Konsep Hubungan Ruang

5.2.2. Konsep Hubungan Ruang

Hubungan ruang Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah dibedakan menjadi dua, yakni sebagai berikut.

a. Hubungan Antar Kelompok Ruang

1.3, 2.2, 3.3, 4.1, 5.2, 6.2

1.3, 2.2, 3.3, 4.2, 5.2, 6.2

Kelompok ruang publik

Kelompok ruang semi

publik

Diagram 5.1. Hubungan Antara Kelompok Ruang Publik Dengan Kelompok Ruang

Semi Publik Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

commit to user

1.1, 2.1, 3.2, 4.3, 5.2, 6.3

1.1, 2.1, 3.2, 4.2, 5.1, 6.3

Kelompok ruang semi

publik

Kelompok ruang servis

Diagram 5.6. Hubungan Antara Kelompok Ruang Semi Publik Dengan Kelompok

Ruang Servis Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

1.1, 2.1, 3.4, 4.3, 5.1, 6.1

1.1, 2.1, 3.1, 4.1, 5.1, 6.1

Kelompok ruang semi

publik

Kelompok ruang privat

Diagram 5.5. Hubungan Antara Kelompok Ruang Semi Publik Dengan Kelompok

Ruang Privat Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

1.1, 1.4, 2.1, 3.3, 4.2, 5.2, 6.1

1.1, 2.1, 3.3, 4.2, 5.2, 6.1

Kelompok ruang publik

Kelompok ruang pengelola

Diagram 5.4. Hubungan Antara Kelompok Ruang Publik Dengan Kelompok Ruang

Pengelola Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

1.4, 2.3, 3.3, 4.3, 5.2, 6.3

1.3, 1.4, 2.3, 3.3, 4.3, 5.2, 6.3

Kelompok ruang publik

Kelompok ruang servis

Diagram 5.3. Hubungan Antara Kelompok Ruang Publik Dengan Kelompok Ruang

Servis Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

1.1, 2.1, 3.3, 4.3, 5.2, 6.3

1.3, 2.1, 2.3, 3.3, 4.3, 5.2, 6.3

Kelompok ruang publik

Kelompok ruang privat

commit to user

b. Hubungan Antar Ruang

- Hubungan Antar Ruang di Dalam Griya Ageng

ruang seni

Kelompok ruang berhuni

Diagram 5.11. Hubungan Antara Kelompok Ruang Seni Dengan Kelompok Ruang

Berhuni Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

1.1, 2.1, 3.3, 4.2, 5.2, 6.3

1.1, 2.1, 3.4, 4.3, 5.1, 6.3

Kelompok ruang servis

Kelompok ruang pengelola

Diagram 5.10. Hubungan Antara Kelompok Ruang Servis Dengan Kelompok Ruang

Pengelola Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

1.1, 2.1, 3.4, 4.3, 5.1, 6.3

1.1, 2.1, 3.4, 4.3, 5.1, 6.3

Kelompok ruang privat

Kelompok ruang pengelola

Diagram 5.9. Hubungan Antara Kelompok Ruang Privat Dengan Kelompok Ruang

Pengelola Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

1.1, 2.1, 3.3, 4.3, 5.1, 6.1

1.1, 2.1, 3.1, 4.1, 5.1, 6.1

Kelompok ruang privat

Kelompok ruang servis

Diagram 5.8. Hubungan Antara Kelompok Ruang Privat Dengan Kelompok Ruang

Servis Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

1.1, 2.1, 3.1, 4.1, 5.1, 6.3

1.1, 2.1, 3.1, 4.3, 5.1, 6.3

Kelompok ruang semi

publik

Kelompok ruang pengelola

commit to user

Tanda

Uraian pertalian/hubungan

Kode

Pergerakan

Langsung Tak langsung

……

Jenis hubungan

Fisik

1.1

Audio visual

1.2

Pendengaran (auditive)

1.3

Pandangan (visual)

1.4

Kelas hubungan/kelompok hubungan

Manusia dengan manusia

2.1

Peralatan dengan peralatan

2.2

Manusia dengan peralatan

2.3

Frekuensi hubungan

Tetap, terus menerus (continue)

3.1

Berulang (repetitive)

3.2 Sekali – sekali / kadang - kadang

3.3

Jarang / langka

3.4

Frekuensi user

Tinggi, padat

4.1

Menengah, sedang

Ketentuan waktu

Tetap (permanen)

5.1

Sementara (temporary)

Sumber : Hasil Analisa Penulis, 2011

Tabel 5.15. Kode Pola Hubungan Antar Ruang

1.1, 2.1, 3.1, 4.1, 5.1, 6.2

1.1, 2.1, 3.1, 4.2, 5.1, 6.2

Kelompok ruang berhuni

Kelompok ruang sevis

Diagram 5.13. Hubungan Antara Kelompok Ruang Berhuni Dengan Kelompok Ruang

Servis Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

ruang seni

Kelompok ruang servis

commit to user

- Hubungan Antar Ruang di Dalam Griya Alit

Keterangan :

Dekat Jauh

R. tamu

R. keluarga

R. tidur

R. dapur

R. makan

KM/WC

Gudang

R. cuci jemur

KM/WC

Diagram 5.14. Hubungan Antara Kelompok Ruang Di Dalam Griya Alit

Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

Tidak Penting (Non Essensial) Saling mengisi Penting (essensial)

Tidak diinginkan Tidak dapat diterima

commit to user

Konsep Bentuk Ruang

Ruang-ruang Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah didesain sederhana dengan mengkombinasikan bentuk-bentuk persegi sehingga tercipta suasana ruang yang unik, nyaman untuk berkesenian, dan mendukung suasana kampung yang direncanakan.

Konsep Ekspresi Ruang

Ruang bangunan Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah dibuat sederhana dan menggunakan material alam, yakni lantai berlapiskan bambu, dinding bambu, dan bukaan berbahan bambu. Untuk memperkuat nuansa kampung, digunakan dinding bata tanpa acian setinggi 1 meter dari lantai. Di atas dinding bata tertsebut berupa dinding bambu utuh yang dirangkaian satu sama lain.

Penggunaan material dari lingkungan sektitar pada bangunan dapat memberi keselarasan antara ruang di dalam rumah dengan halaman dan lingkungan sekitar sehingga dapat meningkatkan citra lingkungan masyarakat Jawa yang tenteram dan damai. Untuk

Gambar 5.1. Bentuk Ruang Kompleks Seni Pertunjukan

Tradisional Jawa Tengah Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

commit to user

bangunan Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah dibuat teduh dengan atap dan plafon yang rendah agar terkesan bahwa keberadaan atap sebagai elemen ‘penaung’ dapat akrab dengan kehidupan penghuni.

Sebagai wadah kegiatan seni maka ruang-ruang latihan/pentas dihias dengan elemen-elemen seni pertunjukan, seperti ornamen- ornamen pada dinding, gantungan selendang tari, dan lainnya.

Konsep Tata Ruang

Prinsip keseimbangan diterapkan dalam desain tata ruang bangunan Kompleks Seni Pertunjukan Tradisional Jawa Tengah yang simetris dengan ruang kegiatan utama sebagai pusat dari semua ruang.

Gambar 5.2. Ekspresi Ruang Kompleks Seni Pertunjukan

Tradisional Jawa Tengah

Sumber: Hasil Analisa Penulis, 2011

commit to user