91
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Merkouris, et.al. 1999 menyimpulkan bahwa mengukur kepuasan pasien, dapat digunakan sebagai alat
untuk 1 evaluasi kualitas pelayanan kesehatan, 2 evaluasi terhadap konsultasi intervensi dan hubungan antara perilaku sehat dan sakit, 3 membuat keputusan
administrasi, 4 evaluasi efek dari perubahan organisasi pelayanan 5 administrasi staf 6 fungsi pemasaran 7 formasi etik profesional.
Menurut Parasuraman et al. 1988, antipasi kualitas harus dilakukan oleh rumah sakit untuk tetap bertahan dan berkembang adalah meningkatkan pendapatan
dari pasien, karena pasien merupakan sumber pendapatan dari rumah sakit baik secara langsung out of pocket maupun secara tidak langsung melalui asuransi
kesehatan. Tanpa adanya pasien, rumah sakit tidak dapat bertahan dan berkembang mengingat besarnya biaya untuk operasional rumah sakit yang sangat tinggi. Oleh
sebab itu dalam rangka meningkatkan kunjungan pasien ke rumah sakit maka rumah sakit harus mampu menampilkan dan memberikan kepuasan kepada pasien.
5.3 Kerjasama Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Sesuai dengan visi RSUP H. Adam Malik Medan “Menjadi Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan Pendidikan dan Penelitian yang Mandiri dan Unggul di
Sumatera, maka penggunaan RSUP H. Adam Malik Medan sebagai wahana pembelajaran klinik dalam rangka memenuhi modul pendidikan dan untuk
meningkatkan kompetensi dokter PPDS yang melaksanakan pendidikan sesuai
Universitas Sumatera Utara
92
dengan standard pendidikan profesi kedokteran, sehingga moto rumah sakit, yaitu PATEN dapat dicapai.
Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian kesehatan profesional dan ikut serta dalam pelayanan kesehatan oleh fakultas di Rumah Sakit dilaksanakan
berdasarkan perjanjian kerjasama antara Dekan Fakultas Kedokteran USU Medan dengan Direktur RSUP H. Adam Malik Medan. Pelayanan kesehatan oleh semua
unsur yang terlibat dalam pendidikan di RSUP H. Adam Malik Medan dalam pelaksanaannya tetap mengacu pada peraturan pelaksanaan dan peraturan teknis yang
disepakati oleh Rumah Sakit dan Fakultas. RSUP H. Adam Malik Medan dalam menjalankan fungsi manajemen sebagai
rumah sakit pendidikan membentuk Badan Koordinasi Pendidikan Bakordik. Bakordik merupakan suatu badan yang memiliki wewenang untuk mengurus
kelancaran pelaksanaan pendidikan di Rumah Sakit yang disepekati oleh Fakultas Kedokteran USU Medan dengan Direktur RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan
Surat Keputusan Bersama dan disepakati memiliki sekretariat bersama yang berkedudukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Tugas dan Fungsi Bakordik harus
dapat mengkoordinir penyusunan Standar Pelayanan pada Pendidikan Profesi Dokter dan Pendidikan Profesi Dokter Spesialis berdasarkan kebutuhan pelayanan kesehatan
di RSUP H. Adam Malik. Dokter PPDS sebagai peserta didik perannya sebagai pemberi jasa pelayanan
kesehatan harus ditegaskan didalam ketentuan kerjasama tersebut meliputi kompetensi dan tahapan peserta didik PPDS serta kewenangan klinisnya. Pengaturan
Universitas Sumatera Utara
93
terhadap kewenangan klinis peserta didik dokter PPDS seharusnya dilaksanakan oleh Komite Medik rumah sakit melalui proses kredensial dan berkoordinasi dengan Ketua
Program Studi. Level kompetensi yang sudah ditentukan oleh Ketua Program Studi mengacu pada level kompetensi yang disusun oleh kolegium. Level kompetensi
merupakan salah satu penilaian dalam pemberian kewenangan klinis pada dokter PPDS sebagai peserta didik. Kewenangan klinis peserta didik PPDS merupakan salah
satu persyaratan dalam pengelolaan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan mengikuti peraturan internal rumah sakit Hospital by Laws. Pelayanan dan tindakan
kedokteran yang dilakukan oleh dokter PPDS peserta didik mendapat pengawasan dari Dokter Dokter Penanggung Jawab Pasien DPJP sebagai pembuat keputusan
medis dan penanggungjawab medis pasien. Sebaiknya DPJP adalah seorang dokter konsulen bukan dokter PPDS.
Universitas Sumatera Utara
94
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN