan berencana yang dilakukan oleh terdakwa WIDODO Majelis Hakim mempertimbangkan unsur- unsur pokok dalam Pasal 340 jo Pasal 351 ayat 2 KUHP antara lain sebagai berikut : a. Unsur Barang Siapa Menimbang, bahwa yang dimaksud Barang siapa adalah siapa saja subyek hukum, yang mampu bertanggung jawab secara hukum atas perbuatan yang dilakukannya; Menimbang, bahwa didepan persidangan telah diajukan seorang terdakwa yang mengaku bernama “WIDODO” dimana didepan persidangan terdakwa telah membenarkan identitas dirinya serta menerangkan kala dirinya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani Menimbang, bahwa unsur pertama tersebut telah terpenuhi; b. Unsur Dengan Sengaja Menimbang, bahwa yang dimaksudkan dengan sengaja disini adalah niat atau sikap batin seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu perbuatan dan menyadari akan akibatnya Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang erungkap dalam pemeriksaan, bahwa pada hari selasa tanggal 3 April 2007 sekitar pukul : 20.00 Wita, ketika terdakwa bersama-sama SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM ada dirumah korban Drs. NADIR ABOLA di jalan Lumba-Lumba Kelurahan Lalolara Kecamatan Kambu Kota Medan, saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM mendengar kalau dirinya dibilang “perampok” sehingga saksi kembali SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM merasa tersinggung dan panas hatinya, terlebih ucapan perampok tersebut telah 4 empat kali didengar dari ERLINA ADAM. SP istri dari korban Drs. NADIR ABOLA sehingga kemudian mulai “timbul niat” saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM untuk membunuh korban Drs NADIR ABOLA sekeluarga, niat tersebut kemudian diapresiasikan oleh saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM dengan menyuruh terdakwa agar membangunkannya pada pukul : 24.00 Wita. Selanjutnya sekitar pukul : 24.00 Wita terdakwa membangunka saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM lalu terdakwa disuruh mengambil kayu balok bundar dan mengintip korban dari kain horden, setelah mengetahui keadaan dimana korban sudah tidur lelap, maka terdakwa dari saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM masuk kedalam kamar tidur korban, kemudian saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM memotong tali kelambu dengan gunting, setelah tubuh korban tertutup kain kelambu SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM memukul kepala korban Drs. NADIR ABOLA sebanyak 3 tiga kali, korban ERLINA ADAM. SP dan korban DIAN FADILLAH ILMIYAH masing-masing sebanyak 2 dua kali dengan kayu balok bundar yang telah dibawanya dari kolaka, disamping itu leher korban Drs. NADIR ABOLA juga ditusuk dengan obeng sebanyak 3 tiga kali, serta digorok sebanyak 3 tiga kali gesekan hingga hamper putus. Terdakwa juga menutup mulut korban DIAN FADILLAH ILMIYAH yang masih hidup denga tangannya karena tidak berhasil lalu menginjak-injak mulut korban, karena masih juga hidup selanjutnya saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM menginjak perut korban hingga kempis; Menimbang, bahwa perbuatan terdakwa masuk kedalam kamar tidur lalu memukul bagian kepala dengan balok kayu bundar, menusuk bagian leher dengan obeng dan menggorok leher korban dengan parang, serta meinginjak- injak bagian mulut da perut korban adalah perbuata yag disengaja karena terdakwa tahu denga akibatnya. Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim unsur sengaja telah terbukti dan terpenuhi atas diri dan perbuatan terdakwa; c. Unsur Menghilangkan Jiwa Orang Lain Menimbang, bahwa akibat perbuatan terdakwa bersama-sama dengan saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM tersebut menyebabkan korban Drs. NADIR ABOLA, koraban ERLINA ADAM .SP dan korban DIAN FADILLAH ILMIYAH meninggal dunia,hal tersebut sesuai dengan keterangan saksi-saksi yang menyatakan korban ditemukan pada hari Senin tanggal 9 April 2007 sekitar pukul : 11.00 Wita dirumahnya dijalan Lumba-Lumba Kelurahan Lalolara Kecamatan Kambu Kota Medan ,sudah dalam keadaan membusuk dan meninggal dunia, hal ini sesuai juga dengan Visum Et Repertum masing-masing. Menimbang bahwa dengan demikian unsur menghilangkan jiwa orang lain telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan menurut hukum; d. Unsur Direncanakan Terlebih Dahulu Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan direncanakanterlebih dahulu disini adalah antara timbulnya maksud untuk membunuh dengan pelaksanaannya itu masih ada tempo bagi sipembuat untuk dengan tenang memikirkan, misalnya dengan cara bagaimana pembunuhan itu akan dilakukan; Menimbang, bahwa tempo disini tidak boleh terlalu sempit, akan tetapi sebaliknya juga tidak perlu terlalu lama yang penting ialah apakah didalam tempo itu sipembuat dengan tenang masih dapat berpikir-pikir,yang sebenarnya ia masih ada kesempatan untuk membatalkan niatnya akan membunuh itu, akan tetapi tidak ia pergunakan; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan persidangan, bahwa pada hari selasa tangga 3 April 2007 sekitar pukul : 20.00 Wita, ketika terdakwa bersama-sama saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM tiba dirumah korban Drs. NADIR ABOLA di jalan Lumba- Lumba Kelurahan Lalolara kecamatan Kambu Kota Medan karena mendengar dirinya dibilang perampok maka saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM merasa tersinggung dan panas hatinya, dan ucapan perampok tersebut telah 4 empat kali didengarnya dari HERLIAN ADAM.SP istri dari Drs. NADIR ABOLA sehingga mulai timbul niat saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM untuk membunuh korban sekeluarga dan sewaktu melakuka perbuatan tersebut saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM telah memikirkan matang-matang, hal tersbut tampak ketika saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM dan terdakwa menginap dirumah korban tersebut, dan saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM meminta membangunkannya pada pukul : 24.00 Wita, dan saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM sempat dibangunkan oleh terdakwa pukul : 22.00 Wita; Menimbang, bahwa tenggang waktu antara pukul : 20.00 Wita,lalu pukul 22.00 Wita hingga kemudia dibangunkan pada pukul 24.00 Wita adalah waktu yag cukup bagi saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM dan terdakwa untuk berfikir apakah dia membatalkan atau tetap melaksanaka maksudnya tersebut, namun saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM dan terdakwa memilih untuk tetap melakukan niatnya yaitu membunuh korban sekeluarga; Menimbang, bahwa unsur dengan direncanaka terlebih dahulu telah terbukti atas diri dan perbuatan terdakwa; e. Unsur Secara Bersama-sama Menimbang, bahwa menurut R. SUSILO dalam bukunya Kitab Undang-undang Hukum Pidana serta komentar-komentarnya lengkap pasal demi pasal pada hal 73. orang yang turut melakukan medepleger, turut melakukan dalam arti kata bersama-sama melakukan, setidak-tidaknya harus 2 dua orang, ialah orang yang melakukan pleger dan orang yang turut melakukan medepleger peristiwa pidana itu. Disini diminta, bahwa ke dua orang itu semuanya melakukan perbuatan pelaksanaan, jadi melakukan anasir atau elemen da peristiwa pidana itu. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan berupa keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa, serta barang bukti yang diajukan kedepan persidangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan persidangan, bahwa pada hari selasa tangga 3 April 2007 sekitar pukul : 24.00 Wita, setelah terdakwa membangunka saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM terdakwa disuruh untuk mengintip untuk memastikan apakah korban sudah tidur atau belum, telah diketahui korban sudah dalam keadaan tidur lelap, maka terdakwa dan saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM masuk kedalam kamar tidur korban kemudian saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM memotong tali kelambu dengan gunting yang diambil oleh terdakwa, setelah tubuh korban tertutup kain kelambu saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM memukul kepala korban Drs. NADIR ABOLA sebanyak 3 tiga kali, korban ERLINA ADAM.SP dan korban DIA FADILLAH ILMIYAH masing-masing sebanyak 2 dua kali dengan kayu balok bundar yang telah dibawanya dari kolaka. Bahwa terdakwa juga menusuk leher korban Drs. NADIR ABOLA denga menggunakan obeng yang digunakan sebanyak 3 tiga kali sehingga leher korban mengeluarkan darah, kemudian terdakwa mengambil parang yang diselipka didapur, lalu memberikanya kepada saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM dan dengan parang tersebut saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM menggesek leher korban Drs. NADIR ABOLA sebanyak 3 tiga kali gesekan sehingga hampir putus. Bahwa terdakwa juga menutup mulut korban DIAN FADILLAH ILMIYAH yang masih hidup dengan tangannya, karena tidak berhasil lalu menginjak-injak mulut korban, karena masih juga hidup selanjutnya saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM menginjak perut korban hingga kempis. Berdasarkan fakta tersebut maka nyatalah, bahwa terdakwa dan saksi SYEKH ABDUL RAHIM ALIAS DAENG RAHIM telah melakukan perbuatan pelaksanaan jadi melakukan anasir atau elemen dari peristiwa pidana yaitu pembunuhan tersebut. Menimbang, bahwa dengan demikian maka unsur bersama-sama disini telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan menurut hukum. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas seluruh unsur-unsur dari dakwaan kesatuan primair telah terbukti sehingga Majelis Hakim tidak perlu lagi mempertimbangkan dakwaan selebihnya dan dengan demikian kesalahan terdakwa telah dapat terbukti secara sah dan meyakinkan; Menimbang, bahwa sepanjang pemeriksaan tidak ditemukaan alasan-alasan pemaaf atau pembenar dari terdakwa oleh karenanya terdakwa bertanggung jawab atas perbuatannya. Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah, maka terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara ini; Menimbang, bahwa sebelum terdakwa dijatuhi pidana perlu dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan. Menimbang, bahwa sebelum terdakwa dijatuhi pidana perlu dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan. 1. Hal-hal yang memberatkan : - Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat. 2. Hal-hal yang meringankan : - Terdakwa belum pernah dihukum Menimbang, bahwa terdakwa ditahan maka lamanya terdakwa ditahan akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan dengan tetap ditahan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Jaksa Penuntut Umum mengenai barang bukti yang diajukan dipersidangan yang akan ditetapkan dalam amar putusan; Menimbang, bahwa terdakwa dihukum maka terdakwa dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditetapkan dalam amar putusan; Memperhatikan segala peraturan perundang-undangan yag bersangkutan dengan perkara ini khususnya Pasal 340 jo Pasal 351 ayat 2 ke-KUHP. 1. Bahwa terdakwa di ajukan dipersidangkan atas dakwaan Penuntut Umum dengan surat dakwaan tertanggal 24 Nopember 2009 2. Bahwa persidangan terdakwa didampingi oleh penasehat hukum, 3. Bahwa dalam persidangan telah didengar keterangan saksi-saksi sebanyak 4 empat orang masing- masing bernama : a. SYAHRUL MUNAWIR ALIAS AWI Keterangannya dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa benar pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2009 sekita pukul 02.30 WIB di Rumah Makan Umi Seafood milik saksi di Jalan Jenggala No. 16 Kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan Polonia telah terjadi tindak pidana yang menyebabkan adik ipar saksi meninggal dunia dan saksi mengalami luka berat yang dilakukan oleh terdakwa. - Bahwa terdakwa bekerja sebagai karyawan saksi di rumah makan Umi Seafood selama 3 tiga hari dan tinggal di rumah makan tersebut bersama dengan saksi serta keluarga saksi lain yaitu isteri saksi Saksi Umi Kalsum, dua orang anak saksi yang masih balita dan adik ipar saksi yang juga bekerja bersama-sama terdakwa membantu saksi yakni korban Syahbudin. - Bahwa pada malam hari terdakwa dan korban SYAHBUDIN tidur bersama- sama di ruangan rumah makan dan di dalam melakukan pekerjaan sehari-hari sebagai karyawan, saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI memperlakukan terdakwa sama dengan korban SYAHBUDIN baik dalam pekerjaan rumah maupun dalam