Sistem kekerabatan dalihan na tolu Religi Hagabeon

2.3.3. Nilai-Nilai Utama Budaya Batak Toba

Suku Batak Toba dalam menjalani hidupnya berpedoman pada sejumlah nilai- nilai utama yang menjadi keyakinan, penghormatan, cita-cita hidupnya. Menurut Harahap dan Siahaan 1987 ada sembilan nilai-nilai utama yaitu:

1. Sistem kekerabatan dalihan na tolu

Hubungan antara manusia dalam kehidupan orang Batak Toba diatur dalam sistem kekerabatan dalihan na tolu. Dalihan na tolu sebagai jaringan kekerabatan yang mengajarkan hak dan kewajiban yang setara di antara ketiga unsur dalihan na tolu, dongan sabutuha “kelompok klen semarga”, hula-hula “ kelompok pemberi isteri”, dan boru “kelompok klen yang menerima isteri. Yang mencakup hubungan premordial suku, kasih sayang atas dasar hubungan darah, kerukunan unsur-unsur dalihan na tolu hula-hula, dongan tubu, boru, pisang raut anak boru dari anak boru, hatobangon cendikiawan dan segala yang berkaitan hubungan kekerabatan karena pernikahan, solidaritas marga dan lain-lain.

2. Religi

Mencakup kehidupan keagamaan, baik agama tradisional maupun agama yang datang kemudian yang mengatur hubungannya dengan Maha Pencipta serta hubungannya dengan manusia dan lingkungan hidupnya. Religi yang memasuki segala aspek kehidupan orang Batak Toba tetap terpelihara, sekalipun banyak pengaruh memasuki kehidupan orang Batak Toba seperti agama Kristen dan modernisasi. Semua pengaruh itu tidak pernah berhasil menghapus identitas orang Batak Toba yang mempertahankan identitas kebatakannya. Universitas Sumatera Utara Menarik untuk memperhatikan, bahwa tugu-tugu peringatan nenek moyang yang megah dibangun di kampung halaman orang-orang modern yang kaya dan berpendidikan, bahkan pejabat dan berpangkat, yang migran di kota-kota di luar wilayah budaya Batak Toba. Ini merupakan bukti bahwa religi dalam masyarakat Batak Toba benar-benar berkadar tinggi.

3. Hagabeon

Hagabeon, banyak keturunan dan panjang umur. Satu ungkapan tradisional Batak Toba yang terkenal disampaikan pada saat upacara pernikahan adalah ungkapan yang mengharapkan agar kelak pengantin baru dikaruniakan putra 17 orang dan putri 16 orang. Dari ungkapan di atas kelihatan bahwa anak laki-laki memiliki keistimewaan dalam pandangan orang tua, karena dalam perbandingan jumlah kelihatan harus lebih banyak. Sumber daya manusia bagi orang Batak sangat penting. Kekuatan yang tangguh hanya dapat dibangun dalam jumlah manusia yang banyak. Ini erat hubungannya dengan sejarah suku bangsa Batak Toba yang ditakdirkan memiliki budaya bersaing yang sangat tinggi. Konsep hagabeon berakar, dari budaya bersaing pada jaman purba, bahkan tercatat dalam sejarah perkembangan, terwujud dalam perang huta. Dalam perang tradisional ini kekuatan tertumpu pada jumlah personil yang besar. Mengenai umur panjang dalam konsep hagabeon disebut saur matua bulung seperti daun, yang gugur setelah tua.

4. Hasangapon