72
Buku Guru Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi
Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai maka langkah selanjutnya adalah menjelaskan materi. Guru dapat menjelaskan
tentang karakteristik setiap alat musik ritmis, melodis dan harmonis serta teknik memainkannya. Pada pembelajaran bab ini seandainya perlatan musik tidak tersedia
di sekolah, guru bersama dengan peserta didik dapat membuat alat musik perkusi sederhana. Peralatan musik perkusi sederhana dapat terbuat dari botol air kemasan
yang diisi dengan berbagai macam bijian, kaleng, botol, serta perlatan lainnya. Pada proses pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan saintiik, yaitu; a Peserta didik melakukan eksplorasi dengan menggunakan musik perkusi dari
berbagai macam bahan dan teknik memainkan. Peralatan sederhana dapat dijadikan sebagai alat musik. Lagu-lagu yang ada di dalam buku teks peserta
didik dapat digunakan untuk berlatih.
Proses Pembelajaran
35
Seni Budaya Kurikulum 2013
1. Alat Musik Ritmis Alat musik ritmis adalah alat musik yang berfungsi sebagai
pengiring melodi pokok. Alat ini ada yang bernada dan ada yang tidak bernada. Kamu sudah mengenalnya sejak kamu di sekolah
dasar. Contohnya ringbell, bedug, dan lain sebagainya. Coba kamu sebutkan nama alat-alat musik dan daerah asalnya pada gambar-
gambar berikut ini.
A. Menampilkan Musik Ansambel
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.1 Contoh alat-alat musik ritmis
Jika kamu tidak memiliki alat musik tersebut, kamu dapat mengganti dengan berbagai benda yang dapat dijadikan alat musik
ritmis, bisa tepuk, ketuk atau menggunakan barang bekas seperti: botol, kaleng, plastik diisi biji-bijian.
2. Alat Musik melodis Alat musik melodis adalah alat musik yang berfungsi
membawakan melodi suatu lagu. Contohnya rekorder, terompet, dan lain sebagainya.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 4.2 Contoh alat musik melodis, saluang dan saron
b Peserta didik dapat mengomunikasi hasil
karya seni musik ansambel campuran
melalui penampilan. Bentuk kelompok
kecil 5 sampai 10 orang untuk memain-
kan dan menampil- kan musik ansambel
campuran.
73
Seni Budaya
Sejarah Musik Sasando
KONON ada seorang pemuda bernama Sangguana di Pulau Rote, Nusa Tenggara
Timur NTT sedang menggembala di padang sabana. Ketika merasa lelah dan
ngantuk, ia pun jatuh tertidur di bawah sebuah pohon lontar.
Namun dalam tidurnya, ia bermimpi memainkan sebuah alat musik misterius.
Ketika terbangun ia masih mengingat nada- nada yang dimainkannya. Saat kembali
tidur, anehnya ia kembali memimpikan hal yang sama. Akhirnya, berdasarkan
mimpinya itu Sangguana memutuskan membuat sebuah alat musik dari daun
lontar dengan senar-senar di tengahnya.
Alat musik yang mirip harpa itu sekarang dikenal sebagai Sasando. Secara hariah
nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon
sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.
Nah, pada bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah
diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar dawai-dawai yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu.
Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang
terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.
Pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik. Pengayaan materi diberikan secara horizontal yaitu lebih memperdalam dan memperluas pengetahuan serta
keterampilan. Guru dapat mencari materi pengayaan dari media dan sumber belajar lain. Guru juga dapat meminta peserta didik untuk mencari materi pengayaan sesuai
dengan topik dan materi yang dipelajari.
Pengayaan Pembelajaran