Proses Bongkar Muat di Pelabuhan Belawan

Menurut BPS 2010, usia kerja di Indonesia adalah 15 tahun keatas dan dibagi 2 kelompok yaitu : 1. Angkatan kerja adalah mereka yang berumur 15 tahun keatas dan mempunyai pekerjaan, baik bekerja maupun sementara tidak bekerja karena suatu sebab, misalnya pegawai yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan. 2. Bukan angkatan kerja, adalah mereka yang berumur 15 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya Kegiatan yang tidak aktif secara ekonomis.

2.3 Proses Bongkar Muat di Pelabuhan Belawan

Kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Belawan dibagi dalam tiga bagian terdiri dari steverdoring pekerjaan bongkar muat barang dari kapal ke dermaga kesebaliknya, corgodoring pekerjaan membawa barang dari dermaga ke gudang dan sebaliknya, receivieingdelivery pekerjaan mengambil barang dari gudang ke atas kendaraan dan sebaliknya. Kesiapan sumber daya operasional dan tenaga kerja bongkar muat merupakan salah satu persyaratan operasional pelabuhan dalam 24 jam. Dalam melakukan pekerjaan bongkar muat, para pekerja dikontrak untuk menyelesaikan pekerjaan dalam batasan waktu tertentu, sehingga pekerjaan harus dilakukan selama 24 jam sehari. Sebagian besar pekerjaan dilakukan di alam terbuka. Pekerjaan bongkar muat di Pelabuhan Belawan merupakan pekerjaan yang Universitas Sumatera Utara mengandalkan fisik pekerja dan alat mekanik. Tenaga kerja mengangkat barang dari palka kapal ke jala-jala barang, kemudian jala-jala barang diangkut dengan kren ke truk. Setelah di truk tenaga kerja mengeluarkan barang dari jala-jala barang dan menyusunnya di truk. Pada setiap pelaksanaan bongkar muat barang dengan kapasitas kira-kira 3000 ton. Pekerjaan bongkar muat barang dari kapal ke dermaga dikerjakan dengan satu tim yang terdiri dari 12 orang. Proses angkat dan angkut barang 1 jam sebanyak 25 ton untuk satu tim yang berarti bahwa setiap pekerja menyelesaikan pekerjaan sebanyak 2,1 ton perjam. TKBM membutuhkan waktu kira-kira 4 hari untuk menyelesaikan pekerjaannya. Hal tersebut disesuaikan dengan kesepakatan antara pihak koperasi dengan perusahaan bongkar muat sebagai pengguna jasa. Intensitas kapal yang berlabuh untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang dalam satu hari kira-kira 4 kapal. Maka dapat dipastikan pekerjaan bongkar muat dilakukan setiap hari. Proses bongkar muat yang dilakukan di Pelabuhan Belawan memiliki koridor yang telah ditentukan melalui peraturan-peraturan yang mengikat antara Perusahaan Bongkar Muat dengan Tenaga Kerja Bongkar Muat serta Penyedia Jasa Bongkar Muat. Ketentuan tersebut merupakan ketentuan pelaksanaan bongkar muat, antara lain : 1. Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 1954. 2. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1969. 3. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1969 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut. Universitas Sumatera Utara 4. INPRES No. 4 tahun 1985 tentang kebijakan pelaksanaan kelancaran arus barang untuk menunjang kegiatan ekonomi. Kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. 88AL 305Phb.85 dan KM No.13, 1989 5. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 14 Tahun 2002 Gunawan, 2010.

2.4 Landasan Teori