Bentuk pola asuh yang dominan yang diterapkan dalam keluarga Batak Toba di Kecamatan Pangururan adalah pola asuh demokratis. Hal ini berarti bahwa dalam
proses pengasuhan orang tua memberikan keteladanan dan komunikasi yang baik dengan anak.
5.2. Perilaku Kesehatan Remaja pada Keluarga Batak Toba
Perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan oleh niat orang terhadap objek kesehatan, ada atau tidaknya dukungan dari masyarakat sekitarnya,
ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan, kebebasan dari individu untuk mengambil keputusanbertindak, dan situasi yang memungkinkan seseorang
berperilakubertindak atau tidak berperilakutidak bertindak Soekidjo, 2007. Perilaku kesehatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku-
perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku ini mencakup antara
lain:1 makan dengan menu seimbang appropriate diet; 2 olah raga yang teratur; 3 tidak merokok; 4 tidak minum-minuman keras dan narkoba; 5 istirahat yang
cukup; 6 mengendalikan stress. 7 perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya: tidak berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks,
penyesuaian diri dengan lingkungan Soekidjo, 2007. Dalam penelitian ini ada 3 tingkatan perilaku kesehatan remaja, yaitu
perilaku kesehatan yang baik, perilaku kesehatan yang cukup baik, perilaku kesehatan yang kurang baik. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perilaku
Universitas Sumatera Utara
kesehatan remaja pada keluarga Batak Toba di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir tahun 2010 atas perolehan jawaban pernyataan kuesioner perilaku kesehatan
remaja yakni: perilaku kesehatan yang baik mayoritas 42,6 diperoleh dalam kategori baik.
Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar remaja Batak Toba di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir tahun 2010 terdapat perilaku kesehatan
yang baik, hal ini dapat dipastikan bahwa pola asuh yang dominan diterapkan orang tua yang berpengaruh baik terhadap perilaku kesehatan remaja adalah pola asuh
demokratis. Dalam kehidupan para remaja, terdapat banyak faktor yang turut membentuk
perilaku kesehatan remaja dan karakter mereka, seperti pola asuh, lingkungan, keluarga, sistem religi, budaya, ekonomi, sosial politik, atau pendidikan. Namun
faktor yang terpenting dalam pembentukan perilaku kesehatan dan karakter seorang remaja adalah keluarga. Hal ini dapat dipahami karena keluarga adalah lingkungan
pertama seorang remaja, baik sebagai mahkluk individu maupun sebagai mahkluk sosial. Dengan kata lain, keluarga adalah lingkungan sosial pertama setiap anak
remaja. Sebagaimana diketahui, setelah anak dilahirkan, dia harus mengikuti proses
pembentukan perilaku kesehatan di tengah-tengah keluarga. Mula-mula sebagai anak, bertumbuh dan berkembang sebagai remaja, mulai keluar dari lingkungan
keluarga yang sempit untuk mengenal berbagai faktor lain di luar keluarga.
Universitas Sumatera Utara
Lingkungan anak dalam keluarga bukan hanya orang tua, tetapi juga keluarga lain seperti nenek, kakek, bibi, paman, semuanya yang memiliki sistem kekerabatan
dengan mereka turut membangun perilaku kesehatan remaja. Sehingga remaja mampu hidup bertanggung jawab, bergaul dengan baik terhadap teman, sopan dan
memiliki tutur kata yang baik.
5.3. Hubungan Pola asuh Orang tua dengan Perilaku Kesehatan Remaja Pada Keluarga Batak Toba