PENYAKIT TIDAK MENULAR Narasi Profil Kesehatan 2013

P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 69 produktif, gangguan jiwa ini biasanya juga diikuti gejala dengan efek kuat misalnya delusi, halusinasi, paranoid, ketakutan berat, yang biasanya disebut gejala psikosis.www. schizophrenia.co.id. Berdasarkan laporan rawat jalan yang masuk tergambarkan sebagai berikut: Gambar 45 Gambaran Penyakit Jiwa berdasarkan Laporan Rawat Jalan Puskesmas di Kota Depok Tahun 2013 Sumber laporan LB1 Puskesmas. Jumlah kunjungan gangguan jiwa tahun 2013 di puskesmas sebanyak 2.596 jiwa. Gangguan jiwa terbanyak adalah skizofrenia yaitu sebanyak 23,1 kemudian gangguan emosi neurotikPsikosomatik 28,4. Penyakit Skizofrenia itu sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun defisit kognitif tertentu dapat berkembang kemudian Sadock, 2003. Gejala skizofrenia secara garis besar dapat di bagi dalam dua kelompok, yaitu gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif berupa delusi, halusinasi, kekacauan pikiran, gaduh gelisah dan perilaku aneh atau bermusuhan. Gejala negatif adalah alam perasaan afek tumpul atau mendatar, menarik diri atau isolasi diri dari pergaulan, ‘miskin’ kontak P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 70 emosional pendiam, sulit diajak bicara, pasif, apatis atau acuh tak acuh, sulit berpikir abstrak dan kehilangan dorongan kehendak atau inisiatif. F.1.2. Penyakit Kesehatan Gigi dan Mulut Pada tahun 2012 kunjungan rawat jalan tahun 2012 yang dilaporkan oleh Puskesmas sebanyak 6.321 pasien dengan jumlah kunjungan rawat jalan baru gigi di puskesmas sebanyak 3.372 pasien, sedang kunjungan rawat jalan pasien lama gigi sebanyak 2.949. Dari laporan yang masuk kasus karies gigi sebanyak 1.142 kasus,kasus gigi Penyakit Pulpa dan jaringan periapikal sebanyak 2.771 kasus,kasus Gingivitis dan jaringan periodontal sebanyak 943 kasus,penyakit rongga mulut sebanyak 32 kasus dan Gangguan Gigi dan Jaringan lainnya sebanyak 1.168 kasus. Masyarakat yang melakukan tumpatan gigi tetap ke Puskesmas sebanyak 1.370 kasus,Tumpatan Gigi Sulung sebanyak 310 kasus.sarana kesehatan puskesmas, dsb adalah sebanyak 906 orang, Pada Tahun 2013 kunjungan rawat jalan di Puskesmas sebanyak 1.171.287 pasien dengan jumlah kunjungan gigi sebanyak 170.600 dengan klasifikasi jumlah pasien tumpatan gigi tetap sebanyak 27.708 pasien, pencabutan gigi tetap sebanyak 6.892 pasien rasio tumpatanPencabutan 4,0 pada pasien laki-laki 3,7 dan pada pasien perempuan 4,2 . Gambar 46 Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut Puskesmas di Kota Depok Tahun 2013 Sumber: Seksi Yandas Dinas kesehatan Kota Depok P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 71 BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN Upaya Kesehatan terdiri dari Upaya kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan. Upaya Kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan pemerintah dan atau masyarakat serta swasta,untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Sedangkan upaya perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Kualitas pelayanan kesehatan ditentukan dengan berbagai faktor diantaranya srana fisik,tenaga kesehatan,alat penunjang pelayanan kesehatan,obat-obatan dan standar pelayanan kesehatan. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitumeningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagaiupaya pelayanan kesehatan masyarakat diantaranya:

1. Pelayanan Kesehatan dasar

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat

1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

1.1.1. Pelayanan Kesehatan ibu hamil A.

PELAYANAN ANTENATAL K 1 DAN K 4 Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan olehtenaga kesehatan profesional dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat kepada ibu hamil sesuai pedoman. Kegiatan pelayanan antenatal meliputi pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggifundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid TT serta P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 72 pemberian tablet besi pada ibu hamil selama masa kehamilannya. Titik berat kegiatan adalah promotif dan preventif dan hasilnya terlihat dari cakupan K1 dan K4. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan Cakupan K4 ibu hamil adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua, dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Cakupan K1 dalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 47 Cakupan K1 dan K4 Dikota Depok Tahun 2009-2013 Sumber :Seksi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Depok Dari gambar diatas terlihat jumlah kunjungan K1 dan K4 Ibu hamil di Kota Depok dalam lima tahun terakhir cukup baik, karena telah melewati target nasional sebesar 95,26, Hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kehamilan sedini mungkin mulai menurun. Untuk itu perlu adanya upaya dari tenaga kesehatan untuk kembali meningkatkan cakupan, baik itu pelayanan K1 dan K4 ibu hamil . pada tahun P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 73 2013 jumlah K1 447.821 95,4 dan K4 sebesar 45.907 91,6.

B. PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN

Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa disekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan persalinan tidak dilakukan tenaga kesehatan yang punya kompetensi kebidanan profesionalisme. Dari laporan seksi Kesga dan Gizi bidang Yankesmas diketahui, pada tahun 2012 jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan linakes sebesar 99,52, dan telah memenuhi target SPM Tahun 2012 yaitu sebesar 85. Pada tahun 2013 jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan berjumlah 42.546 99,6 dari seluruh ibu hamil yang ada di Kota Depok. Capaian target SPM yang didapat berdasarkan perhitungan data riil tidak menggunakan proyeksi. Gambar 48 Perkembangan Cakupan Linakes diKota Depok Tahun 2009-2013 Sumber : Seksi Kesga dan Gizi. Bila dilihat dari gambar diatas Cakupan pertolongan persalinan oleh Linakes setiap tahun berada diatas target SPM kesehatan Kota Depok. Cakupan Dari setiap Kecamatan pertolongan persalinan oleh linakes dapat terlihat dari gambar dibawah ini: P r o f i l K e s e h a t a n K o t a D e p o k T a h u n 2 0 1 3 Page 74 Gambar 49 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Linakes setiap Kecamatan di Kota Depok Tahun 2013 Sumber : Seksi Kesga dan Gizi. Terlihat jelas dari gambar diatas bahwa cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan tertinggi yaitu di kecamatan Sukmajaya,Cinere,Beji,Bojongsari dan Cipayung hal ini dapat disebabkan karena telah bagusnya manajemen pelayanan kebidanan di Kecamatan Cipayung. Untuk Jumlah Ibu Bersalin Yang Ditolong berdasarkan perhitungan dengan menggunakan data sasaran Proyeksi tahun 2013, maka diperoleh angka sebagai berikut: