Hikmah/Manfaat Dana Box

2. Hikmah/Manfaat Dana Box

Konsep dana box yang ada dalam Wahidiyah memiliki banyak manfaat, di antaranya:

a. Secara rutin mendermakan dan mengikutsertakan sebagian rizki yang diterima dari Allah untuk perjuangan Wahidiyah dan me- realisasikan rasa syukur kepada Allah dan rasul-Nya atas karunia

Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah yang telah diterima berupa Shalawat Wahidiyah dan ajarannya.

Dengan demikian, rizki yang ditinggalkan akan diberi tambahan berkah oleh Allah.

b. Dengan mengisi dana box setiap hari secara tertib, penderma men- jadi terlatih menabung dan sama sekali tidak ada rasa berat oleh karena hanya sekadar uang lima puluh atau seratus rupiah. Dengan demikian, keikhlasan dalam berinfak bisa lebih terjamin.

c. Bershadaqah sedikit setiap hari dengan tertib lebih baik daripada shadaqah banyak namun dilakukan sebulan sekali. Shadaqah sedikit tetapi dengan ikhlas itu lebih baik dan lebih bermanfaat daripada shadaqah banyak namun tidak atau kurang ikhlas.

d. Dengan mengisi dana box setiap hari berarti setiap hari ingat kepada perjuangan Fa firrû ila Allâhi wa rasûlih, dan juga setiap hari menerima pancaran nadhrah khusus dari muallif Shalawat Wahidiyah, KH. Abdoel Madjid Ma’roef. Sedang ingat (perhati- an) kepada perjuangan itu dapat merangsang hati untuk ingat kepada Allah dan rasul-Nya. Ingat kepada Allah dan rasul-Nya merupakan zikir, dan zikir itu termasuk ibadah. Dengan demikian, sekurang-kurangnya, ada dua macam pahala yang diperoleh oleh pengisi dana box setiap hari: (1) pahala infak dan (2) pahala berzikir kepada Allah. Mungkin juga hal itu termasuk orang berada dalam kategori hadits nabi: “Ada orang bertanya kepada Rasulullah: “Siapa orang yang paling baik?” Rasul menjawab: “Sebaik-baik manusia ialah seorang mukmin yang berjuang di jalan Allah dengan tenaga dan harta bendanya”(HR. Bukhari dari Abu Sa’id al-Khudzri).

e. Hasil dana box digunakan untuk keperluan perjuangan memper- baiki mental umat dan masyarakat. Dengan demikian, mengisi dana box, sekalipun hanya dengan lima puluh atau seratus rupiah setiap hari, berarti ikut andil dalam berjuang di jalan Allah dan mungkin akan termasuk orang yang akan dekat dengan Allah di akhirat nanti, seperti disabdakan nabi: “Sungguh berbahagialah orang-orang yang berjuang memperbaiki keadaan di antara para

Wahidiyah dan Fenomena Tasawuf Kultural manusia. Mereka itulah yang besok di hari kiamat menempati

tempat yang dekat kepada Allah”.

f. Setiap hari Allah menugaskan malaikat untuk mencatat amal- amal kebaikan hamba-Nya. Setelah selesai bertugas malaikat ter- sebut kembali masuk ke Baitul Makmur dan tidak akan kembali selama-lamanya. Oleh karena itu, barang siapa tidak bershadaqah setiap harinya maka dia tidak punya catatan amal kebagusan harian. Selain itu, setiap hari malaikat tersebut akan mendoakan kepada orang yang bershadaqah agar diberi ganti yang lebih baik dan mendoakan diberi kerusakan bagi yang tidak bersedekah pada hari itu.

g. Dana box dapat diisi dengan selain uang, bahkan dapat berupa tiupan Fa firrû ila Allah ... atau yang lainnya. Oleh karena itu, jika terpaksa tidak ada uang untuk diisikan ke dalamnya, cukuplah dibacakan Bismillâhi ar-rahmâni ar-rahîmi, Yâ Sayyidî yâ Rasûlallâh” 3X dan Fa firrû ila Allâh 3X dengan disertai niat lillâh- billâh, lirrasûl-birrasûl, dan lilghauts-bilghauts.

h. Dana box jika digunakan untuk mencetak Lembaran Shalawat Wahidiyah; dengan ridha Allah orang yang berderma untuk itu akan senantiasa diberi ampunan oleh-Nya, selama tulisan shalawat tersebut masih ada. Terlebih lagi jika shalawat itu diamalkan oleh orang lain, ia senantiasa memeroleh kiriman rahmat dari Allah. Terkait dengan hal ini, Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang menulis shalawat untukku di dalam kitab maka para malaikat tiada henti-hentinya memohonkan ampunan (maghfirah) bagi orang itu selama namaku masih tertulis di dalam kitab tersebut”.

i. Setiap hari dapat mengirim doa (melalui sumbangan yang di- berikan lewat dana box) kepada keluarganya yang sudah meninggal dunia.

j. Sekalipun uang yang disumbangkan ke dana box hanya sedikit, ia akan berkata: (a) aku adalah uang kecil yang kamu besarkan; (b) aku tersia-sia, namun kamu agungkan di sisi Allah; dan (c) dahulu kamu menjagaku, namun sekarang aku menjagamu.

Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah k. Dana box akan mempererat hubungan antarpengamal Shalawat

Wahidiyah atau antara pengamal dengan PSW-nya. Lantas bagaimana pelaksanaan dana box? Di dalam ajaran

Wahidiyah terdapat ketentuan dan juga tata cara atau petunjuk pelak- sanaan dana box. Adapun ketentuan ber-dana box adalah sebagai berikut:

a. Dana box dilakukan oleh setiap pengamal, baik yang duduk di jajaran PSW di semua tingkatan maupun yang tidak. Oleh karena dana box merupakan suatu paket bimbingan dari muallif maka diupayakan jangan sampai ada pengamal Shalawat Wahidiyah yang tidak ber-dana box.

b. Pengisian dana box hendaklah tidak dikaitkan dengan pemberian dana lainnya. Seorang pejuang Wahidiyah, misalnya, oleh karena dia sudah menyumbang sejumlah uang untuk perjuangan Wahi- diyah lantas dia tidak mau menyumbang lewat dana box. Hal seperti itu tidaklah dibenarkan.

c. Segenap personil PSW di semua tingkatan seharusnya menjadi sponsor (contoh) bagi pengamal lainnya.

d. Mengingat begitu besar nilainya dana box maka bagi siapa saja yang menerima tugas mengurusnya supaya benar-benar amanah (dapat dipercaya) dan bertanggung jawab di hadapan Allah dan rasul-Nya, serta ghauts hâdza az-zamân, di dunia dan akhirat. Hendaklah dia tidak sekali-kali menyalahgunakan dana box untuk sesuatu yang bukan tempat penggunaannya, sekecil apa pun.

Sedangkan tata cara atau petunjuk pelaksanaan dana box adalah sebagai berikut:

a. Di setiap rumah pengamal supaya disediakan kotak dana box satu buah atau beberapa kotak sejumlah pengamal di rumah tersebut (misalnya: bapak/ibu/anak-anaknya memiliki kotak sendiri- sendiri). Kotak dana box boleh terbuat dari kayu, atau kaleng bekas, atau bambu yang dilobangi.

Wahidiyah dan Fenomena Tasawuf Kultural Kotak dana box diberi tanda dana box dan diletakkan di tempat

yang mudah dijangkau dan juga mudah dilihat serta aman dari gangguan anak kecil.

b. Setiap pengamal di suatu rumah (laki-laki, perempuan, remaja, dan kanak-kanak) dianjurkan mengisi dana box setiap hari me- nurut kondisi kemampuan dan situasi masing-masing (tidak mesti harus sama setiap harinya); misalnya: Rp.100,- , Rp.200,-, Rp.500,-, Rp.1.000,- atau lebih besar lagi.

c. Selain berupa uang, dana box dapat juga diisi dengan barang; misalnya: sesendok beras, secangkir gabah, sebutir kelapa, atau sebatang rokok. Pada saat akan disetorkan, barang-barang tersebut ditukar dengan uang senilai harganya.

d. Sebelum pengamal memasukkan dana ke dalam box, hendaklah lebih dahulu ia membaca: Bismillâhi ar-rahmâni ar-rahîmi

(1 X) Yâ sayyidî yâ rasûlallâh

(3 X)

Fa firrû ila Allâh (3 X) Setelah itu, ruh bacaan tersebut ditiupkan pada uang atau barang

yang akan dimasukkan ke dalam kotak dana box dengan niat, misalnya, kirim doa bagi keluarganya yang sudah meninggal dunia … (disebutkan namanya).

e. Jika suatu hari pengamal terlupa atau tidak sempat mengisi dana box, sebaiknya dia menggantinya pada kesempatan hari berikut- nya.

f. Besar-kecilnya uang yang disumbangkan tidak ada batasan ter- tentu. Masing-masing pengamal dapat membuat ukuran sendiri sesuai dengan kemampuan sosial ekonominya, yang sekiranya dapat dilakukan secara rutin tanpa ada perasaan berat.

Dengan demikian, bagi pengamal yang tergolong berada secara sosial dan ekonomi (berpenghasilan) banyak maka hendaklah tidak menyamakan dirinya dengan orang yang kurang mampu (ber- penghasilan kecil/rendah) di dalam memberikan dana box.

Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat Wahidiyah

g. Aturan prosedur pembagian dan administrasi dana box harus mengikuti ketentuan yang berlaku dari DPP PSW.