KEADAAN LINGKUNGAN Narasi Profil Kesehatan 2013

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 116 sehat 292.404 80,62. Gambar 82 A Jumlah Rumah sehat Di Kota Depok Tahun 2011-2013 Sumber : Seksi PL Dinkes Kota Depok 2..Akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas layak Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan akan air bersih semakin bertambah. Berbagai upaya dilakukan agar akses masyarakat terhadap air bersih meningkat, salah satunya melalui pendekatan partisipatori yang mendorong masyarakat berperan aktif dalam pembangunan perpipaan air bersih didaerahnya. Seperti diketahui sumur gali merupakan satu konstruksi sumur yang paling umum dan luas dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah perorangan sebagai air minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan tanah. Air Minum Dalam Kemasan AMDK merupakan air yang diolah dengan teknologi khusus seperti teknologi sterilisasi kemudian dikemas dalam botol plastik atau wadah lainnya. Izin untuk perusahaan ini biasanya baru akan dikeluarkan bila hasil uji laboratorium baik. Agar mendapat air minum yang baik, perusahaan perlu selalu melakukan kontrol terhadap hasil air minum dan merawat peralatan produksinya dengan baik. Sumur Pompa Tangan SPT merupakan sarana penyediaan air bersih P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 117 berupa sumur yang dibuat dengan membor tanah atau menggali pada kedalaman tertentu dilengkapi dengan pompa tangan. Pada tahun 2012 di Kota Depok dalam mengakses air bersih keluarga yang di data sebesar 400.220 keluarga, kemudian keluarga yang diperiksa sumber air bersihnya oleh petugas kesehatan lingkungan sebanyak 259.616, diketahui bahwa 3.793 0,9 keluarga memanfaatkan air kemasan, sebanyak 34,125 13,1 menggunakan air ledeng, kemudian sebanyak 71,628 27,6 menggunakan SPTSumur Pompa Tangan, sebanyak 93.501 36 menggunakan SGL Sumur Gali Langsung. Pada tahun 2013 penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas layak menurut Kecamatan dan Puskesmas dengan data sumur gali terlindung Jumlah pengguna 280.26914,7, Jumlah pengguna sumur gali pompa 624.50432,8, Jumlah pengguna sumur bor dengan pompa 404.44921,3, pengguna mata air terlindung 708 0,03, Jumlah pengguna perpipaan PDAM,BPSPAM 242.12012,7. Jumlah total penduduk yang memiliki akses air minum 1.326.59667,6. Gambar 82 B Cakupan pengguna Akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas layak Di Kota Depok Tahun 2013 Sumber : Seksi PL Dinkes Kota Depok P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 118

3. Kualitas air minum dipenyelenggaraan air minum yang memenuhi syarat

Pada tahun 2013 berdasarkan sampel yang diperiksa persentase kualitas air minum dipenyelenggara air minum yang memenuhi syarat kesehatan. Sampel yang dilakukan pemeriksaan pada tahun ini di Kecamatan Cipayung dari 4 unit penyelenggara air minum, jumlah sampel yang diperiksa 2 unit dan seluruhnya memenuhi syarat kesehatan 100 . Di Kecamatan Sukamajaya terdapat 1 penyelenggara air minum dan tidak memenuhi syarat.

4. Kelurahan yang melaksanakan sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Pada tahun 2013 jumlah kelurahan yang melaksanakan STBM berjumlah 33 kelurahan 52,4 5. Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak Jamban sehat Menurut jenis jamban Upaya peningkatan kualitas air bersih akan berdampak positif apabila diikuti oleh upaya perbaikan sanitasi yang meliputi kepemilikan jamban, Pembuangan air limbah dan sampah dilingkungan sekitar kita, karena pembuangan kotoran baik sampah, air limbah maupun tinja yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menyebabkan rendahnya kualitas air serta dapat menimbulkan penyakit menular di masyarakat. Saluran Pembuangan air limbah SPAL adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang air buangan dari kamar mandi, tempat cuci, dapur dan yang lainnya dan bukan dari jamban, dimana SPAL yang sehat hendaknya memenuhi persyaratan antara lain : tidak mencemari sumber air bersih, tidak menimbulkan genangan air yang dapat digunakan untuk sarang nyamuk, tidak menimbulkan bau. Pada tahun 2011 telah dilakukan pemeriksaan pada 381.768 keluarga dan diketahui 96,25 keluarga telah memiliki jamban dan 101,80 diantaranya memiliki jamban sehat. Untuk kepemilikan tempat P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 119 sampah, dari 220.833 keluarga yang diperiksa, diketahui 80,56 keluarga telah memiliki tempat sampah dan 74,31 diantaranya termasuk sehat. Pada tahun 2012 jumlah keluarga 407,732 dilakukan pemeriksaan, jumlah keluarga yang memilki jamban sehat 227.80090,2,jumlah keluarga yang memilki tempat sampah sehat sebanyak 145.339 74,8 dan Jumlah pengelolaan air limbah sehat berjumlah 174.773 81,3. Pada tahun 2013 akses masyarakat terhadap jamban sehat komunal jumlah pengguna 4200,02, pengguna leher angsa sejumlah 1.392.856 73,3, pengguna plengsengan 4.1540,21, pengguna WC cemplung 6.3110,33 dan penduduk dengan akses sanitasi yang layak 1.270.67466,9 Gambar 83 Cakupan penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak jamban sehat Di Kota Depok Tahun 2013 Sumber : Seksi PL Dinkes Kota Depok

5. Pengawasan Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengolahan Makanan

Pengawasan Tempat-tempat Umum Kegiatan-kegiatan pengawasan Tempat-Tempat Umum dilakukan secara rutin oleh sanitarian Puskesmas dan petugas dari Dinas Kesehatan P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 120 Kota Depok. Jenis TTU yang diperiksa antara lain, meliputi Hotel, Pasar, Terminal, Sekolah, Sarana Ibadah, Sarana kesehatan dan lain-lain. Jumlah TTU yang ada di Kota Depok tahun 2011 sebanyak 1594 buah, jumlah yang sehat atau memenuhi syarat kesehatan 155 buah 58,71. Pada tahun 2012 Untuk jumlah hotel yang dibina di Kota Depok sebanyak 9 dari 9100 Hotel yang ada, jumlah pasar yang dibina 11 dari 12 dengan presentase yang sehat sebanyak 18,18, dan jumlah TPUM lainya yang dibina 736 dari 1838 dengan presentase yang sehat 70,24 jumlah TTU di Kota Depok berjumlah 3.925, yang dilakukan pembinaan sebanyak 1.432 36,48 dan yang memenuhi syarat kesehatan 995 69,5. Tahun 2013 jumlah Tempat-Tempat Umum TTU sebanyak 972 buah, jumlah ini mengalami penurunan karena tahun 2012 data yang terkumpul adalah seluruh jumlah TTU dan tahun 2013 yang terdata hanya TTU yang dilakukan inspeksi sanitasi. Persentase tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan berjumlah 67269,1 dengan jumlah sarana pendidikan yang memenuhi syarat SD 38068,6 , SLTP 12999, SLTA 99 69,2. Sarana kesehatan yang memenuhi syarat Puskesmas 95,6 dan Rumah Sakit 15 unit 88,2, Hotel Berbintang 2 100, Non bintang 4 unit44,4. Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang ada saat ini di Kota Depok bila dilihat dari segi kuantitas, baik milik Pemerintah, BUMN, maupun swasta, dinilai telah cukup memadai bila dibandingkan dengan jumlah dan persebaran 5.1penduduk Kota Depok. Hal ini merupakan suatu potensi yang perlu mendapat pembinaan dalam hal mutu pelayanan, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan baik individu maupun masyarakat Kota Depok. Untuk itu penyediaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana akan terus diupayakan mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat. Penyediaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana kesehatan dilakukan seoptimal mungkin dengan memobilisasi peran serta masyarakat, termasuk swasta baik dalam hal sarana kesehatan dasar maupun sarana kesehatan rujukan. seperti terlihat pada gambar berikut ini: P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 121 Gambar 84 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan makanan Sehat Di Kota Depok Tahun2013 Sumber : Seksi PL Dinkes Kota Depok