keperluan lainnya seperti makan dan rokok. - Bahwa benar pada hari Jumat tangga 23 Oktober 2009 datang ibu terdakwa yakni saksi YENYEN membawa terdakwa ke rumah makan milik saksi dan minta agar terdakwa dipekerjakan di rumah makan tersebut karena terdakwa tidak mempunyai pekerjaan dan karena kasihan saksi menerima dengan kesepakatan terdakwa membantu semua pekerjaan di rumah makan dan terdakwa diberi gaji sebesar Rp. 500.000,- lima ratus ribu rupiah setiap bulannya selain makan dan minum. - Bahwa benar ibu terdakwa meminta agar terdakwa tinggal di rumah saksi dengan alasan kalau harus pulang ke rumah maka gaji hanya dipergunakan untuk ongkos dan saksi setuju. - Bahwa benar selama 3 tiga hari bekerja, saksi tidak melihat ada persoalan dengan terdakwa dan antara terdakwa dengan korban juga baik-baik saja. - Bahwa pada hari Minggu tanggal 25 Oktober 2009 sekitar pukul 21.00 WIB saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI keluar, terdakwa sendirian duduk di pelataran depan rumah maka n dan sekitar pukul 22.00WIB saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI pulang dan duduk di pelataran depan rumah makan yang disusul oleh korban SYAHBUDIN yang baru saja kembali, lalu duduk sambil bercerita. - Bahwa sekitar pukul 24.00 WIB saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI masuk ke dalam kamar dan sekira pukul 02.30 WIB saksi mendengar suara korban SYAHBUDIN berteriak minta tolong, lalu saksi keluar kamar dan menanyakan “ada apa ini”, seketika terdakwa langsung membacokkan parang yang dipegangnya ke arah saksi namun berhasil ditangkis oleh saksi sehingga mengenai pergelangan tangan kirinya yang menyebabkan luka berlumuran darah dan kondisi tangan saksi hampir putus dan ketika terdakwa hendak kembali membacok, saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI berusaha menyelamatkan diri dengan cara masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam. - Bahwa benar Terdakwa berusaha mengejar dan mendobrak pintu kamar saksi dengan cara membacokkan parang ke daun pintu kamar tapi pintu kamar tidak dapat dibuka oleh terdakwa selanjutnya saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI dan isteri saksi berteriak minta tolong. - Bahwa benar setelah saksi mendengar ada suara warga dari depan rumah, lalu saksi dan isteri saksi memberanikan diri keluar kamar dan membuka pintu depan dan saksi melihat keadaan di dalam rumah saksi berantakan dan darah ada dimana-mana dan setelah ke belakang melihat kondisi adik ipar saksi yakni korban SYAHBUDIN dalam keadaan kritis dengan kondisi luka bacok di sekujur tubuh lalu saksi pergi ke rumah sakit karena kondisi tangan saksi hampir putus. - Bahwa benar akibat perbuatan terdakwa, korban SYAHBUDIN mengalami luka dan akhirnya meninggal dunia sedangkan saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI mengalami luka bacok di tangannya. b. UMI KALSUM Keterangannya dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa benar pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2009 sekita pukul 02.30 WIB di Rumah Makan Umi Seafood milik saksi di Jalan Jenggala No. 16 Kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan Polonia telah terjadi tindak pidana yang menyebabkan adik ipar saksi meninggal dunia dan saksi mengalami luka berat yang dilakukan oleh terdakwa. - Bahwa terdakwa bekerja sebagai karyawan saksi di rumah makan Umi Seafood selama 3 tiga hari dan tinggal di rumah makan tersebut bersama dengan saksi serta keluarga saksi lain yaitu suami saksi Saksi Korban Syahrul Munawir alias Awi, dua orang anak saksi yang masih balita dan adik ipar saksi yang juga bekerja bersama-sama terdakwa membantu saksi yakni korban Syahbudin. - Bahwa pada malam hari terdakwa dan korban SYAHBUDIN tidur bersama- sama di ruangan rumah makan dan di dalam melakukan pekerjaan sehari-hari sebagai karyawan, saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI memperlakukan terdakwa sama dengan korban SYAHBUDIN baik dalam pekerjaan rumah maupun dalam keperluan lainnya seperti makan dan rokok. - Bahwa benar pada hari Jumat tangga 23 Oktober 2009 datang ibu terdakwa yakni saksi YENYEN membawa terdakwa ke rumah makan milik saksi dan minta agar terdakwa dipekerjakan di rumah makan tersebut karena terdakwa tidak mempunyai pekerjaan dan karena kasihan saksi menerima dengan kesepakatan terdakwa membantu semua pekerjaan di rumah makan dan terdakwa diberi gaji sebesar Rp. 500.000,- lima ratus ribu rupiah setiap bulannya selain makan dan minum. - Bahwa benar ibu terdakwa meminta agar terdakwa tinggal di rumah saksi dengan alasan kalau harus pulang ke rumah maka gaji hanya dipergunakan untuk ongkos dan saksi setuju. - Bahwa benar selama 3 tiga hari bekerja, saksi tidak melihat ada persoalan dengan terdakwa dan antara terdakwa dengan korban juga baik-baik saja. - Bahwa pada hari Minggu tanggal 25 Oktober 2009 sekitar pukul 21.00 WIB ketika rumah makan ditutup, terdakwa dan korban mulai beres-beres dan setelah selesai suami saksi serta korban pergi keluar, terdakwa sendirian duduk di pelataran depan rumah makan dan sekitar pukul 22.00WIB saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI pulang dan duduk di pelataran depan rumah makan yang disusul oleh korban SYAHBUDIN yang baru saja kembali, lalu duduk sambil bercerita. - Bahwa kemudian sekitar pukul 22.00 WIB suami saksi keluar rumah dan masuk kembali ke dalam kamar sekira pukul 24.00 WIB - Bahwa pada hari Selasa 26 Oktober 2009 sekira pukul 02.30 WIB saksi mendengar suara teriakan adik saksi korban SYAHBUDIN berteriak minta tolong, lalu suami saksi keluar kamar sedangkan saksi tetap di dalam kamar sambil menjaga anak saksi dan dihati saksi sudah ada kecurigaan bahwa adik saksi dianiaya oleh terdakwa karena diluar kamar yang ada hanya adik saksi dan terdakwa. - Bahwa benar tidak berapa lama emudian suami saksi masuk kembali dalam keadaan sekujur tubuh berlumuran darah dan berusaha mengunci pintu dari dalam. - Bahwa benar Terdakwa berusaha mengejar dan mendobrak pintu kamar saksi dengan cara membacokkan parang ke daun pintu kamar tapi pintu kamar tidak dapat dibuka oleh terdakwa selanjutnya saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI dan isteri saksi berteriak minta tolong. - Bahwa benar saksi berusaha untuk menyelamatkan adik dan suami saksi di rumah sakit dengan melakukan pengobatan dan saksi telah mengeluarkan biaya sebesar + 100.000.000 seratus juta rupiah - Bahwa benar akibat perbuatan terdakwa, korban SYAHBUDIN mengalami luka dan akhirnya meninggal dunia sedangkan saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI mengalami luka bacok di tangannya. d. HERMIN Keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi bertugas sebagai penjaga malam di Jalan Jenggala Kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan Polonia dan saksi tidak mengenal terdakwa maupun korban - Bahwa pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2009 sekira pukul 02.30 WIB, ketika saksi sedang tugas jaga mala di di Jalan Jenggala Kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan Polonia Kota Medan saksi mendengar suara teriakan minta tolong dan datangnya dari arah di Jalan Jenggala No. 16 yakni rumah makan Umi Seafood lalu saksi mendekati sumber suara dan di perjalanan persimpangan saksi bertemu dengan terdakwa yang keluar dari gang dengan kondisi tubuh berlumuran darah - Bahwa benar karena melihat saksi lalu terdakwa berbalik arah menuju ke dalam gang dan saksi bersama teman saksi pergi menuju rumah makan Umi Seafood dan di tkp sudah banyak warga. - Bahwa selanjutnya saksi dan teman saksi masuk ke dalam gang untuk mencari terdakwa dengan membawa senter dan saksi melihat terdakwa bersembunyi di balik seng di gang yang jalannya buntu - Bahwa saksi ikut menolong korban yang dalam keadaan kritis dengan luka bacokan disekujur tubuh untuk membawanya ke atas beca lalu saksi kembali ke tempat saksi bekerja melihat kondisi saksi SYAHRUL MUNAWIR Alias AWI yang pergelangan tangannya hampir putus akibat luka bacok e. YEN-YEN Keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa benar terdakwa adalah anak kandung saksi. - Bahwa benar pada hari Jumat tangga 23 Oktober 2009 datang ibu terdakwa yakni saksi YENYEN membawa terdakwa ke rumah makan milik saksi dan minta agar terdakwa