Rasio Beban Tanggungan Laju Pertumbuhan Penduduk dari Tahun 2006-2013

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 17 Gambar 5 Rasio Beban Tanggungan Penduduk Kota Depok dan Rasio Jenis Kelamin Tahun 2013 Sumber: BPS Kota depok

1.6. Laju Pertumbuhan Penduduk dari Tahun 2006-2013

Laju Pertumbuhan Penduduk atau Population Growth Rate R digunakan untuk mengukur kecepatan pertambahan penduduk. Kota Depok selain sebagai kota otonom yang berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta juga merupakan wilayah penyangga Ibu Kota Negara yang diarahkan untuk kota pemukiman, kota pendidikan, pusat pelayanan perdagangan dan jasa, kota pariwisata, dan sebagai kota resapan air. Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Depok terus meningkat dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2013, Jauh melesat dibandingkan laju pertumbuhan penduduk Provinsi Jawa Barat sendiri yang hanya sebesar 1,90 hasil sensus tahun 2000- 2010 . Angka fertilitas yang tinggi serta urbanisasi penduduk, juga menjadi penyumbang terbesar dalam laju pertumbuhan penduduk Kota Depok. P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 18 Gambar 6 Laju Pertumbuhan penduduk LPP Kota Depok Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2013 Sumber: Proyeksi Penduduk Berikut kami jabarkan angka kelahiran kasar CBR dan angka kesuburan total TFR di Provinsi Jawa Barat, Tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 Tabel 4 Angka Kelahiran Kasar CBR dan angka kesuburan total TFR di Provinsi Jawa Barat, tahun 2005 sampai dengan tahun 2012 Tahun Total Fertility rateTFR Angka Kesuburan Total Crude Birth Rate CBR Angka Kelahiran Kasar 2005 2,53 25,41 2006 2,39 24,01 2007 2,30 23,10 2008 2,20 21,09 2009 2,08 20,92 P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 19 2010 2,18 21,90 2012 2,50 25,00 Sumber: Proyeksi Penduduk

II. GAMBARAN SOSIAL EKONOMI

II.1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Depok

Berdasarkan struktur ekonomi, yang ditunjukkan oleh angka PDRB, sektor unggulan daerah Kota Depok adalah sektor tersier yang meliputi subsektor perdagangan, hotel dan restoran, dan subsektor jasa. Berdasarkan data PDRB tahun 2011 yang dipubilkasikan BPS Kota Depok pada tahun 2012, sektor tersier memberikan kontribusi pada perekonomian daerah sebesar 48,55 Atas Dasar Harga Konstan, meningkat dibanding tahun sebelumnya 47,48. Makin meningkatnya kontribusi sektor tersier kian mengokohkan Kota Depok sebagai kota perdagangan dan jasa. Sektor sekunder sebenarnya masih menunjukkan kontribusi yang besar 48,68 ADHK, namun cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Sebelumnya tahun 2010, kontribusi sektor sekunder mencapai 49,36. Di luar sektor makro di atas, Kota Depok juga memiliki berbagai produk potensial yang memiliki keunggulan komparatif, antara lain komoditas belimbing, ikan hias,tanaman hias, serta beberapa produk ekonomi kreatif. Sumbangan kegiatan ekonomi kreatif di Kota Depok terhadap PDRB ADHK 2000 pada tahun 2011 mencapai Rp. 1,19 P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 20 trilyun atau 17,16 dari total PDRB. Pada tahun sebelumnya 2010, sumbangan itu mencapai Rp. 1,12 trilyun atau 17,18 dari total PDRB. Dari data 2010-2011 diketahui Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Depok Tahun 2012 terjadi kenaikan pertumbuhan produksi ekonomi kreatif di Kota Depok 6,55. Ada 15 kelompok kegiatan dikategorikan sebagai ekonomi kreatif, antara lain: periklanan, arsitektur, barang seni, kerajinan, disain, fashion, filem-video-fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan-percetakan, layanan komputer-piranti lunak, tvr adio, riset, dan kuliner. Kondisi 2011, dari total Rp. 1,19 trilyun, sumbangan cukup signifikan berasal dari fashion Rp. 0,37 trilyun atau sekitar 31,1 dan dari kerajinan Rp. 0,36 trilyun atau sekitar 30,3. Sumber : BPS dan Bappeda Kota Depok “PDRB Industri Kreatif Kota Depok 2011 dan 2012”.

II.2. Pengeluaran perkapita

Besarnya pendapatan yang diterimadiperoleh rumah tangga dapat menggambarkan kesejahteraan suatu masyarakat. Namun demikian data pendapatan yang akurat sulit diperoleh,sehingga dalam surveykegiatan sosial Ekonomi Daerah Suseda didekati melalui pengeluaran Rumah Tangga.Pengeluaran Perkapita masyarakat Kota Depok pada tahun 2011 ;651,46 tahun 2012;654,95 dan tahun 2013;657,38. untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada gambar dibawah ini