Latar Belakang Dr. Ir. Gerry Silaban, M. Kes 3. Umi Salmah, S.K.M, M.Kes

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Arus globalisasi ekonomi yang menimbulkan hubungan yang erat terhadap bidang finansial, produksi dan perdagangan telah membawa dampak pengelolaan ekonomi Indonesia. Dampak ini lebih terasa lagi setelah arus globalisasi ekonomi semakin dikembangkan dengan prinsip liberalisasi perdagangan trade liberalization yang telah diupayakan secara bersama-sama oleh negara-negara di dunia dalam bentuk kerjasama ekonomi regional. Dalam kerangka hubungan ekonomi dan perdagangan internasional tersebut maka Indonesia harus dapat menyesuaikan perkembangan ekonominya dengan tatanan ekonomi dunia dan kemantapan sistem perdagangan internasional yang semakin berkembang. Ketidakmampuan menyesuaikan diri akan memengaruhi ekspor dan pembangunan Indonesia. Kemantapan sistem perdagangan internasional tidak terlepas dari fungsi pelabuhan. Pelabuhan dalam hal ini merupakan sarana yang riil dalam memperlancar arus perdagangan internasional apakah itu kegiatan ekspor maupun impor. Salah satu pelabuhan bongkar muat yang penting di Indonesia adalah pelabuhan Belawan yang terletak di kota Medan, Sumatera Utara. Pelabuhan Belawan adalah sebuah pelabuhan dengan tingkat kelas utama yang bernaung di bawah PT Pelabuhan Indonesia I Dephub RI, 2002. Seiring dengan era globalisasi, Indonesia ditantang untuk memasuki perdagangan bebas sehingga memicu bertumbuhnya sejumlah industri. Pertumbuhan Universitas Sumatera Utara industri di Indonesia termasuk Pulau Sumatera khususnya kota Medan dan sekitarnya meningkatkan pentingnya peranan pelabuhan Belawan sebagai pintu keluar masuknya berbagai jenis barang industri dan barang lainnya. Perkembangan ini juga meningkatkan jumlah Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM. Salah satu pilar utama bagi lancarnya pergerakan pelayanan pelabuhan khususnya di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia termasuk Belawan adalah peran TKBM. Menurut undang-undang no. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dinyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia. Seluruhnya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, makmur, yang merata baik materi maupun spritual berdasarkan UUD 1945. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan Depnaker RI, 2003. Dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan Penulis di pelabuhan laut Belawan sektor II didapat jumlah TKBM sebanyak 1.247 orang, dimana sebanyak 162 orang diantaranya berusia 60 tahun keatas lanjut usialansia. Pekerjaan bongkar muat di pelabuhan Belawan hanya dapat dilaksanakan oleh Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM yang terdaftar dikantor pelabuhan Belawan. TKBM pelabuhan Belawan terhimpun dalam wadah berbentuk koperasi. Dalam setiap kegiatan bongkar muat barang, koperasi TKBM bekerja sama dengan Perusahaan Bongkar Muat PBM yang terdaftar dalam pelabuhan Belawan. Kebanyakan aktivitas bongkar muat Universitas Sumatera Utara menggunakan tenaga kerja manusia dan pekerjaan dilakukan dengan memindahkan barang berupa semen, pupuk, tepung dan lain-lain dari kapal ke dermaga kemudian dipindahkan ke gudang dengan truk setelah barang sampai di gudang pekerjaan dilanjutkan dengan mengangkat barang dari dalam gudang penyimpanan untuk dipindahkan keatas kendaraan. Pekerjaan bongkar muat dilakukan dengan menggunakan sistem borongan, bekerja sesuai kesepatakan dengan pihak pengguna jasa. Kesiapan sumber daya manusia operasional dan tenaga kerja bongkar muat merupakan salah satu persyaratan operasional pelabuhan dalam 24 jam Dephub RI, 2002. Pelabuhan laut Belawan masih menggunakan TKBM lansia dengan beberapa alasan, diantaranya: a. Perusahaan menilai bahwa produktivitas mereka masih menyamai TKBM usia produktif. b. Pertimbangan kemanusiaan, karena penghidupan para lansia tersebut sangat bergantung pada jenis pekerjaan tersebut dimana karena faktor keterbatasan mereka tidak memiliki alternatif yang lain. Badan Pusat Statistik BPS, 2004 menyimpulkan bahwa abad 21 bagi bangsa Indonesia merupakan abad lansia, karena pertumbuhan penduduk