dipekerjakan di rumah makan tersebut karena terdakwa tidak mempunyai pekerjaan dan karena kasihan saksi menerima dengan kesepakatan terdakwa membantu semua pekerjaan di rumah makan dan terdakwa diberi gaji sebesar Rp. 500.000,- lima ratus ribu rupiah setiap bulannya selain makan dan minum. - Bahwa selama terdakwa bekerja di rumah makan tersebut, saksi selalu menghubungi melalui handphone menanyakan keadaan terdakwa dan terdakwa menjawab baik-baik saja - Bahwa benar, setelah kejadian saksi menanyakan mengapa terdakwa melakukan hal demikian yang dijawab terdakwa karena merasa disepelekan oleh korban SYAHBUDIN dan selalu dihina tidak bisa kerja sehingga terdakwa tidak dapat mengendalikan emosinya. - Bahwa benar terdakwa selalu bersikap terbuka kepada saksi dan sejak kecil tidak pernah berkelahi 4. Bahwa selanjutnya dalam pemeriksaan terdakwa WIDODO dipersidangkan yang pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : - Terdakwa mengakui telah melakukan pembunuhan berencana terhadap korban SYAHBUDIN dan penganiayaan berat terhadap korban SYAHRUL MUNAWIR alias AWI. - Bahwa terdakwa bekerja sebagai karyawan saksi di rumah makan Umi Seafood selama 3 tiga hari dan tinggal di rumah makan tersebut bersama dengan korban SYAHBUDIN saksi Saksi Korban Syahrul Munawir alias Awi, dan isteri saksi UMI KALSUM Suami isteri pemiliki rumah makan dua orang anak saksi yang masih balita dan adik ipar saksi yang juga bekerja bersama-sama terdakwa membantu saksi yakni korban Syahbudin. - Bahwa pada malam hari terdakwa dan korban SYAHBUDIN tidur bersama- sama di ruangan rumah makan dan di dalam melakukan pekerjaan sehari-hari sebagai karyawan, saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI memperlakukan terdakwa sama dengan korban SYAHBUDIN baik dalam pekerjaan rumah maupun dalam keperluan lainnya seperti makan dan rokok. - Bahwa terdakwa datang bekerja sebagai karyawan rumah makan Seafood sejak hari Jumat tanggal 23 Oktober 2009 sekira pukul 10.00 WIB dan langsung membantu korban di dapur mengupasi udang sambil bercerita-cerita - Bahwa benar selama 3 tiga hari bekerja, saksi tidak melihat ada persoalan dengan terdakwa dan antara terdakwa dengan korban juga baik-baik saja. - Bahwa pada hari Minggu tanggal 25 Oktober 2009 sekitar pukul 21.00 WIB ketika rumah makan ditutup, terdakwa dan korban mulai beres-beres dan setelah selesai suami saksi serta korban pergi keluar, terdakwa sendirian duduk di pelataran depan rumah makan dan sekitar pukul 22.00WIB saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI pulang dan duduk di pelataran depan rumah makan yang disusul oleh korban SYAHBUDIN yang baru saja kembali, lalu duduk sambil bercerita. - Bahwa sekitar pukul 24.00 WIB saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI masuk ke dalam kamar dan sekira pukul 02.30 WIB saksi mendengar suara korban SYAHBUDIN berteriak minta tolong, lalu saksi keluar kamar dan menanyakan “ada apa ini”, seketika terdakwa langsung membacokkan parang yang dipegangnya ke arah saksi namun berhasil ditangkis oleh saksi sehingga mengenai pergelangan tangan kirinya yang menyebabkan luka berlumuran darah dan kondisi tangan saksi hampir putus dan ketika terdakwa hendak kembali membacok, saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI berusaha menyelamatkan diri dengan cara masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam. - Bahwa benar Terdakwa berusaha mengejar dan mendobrak pintu kamar saksi dengan cara membacokkan parang ke daun pintu kamar tapi pintu kamar tidak dapat dibuka oleh terdakwa selanjutnya saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI dan isteri saksi berteriak minta tolong. - Bahwa benar setelah saksi mendengar ada suara warga dari depan rumah, lalu saksi dan isteri saksi memberanikan diri keluar kamar dan membuka pintu depan dan saksi melihat keadaan di dalam rumah saksi berantakan dan darah ada dimana-mana dan setelah ke belakang melihat kondisi adik ipar saksi yakni korban SYAHBUDIN dalam keadaan kritis dengan kondisi luka bacok di sekujur tubuh lalu saksi pergi ke rumah sakit karena kondisi tangan saksi hampir putus. - Bahwa benar