Pembelajaran Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Informasi untuk Guru

48 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai maka langkah selanjutnya adalah menjelaskan materi. Guru dapat menjelaskan tentang karakteristik kayu sehingga peserta didi dapat memilih kayu sesuai dengan teknik yang akan digunakan. Guru juga dapat menjelaskan kepada peserta didik bebrapa teknik penerapan ragam hias pada kayu. Pada proses pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintiik, yaitu; a Peserta didik melakukan eksplorasi baik melalui mencoba untuk menggambar sendiri maupun mencari melalui media dan sumber belajar lain. Pada proses eksplorasi peserta didik dapat melakukan teknik menggambar seperti yang tertera pada buku peserta didik. 14 Kelas VII SMPMTs Semester 2

A. Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

B. Contoh Penerapan Ragam Hias

Sejak masa lampau kayu digunakan untuk membuat perabot rumah tangga misalnya kursi, lemari, dan peti dan bagian bangunan misalnya tiang, pintu, dan jendela. Banyak perabot kayu atau bagian bangunan tersebut diberi sentuhan ragam hias. Motif hias yang digunakan berupa motif vegetal, animal, iguratif, atau geometris atau gabungan dari motif-motif tersebut. Penerapan ragam hias pada bahan kayu dilakukan dengan teknik mengukir atau teknik menggambar melukis atau gabungan dari keduanya. Selain digunakan sebagai hiasan, ada ragam hias pada benda-benda tersebut yang juga memiliki nilai simbolis, terkait dengan kepercayaan atau agama. Beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Papua memiliki ragam hias yang khas pada bahan kayu. Ragam hias diterapkan pada permukaan bahan kayu yang berbentuk bidang dua dan tiga dimensi. Penerapan ragam hias pada bahan kayu ini dilakukan dengan menggambar atau mengukir. Penerapan ragam hias pada bahan kayu juga terdapat pada benda-benda seni kerajinan daerah seperti tameng dan topeng. Ragam hias ini dikerjakan dengan cara diukur kemudian diberi warna. Ragam hias diterapkan pada permukaan bahan kayu yang berbentuk bidang dua dan tiga dimensi. Penerapan ragam hias pada bahan kayu ini dilakukan dengan menggambar atau mengukir. Penerapan ragam hias pada bahan kayu juga terdapat pada benda-benda seni kerajinan daerah seperti tameng dan topeng. Ragam hias ini dikerjakan dengan cara diukur kemudian diberi warna Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 2.1 Ragam hias Kalimantan Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 2.2 Ragam hias pada pilar bahan kayu b Peserta didik dapat mengomunikasi hasil karya seni rupa baik melalui lisan mau- pun tulisan. Guru jika memungkinkan dapat mengembang- kan berbagai macam teknik menggambar di atas bahan kayu sehingga peserta didik tidak hanya menggunakan satu macam teknik saja. Proses Pembelajaran 49 Seni Budaya Pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik. Pengayaan materi diberikan secara horizontal yaitu lebih memperdalam dan memperluas pengetahuan serta keterampilan. Guru dapat mencari materi pengayaan dari media dan sumber belajar lain. Guru juga dapat meminta peserta didik untuk mencari materi pengayaan sesuai dengan topik dan materi yang dipelajari. Pengayaan Pembelajaran Lukisan Tradisional Bali Di Desa Kamasan Gaya Lukisan Kamasan Menyebut nama Desa Kamasan, Klungkung, maka ingatan kita akan tertuju pada sebentang kanvas berhiaskan tokoh-tokoh pewayangan. Kamasan memang sudah sangat identik dengan lukisan tradisional wayang klasik Bali itu. Dari generasi ke generasi, krama Kamasan begitu suntuk menekuni kesenian warisan leluhurnya. Gemuruh perkembangan seni rupa dunia yang menawarkan beragam aliran, tak kuasa membuat mereka berpaling. Bahkan, tidak sedikit krama Kamasan menggantungkan sumber penghidupannya dari aktivitas berkesenian. Kamasan adalah sebuah komunitas seniman lukisan tradisional. Begitu intim dan begitu lama berkembangnya seni lukis tradisional maka para seniman menyebut hasil-hasil lukisan di sana memiliki gaya style tersendiri yaitu lukisan tradisional Kamasan. Sesungguhnya bakat seni tumbuh pula pada karya-karya seni lainnya yaitu berupa seni ukir emas dan perak dan yang terakhir ialah seni ukir peluru. Meskipun dari segi material yang digunakan kain warna logam mengikuti perubahan yang terjadi tetapi ciri khasnya tetap tampak dalam tema lukisan atau ukiran yaitu menggambarkan tokoh-tokoh wayang.