P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 32
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai luas ruangan yang sesuai dengan banyaknya pegunjung dan memiliki
pencahayaan ruang yang memadai. Cakupan Tempat-Tempat Umum dan Pengolahan Makanan TTUPM
menjadi salah satu hal yang diperhitungkan pada indikator kesehatan lingkungan. Pada tahun 2013 tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan antar
lain untuk sarana pendidikan SD sebesar 554 buah yang memenuhi syarat kesehatan sejumlah 380 buah 69,SLTP 202 buah terdapat 129 unit yang
memenuhi syarat kesehatan 64 dan SLTA 143 unit terdapat 99 Unit yang memenuhi syarat kesehatan 69,2, untuk sarana kesehatan Rumah Sakit yang
berjumlah 17 unit terdapat 15 Rumah sakit yang memenuhi syarat kesehatan 88,2. Hotel yang ada di Kota Depok dari jumlah yang ada sebanyak 11 buah
yang terdiri dari 2 hotel berbintang dan 9 hotel tidak berbintang terdapat 2 100 hotel berbintang yang memenuhi syarat kesehatan dan dari 9 hotel tidak
berbintang terdapat 4 hotel 44,4 hotel yang memenuhi syarat kesehatan. terdapat 6 hotel yang memenuhi syarat kesehatan.
V. PERILAKU MASYARAKAT 5.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Pelaksanaan program perilaku hidup bersih dan sehat PHBS secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap penanggulangan
masalah kesehatan melalui pencegahan terjadinya kesakita maupun kematian.
Program PHBS
merupakan upaya
belajar bagi
perorangan,keluarga,kelompok dan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku dalam hidup bersih dan sehat, yang
P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 33
menjadikan seseorang atau keluarga yang turut menangani masalah dalam bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya. PBHS
mencakup tatanan
Rumah Tangga,tempat
kerja,tempat umum dan sarana kesehatan.
Gambar 15 Cakupan Rumah tangga berprilaku Bersih dan Sehat PHBS
tahun 2013 di Kecamatan Kota Depok
Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok
5.2. Umur perkawinan Pertama
Umur perkawinan pertama mempunyai pengaruh yang besar terhadap tinggi rendahnya tingkat fertilitas , karena panjangnya masa reproduksi berkaitan
dengan umur pertama kali perempuan melakukan pernikahan, makin muda usia perempuan pada perkawinan pertama maka kecenderungan untuk
memilki anak lebih banyak semakin tinggi. Hal ini berkaitan antara usia perempuan saat perkawinan pertama dengan
faktor resiko ibu melahirkan, semakin muda usia perkawinan pertama semakin besar resiko yang dihadapi bagi keselamatan kesehatan ibu
maupun bayi, secara mental perempuan muda yang cepat menikah umumnya sangat rentan perceraian karena emosi yang belum stabil dan
belum siap untuk menjalankan rumah tangga serta belum siap menerima