akibat perbuatan terdakwa, korban SYAHBUDIN mengalami luka dan akhirnya meninggal dunia sedangkan saksi SYAHRUL MINAWIR Alias AWI mengalami luka bacok di tangan kirinya, ketika terdakwa hendak kembali membacok, saksi SYAHRUL MUNAWIR Alias AWI berusaha menyelamatkan diri dengan cara masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam. Terdakwa WIDODO berusaha mengejar dan mendobrak pintu kamar saksi SYAHRUL MUNAWIR Alias AWI tapi pintu kamar tidak dapat dibuka oleh terdakwa sehingga terdakwa semakin kalap karena tidak berhasil membuka pintu kamar lalu langsung kembali mengejar korban yang kondisinya sudah agak lemah dan berusaha menyelamatkan diri melalui pintu dapur, sesampainya di pintu dapur terdakwa membacokkan parang ke arah korban yang mengenai bagian tubuh korban secara membabi buta sampai akhirnya parang tersebut terlepas dari tangan terdakwa dan korban terkapar berlumuran darah di lantai dapur, karena mendengar teriakan saksi Umi Kalsum semakin kuat, terdakwa menjadi ketakutan dan berusaha melarikan diri dengan cara membuka pintu dapur dan melarikan diri dari gang kecil di belakang rumah dan sesampainya di ujung gang terdakwa belok ke persimpangan jalan Jenggala dan melihat saksi NASKEN penjaga malam keluar dan memergoki terdakwa, selanjutnya terdakwa berbalik arah dan masuk ke dalam gang belakang rumah korban dan bersembunyi namun tidak berapa lama kemudian datang saksi NASKEN dan saksi HERMIN dan menyenter ke arah wajah terdakwa dan terdakwa berlari ke arah ujung gang lalu bersembunyi, tidak berapa lama kemudian terdakwa behasil ditangkap petugas kepolisan yang telah mendapat laporan - Bahwa benar akibat perbuatan terdakwa korban SYAHBUDIN mengalami luka dan akhirnya meninggal dunia sedangkan saksi SYAHRUL MUNAWIR Alias AWI mengalami luka bacok ditangannya - Bahwa atas perbuatan tersebut terdakwa mengaku bersalah dan menyesal, dan berjanji untuk menjadi orang yang lebih baik. 5. Bahwa dalam persidangan penuntut umum telah mengajukan barang bukti. 6. Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa serta didukung dengan barang bukti yang diajukan dipersidangkan, maka telah diperoleh fakta-fakta hukum, maka selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah fakta-fakta perbuatan terdakwa tersebut memenuhi unsur delik pidana sebagaimana penuntut umum didakwakan terhadapnya. 7. Bahwa terdakwa telah didakwa oleh penuntut umum dengan surat dakwaan yang disusun secara berlapis 8. Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, semua unsur 340 dan Pasal 351 ayat 2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP tersebut telah terbukti dan oleh karena itu Majelis Hakim memperoleh berpendapat bahwa terdakwa tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh penuntut umum. 9. Bahwa ternyata dalam pemeriksaan dipersidangan, tidak tampak atau timbul adanya hal-hal yang dapat dipergunakan sebagai alasan pemaaf maupun pembenar bagi kesalahan terdakwa, oleh karenanya terdakwa tersebut atas perbuatannya dapat dipertanggungjawabkan menurut hukum. 10. Bahwa Penuntut Umum mengemukakan hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam mengajukan tuntutan pidana pada diri terdakwa 11. Bahwa terdakwa selama ditahan, haruslah diperhitungkan dan dikurangkan seluruh dari hukuman yang akan dijatuhkan sesuai dengan ketentuan Pasal 340 dan Pasal 351 ayat 2 KUHAP. 12. Bahwa oleh karena dikhawatirkan terdakwa melarikan diri dan untuk mempermudah pelaksanaan putusan ini, maka agar tedakwa tetap ditahan di dalam Rumah Tahanan Negara Rutan. 5. Amar Putusan a. Menyatakan bahwa terdakwa WIDODO terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana dan penganiayaan berat. b. Menghukum terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 delapan tahun. c. Menyatakan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya. d. Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan e. Menyatakan barang bukti berupa : 1 satu bilah parang yang berlumuran darah dan 1 satu bilah parang bergagang kayu, dikembalikan kepada saksi korban SYAHRUL MUNAWIR Als AWI. f. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000 seribu rupiah.

