Pembelajaran Menggambar Ragam Hias

36 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi 16 Kelas VII SMPMTs Semester 1 Ragam hias atau ornamen merupakan bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan alam, lora dan fauna, serta budaya masing-masing daerah. Keinginan untuk menghias merupakan naluri atau insting manusia. Selain itu, pembuatan ragam hias juga didasarkan atas kebutuhan masyarakat baik yang bersifat praktis maupun yang terkait dengan kepercayaan atau agama. Terdapat ragam hias memiliki makna simbolis karena mengandung nilai-nilai budaya yang terdapat di masyarakat pendukungnya. Menggambar ragam hias dapat dilakukan dengan stilasi penggayaan dengan menyederhanakan bentuk objek yang menjadi sumbernya dengan pertimbangan keindahan. Selain itu, gambar hias juga harus disesuaikan dengan fungsinya. Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk lora vegetal, fauna animal, igural manusia, dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi. 1. Ragam Hias Flora Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif lora vegetal mudah dijumpai pada barang-barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir. 2. Ragam Hias Fauna Animal Bentuk motif animal dapat dibuat berdasarkan berbagai jenis binatang, misalnya burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Dalam membuat ragam hias, motif hias animal bisa digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometrik. Sebagai contoh, untuk menggambar ragam hias dengan motif burung, dilakukan langkah-langkah berikut. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 2.2 Objek gambar ragam hias fauna

A. Pengertian Ragam Hias

B. Motif Ragam Hias

Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 2.1 Objek gambar ragam hias fauna stilasi Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 2.3 Objek gambar ragam hias fauna deformasi Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 2.4 Jenis ragam hias lora pada media tekstil Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai maka langkah selanjutnya adalah menjelaskan materi. Guru dapat pula menjelaskan kepada peserta didik tentang teknik menggambar ragam hias. Contoh-contoh ragam hias dari berbagai daerah di Indonesia dapat pula diperkenalkan kepada peserta didik. Pada proses pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintiik, yaitu; a Peserta didik melakukan eksplorasi baik melalui mencoba untuk menggambar sendiri maupun mencari melalui media dan sumber belajar lain. Pada proses eksplorasi peserta didik dapat melakukan teknik menggambar seperti yang tertera pada buku peserta didik. b Peserta didik setelah selesai menggambar dapat mengkomunikasikan baik secara lisan maupun tulisan. Secara lisan peserta didik dapat maju di depan kelas dan menjelaskan makna dan simbol gambar yang dibuat. Namun jika waktu tidak memungkinkan dapat melalui tulisan Proses Pembelajaran 37 Seni Budaya Pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik. Pengayaan materi diberikan secara horizontal yaitu lebih memperdalam dan memperluas pengetahuan serta keterampilan. Guru dapat mencari materi pengayaan dari media dan sumber belajar lain. Guru juga dapat meminta peserta didik untuk mencari materi pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang dipelajari. Pengayaan Pembelajaran Kurator seni butuh pengetahuan seni serta mampu menciptakan pasar Profesi kurator berperan penting dalam menghargai karya seni. Tidak hanya menghargai karya secara estetika tetapi juga menghargai karya secara nilai ekonomi. Menjadi seorang kurator butuh pengetahuan tentang produk seni agar bisa menilai dan memaknai karya seni itu. Profesi kurator atau penilai lukisan memang sudah lama dikenal di Indonesia. Namun, tak banyak yang menekuni profesi yang sejatinya bergengsi ini. Maklum, di tangan profesi ini sebuah lukisan menjadi bernilai atau tidak. Amir Sidharta, kurator lukisan di museum Universitas Pelita Harapan, bilang bahwa seorang kurator mesti peka dan sensitif dalam memberi penilaian lukisan. Seorang kurator lukisan mesti mengetahui isi dan makna lukisan yang digurat pelukisnya. Selanjutnya, setelah mengetahui isi dan makna estetika, kurator harus paham menilai lukisan itu. Menjadi kurator tidak harus lulusan atau pernah kuliah di jurusan seni rupa. Tapi Amir menyarankan kurator harus memiliki pengetahuan seni yang bisa dipelajari di jurusan seni rupa, museologi atau jurusan yang berkait dengan seni lainnya. “Pengetahuan itu penting agar kurator tahu tren produk seni yang digandrungi,” kata peraih gelar master jurusan Museum Studies dari George Washington University, Amerika Serikat AS itu. Selain punya kemampuan menilai dan memaknai lukisan, kurator berperan dalam mengangkat nilai lukisan agar dibeli kolektor. “Dia seperti menciptakan pasar sendiri,” kata Amir yang menekuni profesi ini sejak 15 tahun silam. Tapi seorang kurator tak cukup hanya mendatangkan pembeli. Ia harus andal berkomunikasi dan menjelaskan isi, makna, dan estetika sebuah lukisan.