Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian Masa Kerja Motivasi Kerja

usia pensiun maksimal adalah 60 enam puluh tahun. Tetapi pada TKBM Pelabuhan Belawan pekerja yang sudah berusia diatas 60 tahun lansia masih dipekerjakan. Mereka dinilai masih memiliki produktivitas seperti TKBM usia produktif. Ukuran produktivitas pekerja pada perusahaan tersebut tidak ditentukan oleh usia pekerja melainkan kemampuan seorang pekerja menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. TKBM lansia masih berproduktivitas diasumsikan berhubungan dengan faktor internal masa kerja, motivasi status gizi, status kesehatan dan eksternal lingkungan kerja, sarana. Dari uraian latar belakang, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Tenaga Kerja Bongkar Muat Lansia terhadap Produktivitas Kerja di sektor II PT Pelindo I Belawan Medan”.

1.2. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang penelitian dapat dirumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah mengapa pekerja TKBM usia lanjut masih mampu berproduktivitas.

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis pengaruh faktor internal masa kerja, motivasi, status gizi, status kesehatan dan eksternal lingkungan kerja, sarana TKBM lansia terhadap produktivitas kerja disektor II PT Pelindo I Belawan. Universitas Sumatera Utara

1.4. Hipotesis

Ada pengaruh faktor internal masa kerja, motivasi, status gizi, status kesehatan dan eksternal lingkungan kerja, sarana TKBM lansia terhadap produktivitas kerja disektor II PT Pelindo I Belawan.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Bagi manajemen PT. Pelindo I Belawan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan produktivitas Tenaga Kerja Bongkar Muat. 1.5.2. Bagi TKBM lansia sebagai bahan informasi untuk menambah pengetahuan, pemahaman serta wawasan tentang produktivitas kerja di sektor II PT. Pelindo I Belawan Medan. 1.5.3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan pengaruh faktor internal dan eksternal Tenaga Kerja Bongkar Muat lansia terhadap produktivitas kerja. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Produktivitas adalah hubungan antara keluaran barang-barang atau jasa dengan masukan tenaga kerja, bahan, uang. Produktivitas tenaga kerja selalu dikaitkan dengan efektifitas efisiensi yang berkaitan dengan tenaga kerja diartikan sebagai ukuran keberhasilan tenaga kerja yang menghasilkan suatu produk dalam waktu tertentu. Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam dalam memajukan perusahaan karena dengan produktivitas yang tinggi maka perusahaan akan memperoleh hasil yang besar Sutrisno, 2010. Dalam suatu perusahaan produktivitas mempunyai arti ukuran yang relatif nilai atau ukuran yang dari ditampilkan oleh daya aktivitas, sebagai ukuran yaitu seberapa baik kita menggunakan sumber daya dalam mencapai hasil yang diinginkan Ravianto, 1991. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategis dalam organisasi, harus diakui dan diterima manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia. Sebaliknya sumber daya manusia pula yang dapat menjadi penyebab terjadinya pemborosan dan inefisiensi dalam berbagai bentuknya. Karena itu memberikan perhatian kepada unsur manusia merupakan salah Universitas Sumatera Utara satu tuntutan dalam keseluruhan upaya peningkatan produktivitas kerja Siagian, 2003. Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam- jam orang. Ada tiga aspek utama yang perlu ditinjau dalam menjamin produktivitas yang tinggi, yaitu : a aspek kemampuan manajemen tenaga kerja, b aspek efisiensi tenaga kerja dan c aspek kondisi lingkungan pekerjaan, ketiga aspek tersebut saling terkait dan terpadu dalam suatu sistem dan dapat diukur dengan berbagai ukuran yang relatif sederhana. Produktivitas harus menjadi bagian yang tak boleh dilupakan dalam penyusunan strategi, bisnis, yang mencakup bidang produksi, pemasaran, keuangan dan bidang lainnya Sutrisno, 2010.

2.1.2 Pengukuran Produktivitas

Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para tenaga kerja yang ada di perusahaan. Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Produktivitas Kuantitatif digunakan untuk menentukan tingkat seberapa besar elemen produksi Input telah digunakan. Persamaan sederhana ini disebut formula dasar bagi pengukuran produktivitas Ravianto, 1991. Produktivitas = Masukan Keluaran Universitas Sumatera Utara Jumlah Keluaran dapat berupa jumlah produksi yang dihasilkan oleh seseorang secara utuh, satuannya adalah unit barang. Sedangkan masukannya berupa jumlah jam per orang merupakan waktu produktif dari seorang tenaga kerja untuk menghasilkan keluaran tersebut. Waktu produktivitas adalah waktu kerja yang sebenarnya dipakai yaitu jumlah jam kerja sehari Arsad, 1998. Dengan mengetahui keluaran dan waktu produktif, maka produktivitas tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai berikut : Produktivitas = Pr Kerja Jam T oduksi Unit V = …. Barang orang hari Untuk jenis produk yang berbeda-beda dimana tenaga diharuskan mencapai jumlah target produk tertentu selama jam kerja, maka produktivitas tenaga kerja dapat dihitung dengan membandingkan jumlah produk unit barang yang dihasilkan selama jam kerja dengan jumlah target produk unit barang yang seharusnya diperoleh selama 1 jam kerja, seperti rumus berikut: Produktivitas Tenaga Kerja = arg barang unit et t Jumlah barang unit hasil Jumlah x 100 Secara umum peningkatan dapat dilihat dalam tiga bentuk : 1. Jumlah produksi meningkat dengan menggunakan sumber daya yang sama 2. Jumlah produksi yang sama atau meningkat dicapai dengan menggunakan sumber daya yang kurang 3. Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan sumber daya yang relatif kecil. Universitas Sumatera Utara Untuk mengukur produktivitas kerja, diperlukan suatu indikator, sebagai berikut : 1. Kemampuan Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas kemampuan seorang tenaga kerja sangat bergantung pada ketrampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diembannya kepada mereka. 2. Meningkatkan hasil yang dicapai. Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan salah satu yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi, upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam suatu pekerjaan. 3. Semangat kerja Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya. 4. Pengembangan Diri Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi. Universitas Sumatera Utara 5. Mutu Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dan yang telah lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja seorang tenaga kerja. 6. Efisiensi Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan aspek produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi tenaga kerja.