B. Analisa Penulis

Berdasarkan posisi kasus sebagaimana telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dakwaan Penuntut Umum, tuntutan Penuntut Umum, dan pertimbangan hakim pengadilan dalam amar putusannya telah memenuhi unsur dan syarat dipidananya terdakwa. Hal ini didasarkan pada pemeriksaan dalam persidangan dimana alat bukti yang diajukan oleh Penuntut Umum termasuk didalamnya keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Keterangan terdakwa yang mengakui secara jujur perbuatan yang telah dilakukannya dan menyesalinya. Oleh karena itu, Hakim Pengadilan Negeri Medan menyatakan dalam amar putusannya bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan berencana dan penganiayaan sebagaimana diatur dalam Pasal 340 dan Pasal 351 ayat 2 KUHP dan menghukum terdakwa dengan pidana penjara selama 10 sepuluh tahun. Dalam melakukan penelitian terhadap kasus tersebut penulis memperhatikan bahwa: Hakim dalam memeriksa perkara pidana berusaha mencari dan membuktikan kebenaran materiil berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, serta berpegang pada apa yang dirumuskan dalam surat dakwaan Penuntut Umum. Apabila dalam surat dakwaan Penuntut Umum terdapat kekeliruan maka hakim sulit untuk mempertimbangakan dan menjatuhkan putusan. Dalam menjatuhkan pidana terhadap anak patut diperhatikan pidana yang tepat terhadap anak tersebut”. Menurut penulis, selain patut dikemukakan sifat kejahatan yang dilakukan juga harus diperhatikan perkembangan jiwa anak serta tempat menjalankan hukuman. Beliau juga mengemukakan bahwa yang menjadi dasar pertimbangan bagi hakim dalam menjatuhkan putusan, antara lain: 1. Keadaan psikologis anak pada saat melakukan tindak pidana. Hakim harus mengetahui latar belakang dan faktor- faktor penyebab tanak melakukan tindak pidana. Misalnya anak melakukan tindak pidana karena ingin membela diri, anak dalam keadaan emosi, faktor lingkungan serta pergaulan. Hal-hal ini juga dapat dijadikan petimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana. 2. Keadaan psikologis anak setelah dipidana. Dalam pertimbangan ini, hakim harus memikirkan dampak atau akibat yang ditimbulkan terhadap anak setelah dipidana. Beliau mengatakan juga bahwa pemidanaan anak bukan hanya bertujuan untuk menghukum melainkan untuk menjadikan anak nmenjadi lebih baik agar anak tidak melakukan tindak pidana lagi. Perkembangan jiwa anak setelah menjalani pidana dapat menjadi perhatian hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana. Hakim harus bisa memprediksi keadaan psikologis anak setelah dipidana.

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Tindak Pidana Korupsi pada Program Konpensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Infrastruktur Pedesaan (Studi Putusan MA No. 2093 K / Pid. Sus / 2011)

3 55 157

Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

5 97 123

Analisis Kriminologi Dan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Putusan No. 1203 / Pid.B / 2006 / PN.MDN)

4 83 81

Analisis Kasus Tindak Pidana Penggelapan Dengan Menggunakan Jabatan Dalam Menggandakan Rekening Bank (Studi Kasus : No.1945 / Pid.B / 2005 / PN-MDN)

2 61 120

Asas Ne Bis In Idem Dalam Hukum Pidana (Pendekatan Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1384 / Pid.B / Pn. Mdn / 2004 Jo Putusan Pengadilannegeri Medan No. 3259 / Pid.B / Pn. Mdn / 2008)

2 49 163

Analisis Yuridis Putusan Hakim dalam Tindak Pidana Percobaan Pencurian dengan Pemberatan (Putusan Nomor : 87 / Pid.B / 2012 / PN.GS

0 7 8

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 0 9

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Tindak Pidana Korupsi pada Program Konpensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Infrastruktur Pedesaan (Studi Putusan MA No. 2093 K / Pid. Sus / 2011)

0 0 52

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Tindak Pidana Korupsi pada Program Konpensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Infrastruktur Pedesaan (Studi Putusan MA No. 2093 K / Pid. Sus / 2011)

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

0 3 38