lansia di Indonesia diperkirakan lebih cepat dibandingkan dengan negara-negara lain. Di Indonesia pada tahun 2000 diperkirakan 7,4 dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 15,3 juta orang akan berusia di atas 60 tahun dengan umur median penduduk Indonesia adalah 23 tahun. Proyeksi penduduk oleh Biro Pusat Statistik menggambarkan bahwa antara 2005-2010 jumlah penduduk usia lanjut sekitar 19 juta jiwa atau 8,5 dari sekitar Universitas Sumatera Utara jumlah penduduk. WHO pun telah memperhitungkan bahwa di tahun 2025, Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah warga lansia sebesar 41,4, yang merupakan sebuah peningkatan tertinggi di dunia Notoadmodjo, 2007. Untuk bekerja produktif, harus ada keseimbangan antara beban kerja dan kemampuan atau kapasitas tenaga kerja. Produktivitas adalah suatu ukuran sejauh mana sumber-sumber daya digabungkan dan dipergunakan dengan baik untuk mewujudkan hasil-hasil tertentu yang diinginkan. Dengan kata lain produktivitas adalah suatu ukuran mengenai apa yang diperoleh dari apa yang diberikan Atmossoeprapto, 2000. Menurut BPS, 2010 dari data Survei Angkatan Kerja Nasional dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Penduduk Indonesia Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Tahun 2010 Umur Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja orang Total orang Bekerja orang Pengangguran Terbuka orang 1. 60 Tahun 15 tahun –59 tahun 98.511.363 8.540.557 45.846.278 152.898.198 2. 60 Tahun 8.894.209 51.933 9.173.076 18.119.218 Jumlah 107.405.572 8.592.490 55.019.354 171.017.416 Khusus untuk Sumatera Utara, penduduk yang masih bekerja usia 15 tahun sanpai 59 tahun sebanyak 5.996.912 orang, dan diatas 60 tahun sebanyak 405.979 orang. Universitas Sumatera Utara Produktivitas dari tenaga kerja ditunjukkan sebagai ratio dari jumlah keluaran yang dihasilkan per total tenaga kerja yang jam manusia man-hours yaitu jam kerja yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, tenaga kerja yang dipekerjakan dapat terdiri dari tenaga kerja langsung atau tidak langsung, akan tetapi biasanya meliputi keduanya. Menurut Ravianto 1991, produktivitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lainnya seperti: pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, teknologi, sarana produksi manajemen dan kesempatan berprestasi. Menurut Maryam 2008, pada lansia telah terjadi penurunan fungsi dari berbagai organ-organ tubuh akibat kerusakan sel-sel karena proses menua, sehingga produksi hormon, enzim dan zat-zat yang diperlukan untuk kekebalan tubuh menjadi berkurang. Dengan demikian lansia akan lebih mudah terkena penyakit lebih lanjut, menyebabkan kehilangan hari kerja dan memengaruhi produktivitas kerja. Akibat lain adalah mengalami kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain kulit mulai mengendur, pendengaran dan penglihatan berkurang, mudah lelah, gerak menjadi lamban dan kurang lincah. Kemunduran lain yang terjadi adalah kemampuan kognitif seperti suka lupa, kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang, tempat serta tidak mudah menerima halide baru. Akan tetapi pada pekerja lansia TKBM, masih tetap kuat dan mampu berproduktivitas. Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-02MEN1995 pasal 2 ayat 1 bahwa usia pensiun normal ditetapkan 55 lima puluh lima tahun dan ayat 2 Universitas Sumatera Utara usia pensiun maksimal adalah 60 enam puluh tahun. Tetapi pada TKBM Pelabuhan Belawan pekerja yang sudah berusia diatas 60 tahun lansia masih dipekerjakan. Mereka dinilai masih memiliki produktivitas seperti TKBM usia produktif. Ukuran produktivitas pekerja pada perusahaan tersebut tidak ditentukan oleh usia pekerja melainkan kemampuan seorang pekerja menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. TKBM lansia masih berproduktivitas diasumsikan berhubungan dengan faktor internal masa kerja, motivasi status gizi, status kesehatan dan eksternal lingkungan kerja, sarana. Dari uraian latar belakang, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Tenaga Kerja Bongkar Muat Lansia terhadap Produktivitas Kerja di sektor II PT Pelindo I Belawan Medan”.

1.2. Permasalahan