2.1.3 Faktor-faktor yang memengaruhi Produktivitas

Setiap perusahaan selalu berkeinginan agar tenaga kerja yang dimiliki mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi. Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain, seperti tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gizi, dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja, iklim kerja, teknologi, sarana produksi, manajemen dan prestasi Ravianto, 1991 Menurut Simanjuntak 1998 ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi produktivitas kerja pekerja yaitu : 1. Pelatihan Latihan kerja dimaksudkan untuk melengkapi pekerja dengan ketrampilan dan cara-cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja. Peningkatan produktivitas bukan pada permutakhiran peralatan akan tetapi pada pengembangan pekerja yang paling utama. Dari hasil penelitian beliau Universitas Sumatera Utara menyebutkan 75 peningkatan produktivitas justru dihasilkan oleh perbaikan pelatihan dan pengetahuan kerja, kesehatan dan alokasi tugas. Menurut Baechle 2007, latihan beban dapat menjaga kekuatan dan ketahanan otot saraf dan densitas tulang menghindarkan rapuh tulang. Penelitian terakhir menyatakan latihan beban memberi sumbangan besar terhadap kehidupan yang berkualitas, apapun usia maupun kelamin orang itu dan dapat meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi. 2. Mental dan kemampuan fisik pekerja. Keadaan mental dan fisik pekerja merupakan hal yang sangat penting dan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja pekerja. 3. Hubungan antara atasan dan bawahan. Hubungan atasan dan bawahan akan memengaruhikegiatan yang dilakukan sehari-hari. Sikap yang saling jalin menjalin telah mampu meningkatkan produktivitas pekerja dalam bekerja. Produktivitas tenaga kerja yang tinggi dapat dicapai apabila terdapat keseimbangan antara beban kerja, kapasitas kerja, dan lingkungan kerja. Beban kerja yang dimaksud adalah beban fisik, mental maupun sosial. Kapasitas kerja sangat tergantung kepada usia, ketrampilan, keserasian dan keadaan gizi. Lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap kesehatan tenaga kerja adalah lingkungan kerja yang mempunyai faktor kimia, faktor fisika, faktor biologis, dan faktor psikologis Suma’mur, 2009. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan teori produktivitas bahwa produktivitas tenaga kerja lansia dipengaruhi oleh :

a. Masa Kerja

Masa kerja seseorang dapat diidentikkan dengan banyaknya pengalaman yang sudah dimilikinya. Dengan semakin banyaknya pengalaman yang diperoleh seseorang selama bekerja maka pengetahuan seseorang juga bertambah pula, dengan pengetahuannya tersebut seseorang dapat menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang dilakukannya Depkes RI, 1996.

b. Motivasi Kerja

Menurut Sutrisno 2010, Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Motivasi untuk bekerja sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa adanya motivasi dari para tenaga kerja maka tujuan yang telah diterapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya apabila terdapat motivasi yang tinggi dari para pekerja maka hal ini merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Timbulnya motivasi dikarenakan seseorang merasakan suatu kebutuhan tertentu dan karenanya perbuatan tersebut terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Apabila tujuan telah tercapai maka akan merasa puas. Tingkah laku yang memberikan kepuasan terhadap suatu kebutuhan cenderung untuk diulang kembali sehingga menjadi kuat. Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang dipengaruhi oleh faktor intern dan extern. Universitas Sumatera Utara

1. Faktor Intern

a. Keinginan untuk dapat hidup. Keinginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap manusia yang hidup di muka bumi. Untuk mempertahankan hidup orang mau melakukan apa saja. b. Keinginan untuk dapat memiliki. Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong seseorang untuk mau melakukan pekerjaan. c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan. Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk diakui, dihormati orang lain. d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan. Keinginan untuk memperoleh pengakuan meliputi hal-hal adanya penghargaan terhadap prestasi, adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak dan pimpinan yang adil dan bijaksana.

2. Faktor Extern.

a. Kondisi lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang baik dan bersih, mendapat cahaya yang cukup, bebas dari kebisingan dan gangguan akan memotivasi tersendiri bagi para pekerja dalam melakukan pekerjaan dengan baik. Universitas Sumatera Utara