P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 37
Untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dari indikator-indikator yang digunakan antara lain Angka Kematian,
Umur Harapan Hidup, angka kesakitan serta status gizi. Indikator tersebut dapat diperoleh melalui laporan dari fasilitas kesehatan fasility based dan
data yang dikumpulkan dari masyarakat community based. Tetapi dalam penyajian data angka kematian baik angka kematian ibu, bayi, atau balita
dalam profil ini di sajikan data Jumlah Kematian.
2. Kematian
Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu
kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan
lainnya. Jumlah kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian.
2.1 Jumlah Kematian Bayi
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan
dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen.Kematian bayi endogen atau
yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh
faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen
atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-
faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.
Angka kematian yang terjadi dalam suatu wilayah dapat menggambarkan derajat kesehatan
wilayah tersebut, penyebab kematian ada yang langsung dan tidak langsung, Walaupun dalam kenyataannya dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat kematian di masyarakat.
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 38
Faktor yang berkaitan dengan penyebab kematian maupun kesakitan disuatu daerah antara lain tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan kualitas
lingkungan hidup, upaya pelayanan kesehatan lainnya baik prefentif, kuratif, promotif dan rehabilitatif. Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas
dapat diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan
kasus rujukan. Gambaran perkembangan terakhir mengenai jumlah kematian bayi dari Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Yankesmas Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Depok, dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 18 Jumlah Kematian Bayi di Kota Depok Tahun 2009-2013
Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Depok Pada gambar diatas menunjukkan jumlah kematian bayi tahun 2009;
117 orang, tahun 2010 ;116 orang, tahun 2011 jumlahnya 119 orang dan tahun 2012 sebanyak 114 orang pada tahun 2013 jumlah kematian bayi 113 orang
dengan penyebab BBLR,asfiksia,infeksi,Masalah laktasi. Bila dihitung rasio angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup dari
tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 maka diperoleh angka pada tahun 2012 3,211000KH, Tahun 2012 2,821000KH dan tahun 2013 berjumlah 2,341000
KH
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 39
Tabel 9 Rasio Angka kematian bayi tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
di Kota Depok Tahun
Jumlah Kematian Bayi
Jumlah Kelahiran Hidup
RASIO AKB 2011
119 38.421
3,211000KH 2012
114 43.545
2,821000KH 2013
113 42.661
2,341000KH
Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Depok dan 32 Puskesmas
Ada banyak faktor yang mempengaruhi jumlah kematian bayi tetapi tidak mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang
kurang dominan. Dari beberapa rangkkaian peristiwa kematian bayi faktor- faktor yang berpengaruh terhadap jumlah kematian bayi diantaranya
tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah
pola perilaku hidup .
2.2 Jumlah Kematian Balita
Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir, yang berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun 4 tahun, 11 bulan,
29 hari. Pada umumnya ditulis dengan notasi 0-4 tahun. Gambaran
perkembangan Jumlah Kematian Balita pada tahun 2009-2013 disajikan pada gambar berikut:
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 40
Gambar 19 Jumlah Kematian Balita di Kota Depok Tahun 2009-2013
Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Depok dan 32 Puskesmas Dari gambar di atas terlihat bahwa Tahun 2009 sebanyak 23 orang
tahun 2010 meningkat menjadi 27 orang, tahun 2011 sebanyak 23 orang dan tahun 2012 turun menjadi 14 orang, tahun 2013 sejumlah 11 orang penyebab
kematian karena ISPA 1 orang dan 10 orang Kasus lain-lain. Jumlah kematian balita yang fluktuatif diperoleh dari semakin membaiknya sistem pencatatan
dan pelaporan kasus kematian bayi baik di klinik, rumah sakit maupun instansi lainnya kemudian segera melaporkan ke dinas kesehatan.
2.3 Jumlah Kematian Ibu Maternal Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau
kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll.
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 41
Gambar 20 Jumlah Kematian Ibu di Kota Depok Tahun 2009-2013
Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Depok dan 32 Puskesmas
Dari gambar di atas terlihat bahwa jumlah kematian ibu maternal pada tahun 2009 lebih rendah dari tahun sebelumnya sebanyak 13 orang,disusul
tahun 2010 sebanyak 14 orang, T ahun 2011 menunjukan peningkatan kasus
kematian ibu, dengan jumlah kematian ibu dengan umur 20 tahun sebanyak 3 orang, umur 20-34 tahun sebanyak 9 orang, dan umur 35 tahun sebanyak 10
orang, pada tahun 2012 angka kematian ibu 22 orang tidak ada penambahan dari tahun sebelumnya, penyebab kematian ibu antara lain PEBEklampsi 5 org,
perdarahanpost partum 6 org, Infeksi Suspec.Emboli Air Ketuban 2 org, Ca. Mammae : 1 org, Sakit Jantung : 3 org, Kelainan Fungsi Hati : 1 Org, CKD
Leukositosis : 1 org, Lain-lain : 3 Org. Tahun 2013 kematian ibu sebanyak 17 orang dengan penyebab Perdarahan 5 orang,Hipertensi 4 orang,infeksi 2
orang,TBC 1 orang,Penyakit jantung bawaakelainan jantung 3 orang,emboli air ketuban 1 orang,lain-lain 1 orang. Pada tabel 10 dibawah ini dapat dilihat Rasio
angka kematian bayi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 42
Tabel 10 Rasio Angka kematian Ibu tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
di Kota Depok Tahun
Jumlah Kematian Bayi Jumlah Kelahiran
Hidup RASIO AKB
2011 22
38.421 59,32100.000 KH
2012 22
43.545 54,479100.000 KH
2013 17
42.661 39,84100.000 KH
Sumber : Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Depok dan 32 Puskesmas
B. MORBIDITAS
Morbiditas adalah angka kesakitan,baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu
populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Angka kesakitan diperoleh melalui
survey, dan untuk tahun terkini belum diperbarui sehingga masih mengacu Angka kesakitan pada penduduk di peroleh dari data yang berasal dari
masyarakat community Base data melalui pengamatan surveilans dan data yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan fasilitas Base data melalui
sistem pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil.
1. Pola 10 penyakit terbanyak di Rumah Sakit Pola penyakit rawat inap di Rumah Sakit pada tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
Pada tahun 2013 jumlah kasus rawat inap dirumah sakit cukup bervariasi pada umur 1tahun kasus terbanyak adalah kasus hiperbilirubin
sebanyak 30,08 . Pada golongan umur 1-4 tahun kasus terbanyak adalah kasus GE sebanyak 27,86, pada kelompok umur 5-14 tahun kasus terbanyak
adalah kasus demam thypoid sebesar 28,57, pada kelompok umur 15-44 tahun kasus terbanyak adalah demam thypoid sebesar 36,1, pada kelompok
umur 4575 tahun kasus terbanyak adalah kasus demam thypoid sebesar 16,34. Untuk lebih jels dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 43
Gambar 21 Pola penyakit penderita Rawat Inap RS menurut golongan umur 1 tahun
di Kota Depok tahun 2013
Sumber : Laporan RL2a1
Gambar 22 Pola penyakit penderita Rawat Inap RS menurut golongan umur 1-4 tahun
di Kota Depok tahun 2013
Sumber : Laporan RL2a1