6. Tempat pengelolaan makanan yang dibina dan diuji petik

Jumlah TPM yang memenuhi syarat sebanyak 1.488 dengan jumlah TPM yang dibina 505 TPM 33,94. Jumlah TPM yang memenuhi syarat 1.333 TPM dan yang dilakukan uji petik sebanyak 25819,3. Institusi yang dibina kesehatan lingkungannya meliputi sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran dan sarana lainnya. Jumlah institusi yang dibina di Kota Depok tahun 2011 berdasarkan laporan profil sebanyak 4.142 institusi dan 909 diantaranya 21,95 telah dibina. Pada tahun 2012 institusi yang di bina kesehatan lingkungannya antara lain: sarana kesehatan 22139,05, instalasi pengolahan air minum sebanyak 133,3, jumlah sarana pendidikan yang dibina 548 47,94, Jumlah sarana ibadah yang dibina sebanyak 565 28,11, jumlah perkantoran yang dibina sebanyak 62 buah39,49, Jumlah sarana lain kolam renang yang dibina sebanyak 36 buah 78,3

7. Tempat pengelolaan makanan TPM menurut status higiene sanitasi

Pada tahun 2013 jumlah TPM 2.821 unit dengan jumlah TPM yang memenuhi syarat sebanyak 1.33347,25 . Jumlah TPM yang tidak memenuhi syarat higiene sanitasi 1.488 52,75. Gambar 85 P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 122 Tempat pengelolaan makanan TPM menurut status higiene sanitasi Di Kota Depok Tahun2013 Sumber : Seksi PL Dinkes Kota Depok P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 123 BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Ketersediaan sumber daya kesehatan sesuai dengan kebutuhan baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Sumber daya kesehatan yang diperlukan didalam pembangunan kesehatan antara lain tenaga, dana, sarana dan prasarana serta teknologi.

A. SUMBER DAYA MANUSIA

SDM Kesehatan di daerah terdiri dari SDM Kesehatan yang bertugas di unit kesehatan sarana pelayanan dan non pelayanan di KabupatenKota, dengan status kepegawaian PNS, CPNS, PTT, TNIPOLRI dan swasta. SDM Kesehatan tersebut bekerja di Dinas Kesehatan dan UPT, Rumah SakitPoliklinik dan sarana kesehatan lainnya milik pemerintah daerah, swasta dan TNIPOLRI. Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 tahun 1996 yang termasuk tenaga kesehatan adalah tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi. Tenaga perawatan meliputi tenaga perawat dan bidan. Tenaga kefarmasian meliputi apoteker,analis farmasi,asisten apoteker. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiologi kesehatan,entemologi kesehatan,mikrobiologi kesehatan,penyuluh kesehatan,administrasi kesehatan serta tenaga sanitasi. Tenaga gizi meliputi tenaga nutrisionist dan dietisien. Tenaga keteknisan medis meliputi radiografis,radioterapis,teknisi gigi,teknis elektromedis,analis kesehatan,rekam medis serta tenaga non kesehatan. Jumlah Tenaga Kesehatan di Kota Depok 4.231 orang dan tenaga non kesehatan 629 orang untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar berikut ini: P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 124 Gambar 86 Jumlah tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan Di Kota Depok Tahun2013 Sumber : Seksi Regulasi, 2013 dan subbag umum A.1. Tenaga Medis Pada tahun 2012 Sebaran tanaga Kesehatan di Kota depok berjumlah 4.222 yang terdiri dari 816 19,3 yang terdiri dari dokter spesialis dan dokter umum,dokter gigi 1.02924,4, Pada tahun 2013 Jumlah Medis di Kota Depok, dr spesialis 619 orang, dokter umum 255 orang, Jumlah Dokter gigi 166 orang dengan jumlah dokter gigi 107 orang dan dokter spesialis gigi 59 orang. Rasio dr spesialis sebesar 30,07 terhadap 100.000 penduduk, dan rasio dr umum 16,05 terhadap 100.000 penduduk.jumlah dokter gigi di Kota Depok baik dari Rumah Sakit ataupun dari Puskesmas berjumlah 166 orang.