Ruang Kegiatan Yang Direncanakan

3.5. Ruang Kegiatan Yang Direncanakan

Ruang-ruang kegiatan di dalam Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah didesain dengan sederhana, alami, akrab, dan bebas dengan menerapkan konsep ruang kampung sehingga tercipta nuansa kampung di dalamnya. Ruang-ruang latihan dan pentas dibuat sederhana serta berbeda dengan ruang-ruang pada gedung-gedung kesenian yang ada di Surakarta. Kegiatan latihan dan pentas berlangsung di sela-sela hunian seniman. Ruang kegiatan yang direncanakan dikelompokkan menurut tingkat jangkauan pengunjung sebagai berikut.

commit to user

a) Panggung terbuka, yakni panggung yang digunakan sebagai tempat pentas semua jenis seni pertunjukan tradisional Jawa Tengah dalam skala besar (jumlah penonton banyak). Panggung terbuka dapat digunakan untuk pentas oleh penghuni Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah maupun grup seniman lain dari luar Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah.

2) Kelompok Ruang Semi Publik, terdiri dari:

a) Griya ageng tari, yakni griya (rumah) yang terdiri dari beberapa kelompok ruang sebagai wadah kegiatan seni dan berhuni para penari. Ruang-ruang kegiatan seni pada griya ageng tari khusus digunakan oleh penari yang menghuni Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah. Ruang pentas didesain untuk kegiatan latihan atau pentas tari dalam skala kecil (jumlah penonton sedikit).

b) Griya ageng musik tradisional , yakni griya (rumah) yang terdiri dari beberapa kelompok ruang sebagai wadah kegiatan seni dan berhuni para seniman musik tradisional. Ruang-ruang kegiatan seni pada griya ageng musik tradisional khusus digunakan oleh seniman musik tradisional yang menghuni Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah. Ruang pentas didesain untuk kegiatan latihan atau pentas musik tradisional dalam skala kecil (jumlah penonton sedikit).

c) Griya ageng teater boneka, yakni griya (rumah) yang terdiri dari beberapa kelompok ruang sebagai wadah kegiatan seni dan berhuni para seniman teater boneka. Ruang-ruang kegiatan seni pada griya

commit to user

menghuni Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah. Ruang pentas didesain untuk kegiatan latihan atau pentas teater boneka dalam skala kecil (jumlah penonton sedikit).

d) Griya ageng teater orang, yakni griya (rumah) yang terdiri dari beberapa kelompok ruang sebagai wadah kegiatan seni dan berhuni para seniman orang. Ruang-ruang kegiatan seni pada griya ageng teater orang khusus digunakan oleh seniman teater orang yang menghuni Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah. Ruang pentas didesain untuk kegiatan latihan atau pentas teater orang dalam skala kecil (jumlah penonton sedikit).

3) Kelompok ruang privat, terdiri dari:

a) Griya alit tari, yakni griya (rumah) yang mewadahi kegiatan berhuni para penari

b) Griya alit musik tradisional, yakni griya (rumah) yang mewadahi kegiatan berhuni para seniman musik tradisional

c) Griya alit teater boneka, yakni griya (rumah) yang mewadahi kegiatan berhuni para seniman teater boneka

d) Griya alit teater orang, yakni griya (rumah) yang mewadahi kegiatan berhuni para seniman teater orang

4) Kelompok ruang servis, terdiri dari:

a) Mushola, yakni tempat ibadah bagi seniman muslim

b) Lapangan, yakni tempat olahraga bagi penghuni Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah. Lapangan juga dapat digunakan

commit to user

kethek ogleng, jlantur, dan tarian lain yang memerlukan ruang terbuka dan melibatkan pemain dalam jumlah banyak.

c) Gazebo, yakni tempat berkumpul para seniman untuk kegiatan ronda pada malam hari dan tempat singgah para pedagang untuk menjajakan dagangannya kepada para penghuni Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah pada siang hari

d) Angkringan, yakni tempat berjualan makanan untuk para penghuni Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah dan para pengunjung

5) Kelompok ruang pengelola, terdiri dari

a) Griya pengelola, yakni griya (rumah) yang mewadahi kegiatan pengelola Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah.