Pengaruh Status Gizi TKBM Lansia terhadap Produktivitas Kerja Pengaruh Status Kesehatan TKBM Lansia terhadap Produktivitas Kerja

5.4. Pengaruh Status Gizi TKBM Lansia terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 responden yang status gizinya tidak baik ada 8 orang 12,9 produktivitas kerjanya rendah. Dan 2 orang 3,2 produktivitas kerjanya tinggi sedangkan dari 52 responden yang status gizinya baik ada 9 orang 14,9 produktivitas kerjanya rendah dan 43 orang 69,4 produktivitasnya tinggi. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan perbandingan p value diketahui bahwa p value = 0,000 α = 0,05 berarti H Keadaan ini mencerminkan bahwa status gizi sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Status gizi Tenaga Kerja Bongkar Muat erat kaitanya dengan makanan yang mereka konsumsi. Energi dan zat gizi lain yang masuk melalui makanan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu sehingga mereka mampu berproduktivitas dengan baik. ditolak artinya ada hubungan antara status gizi dengan produktivitas kerja di Sektor II PT. Pelindo I Belawan Medan. Hasil penelitian Shetty Martony,1994 individu dengan kategori berat badan kurang IMT 18,5 mempunyai produktivitas rendah dan juga hasil penelitian Muji Rahayu Martony,1994 nilai IMT yang baik akan meningkatkan produktivitas kerja. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara status gizi terhadap produktivitas kerja di Sektor II PT. Pelindo I Belawan Medan dengan nilai p = 0,048. Universitas Sumatera Utara

5.5. Pengaruh Status Kesehatan TKBM Lansia terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 responden yang status kesehatannya tidak baik ada 5 orang 8,1 yang produktivitasnya rendah dan 3 orang 4,8 yang produktivitasnya tinggi sedangkan dari 54 responden yang status kesehatannya baik ada 12 orang 19,4 yang produktivitasnya rendah dan 42 orang 67,8 produktivitasnya tinggi. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan perbandingan p value diketahui bahwa p value = 0,030 α = 0,05 berarti H Keadaan ini menggambarkan bahwa status kesehatan erat hubungannya dengan produktivitas kerja. Menurut Depkes RI 1997, bahwa dengan kondisi fisik yang baik tidak saja bermanfaat bagi tenaga kerja tetapi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, demikian juga sebaliknya status kesehatan yang kurang mengakibatkan produktivitas kerja menurun. Begitu juga dengan pendapat Suma’mur 2009, bahwa gangguan kesehatan pada tenaga kerja menurunkan kemampuan tenaga kerja untuk bekerja fisik serta menurunkan kewaspadaan dan kecermatan serta menurunkan produktivitas kerja. ditolak artinya ada hubungan antara status kesehatan dengan produktivitas kerja di Sektor II PT. Pelindo I Belawan Medan. Menurut Soerdjadibroto 1986, mengatakan bahwa ada 6 faktor yang memengaruhi produktivitas yaitu gizi dan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, penghasilan dan jaminan sosial, kesempatan dan manajemen. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan bahwa status kesehatan TKBM lansia tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja di sektor II PT. Pelindo I Belawan Medan dengan nilai p = 0,116.

5.6. Pengaruh Lingkungan Kerja TKBM Lansia terhadap Produktivitas Kerja