Konsep Tapak/Site

5.3. Konsep Tapak/Site

5.3.1. Lokasi Tapak/Site Terpilih

Lokasi tapak/site terpilih berada di daerah Sumber, Banjarsari, Surakarta. Daerah ini merupakan salah satu daerah di Surakarta yang masuk dalam SWP VII yang 90 % lahannya diperuntukkan bagi perumahan/pemukiman sehingga sangat tepat digunakan untuk kegiatan berhuni para seniman. Daerahnya berdekatan dengan salah satu titik budaya di Surakarta, yakni Taman Balekambang yang di dalamnya terdapat gedung kethoprak dan pernah sebagai tempat tinggal para seniman kethoprak tobong. Di gedung inilah grup Srimulat lahir dan pernah mengalami kejayaan. Keberadaan gedung kethoprak tersebut akan mendukung bangunan Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah dari sisi pariwisata dan pelestarian budaya.

Daerah Sumber mudah dicapai dari segala arah. Jalan Kahuripan Barat merupakan akses utama ke lokasi dari arah barat. Keberadaan terminal Tirtonadi di sebelah timur mempermudah akses dari daerah

commit to user

yang terletak sekitar 6 km di sebelah tenggara apalagi didukung oleh tranportasi yang memadai, antara lain bus, taxi, dan angkutan kota. Keberadaan terminal Tirtonadi di sebelah timur mempermudah akses dari daerah lain (terutama dari luar kota).

Sebagaimana peruntukkan lahannya maka mayoritas bangunan di daerah Sumber adalah hunian berupa perumahan dan perkampungan. Beberapa lahan di daerah ini masih dimanfaatkan untuk kegiatan bertani. Keberadaan sungai Bengawan Solo, sungai kecil, pepohonan, dan persawahan merupakan potensi untuk memperkuat suasana kampung di dalam kawasan Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah yang direncanakan.

5.3.2. Tapak/Site Terpilih

Tapak/site terpilih berada di Kelurahan Sumber RT 04 RW 06, Banjarsari, Surakarta dengan batas eksisting sebagai berikut

1) Sebelah utara: Jalan Kahuripan Utara dan persawahan

2) Sebelah timur: SMP Nur Hidayah dan perkampungan

3) Sebelah selatan: perkampungan

Gambar 5.4. Daerah Sumber Sumber: Google Earth, 2011

commit to user

Jalan Kahuripan Barat

Tapak/site terpilih memiliki potensi yang besar bagi berdirinya Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah, yakni sebagai berikut.

1) Tapak/site merupakan lahan persawahan yang tanahnya masih subur sehingga sangat cocok ditanami pepohonan-pepohonan yang biasa tumbuh di kampung-kampung, seperti mangga, rambutan, bambu, dan lain-lain.

Gambar 5.6. Kondisi Eksisting Site 1 (kiri) dan Site 2 (kanan) Berupa Persawahan

Sumber: Hasil Survey Penulis, 2011

Gambar 5.5. Tapak/Site Terpilih Sumber: Hasil Survey Penulis, 2011

commit to user

luas minimal yang diperlukan, yakni 58938 m 2.

3) Tapak/site mudah dicapai dari jalan raya karena letaknya berada sekitar 250 m dari Jalan Kahuripan Barat, yakni jalan besar yang merupakan akses utama ke dalam site dan terhubung oleh Jalan Kahuripan Utara yang berada tepat di sebelah utara tapak/site.

4) Lingkungan tapak/site adalah perkampungan dan perumahan sehingga sangat mendukung bagi terciptanya suasana kampung pada bangunan Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah yang direncanakan.

5) Tapak/site berada di lingkungan yang cukup tenang untuk kegiatan seni dan kegiatan berhuni para seniman. pemukiman-pemukiman di

Gambar 5.8. Kondisi Perkampungan di Sebelah Timur Site

Sumber: Hasil Survey Penulis, 2011

Gambar 5.7. Jalan Kahuripan Utara Terhubung Langsung Dengan Jalan

Kahuripan Barat Sumber: Hasil Survey Penulis, 2011

commit to user

kendaraan bermotor di Jalan Kahuripan Barat.

6) Sistem utilitas di sekitar Tapak/site cukup memadai, meliputi listrik, telepon, dan saluran irigasi. Saluran-saluran air bermuara di Sungai Bengawan Solo yang berada sekitar 230 m di sebelah selatan. Saluran irigasi sawah merupakan potensi untuk sanitasi air kotor Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah.

7) Tapak/site berdekatan dengan Gedung Kethoprak Balekambang di seberang Sungai Bengawan Solo yang merupakan pendukung bagi beroperasinya bangunan Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah dalam bidang pariwisata dan pelestarian budaya.

5.3.3. Pencapaian Tapak/Site

Main entrance (ME) berada di sisi Jalan Kahuripan Utara karena lebih menguntungkan bagi operasional Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah. Side entrance (SE) ditentukan berada di

Gambar 5.10. Saluran Iringasi di Dalam Site Sumber: Hasil Survey Penulis, 2011

Gambar 5.9. Kondisi Lingkungan Site Yang Tenang

Sumber: Hasil Survey Penulis, 2011

commit to user

kampung akan lebih terasa jika memiliki akses masuk yang banyak terutama side entrance (SE). Perletakan side entrance (SE) ini dilakukan dengan membangun jalan di sekeliling bangunan Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah yang masih merupakan lahan bangunan. Jalan-jalan pada sisi side entrance (SE) ini selain terhubung oleh Jalan Kahuripan Utara juga terhubung dengan jalan- jalan kampung di sebelah selatan tapak/site sehingga merupakan akses sekunder terutama bagi warga kampung di sekitarnya yang ingin menyaksikan pentas di Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah.

5.3.4. Respon Terhadap Kebisingan (Noise) dan Angin

Berdasarkan analisa di atas dapat disimpulkan bahwa kebisingan (noise) di dalam dapat diatasi dengan cara sebagai berikut.

1) Pembuatan penghalang (barier) berupa pohon bambu di sekeliling

site .

Gambar 5.11. Pencapaian Site Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

commit to user

lain (hunian).

3) Pemakain dinding bambu dua lapis yang disekat oleh daun padi di

antaranya sebagai peredam bunyi pada ruang parkir.

5.3.5. Pandangan (View) di Dalam Site

View dari dalam griya alit di arahkan menuju ke titik-titik kegiatan utama di dalam site, yakni ke arah griya ageng sebagai pusat orientasi. Selain itu, view dari ruang tidur, ruang keluarga, dan ruang makan pada griya alit diarahkan menuju vegetasi yang ditanam di sekitarnya untuk memperoleh kenyamanan visual bagi seniman dan keselarasan ruang luar dan dalam yang menyatu dalam suasana kampung yang alami.

Gambar 5.12. Respon Kebisingan dan Angin Pada Site Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

commit to user

5.3.6. Zoning

Penempatan zona ruang Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah diilustrasikan melalui gambar di bawah ini.

commit to user

5.3.7. Sirkulasi di Dalam Tapak/Site

Pola sirkulasi di dalam tapak/site dibuat tegas dan majemuk dalam bentuk jalan-jalan searah maupun dua arah. Jalan utama di dalam tapak/site dibuat dengan lebar 8 meter sebagai jalan penghubung Main Entrance (ME) dengan ruang-ruang publik (panggung terbuka) sedangkan ruang-ruang lain dihubungkan dengan jalan yang lebih sempit karena akses pengunjung lebih sedikit.

commit to user