40
nada duka yang diciptkan penyair dapat menimbulkan suasana iba hati pembaca, nada ceria yang diciptkan penyair dapat menimbulkan suasana senang hati
pembaca. 2.2.7.2.4
Amanat Amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisi
geguritannya. Amanat tersirat dibalik kata-kata yang disusun dan juga berada dibalik tema yang diungkapkan. Makna yang menjadi amanat bersifat interpretatif
penafsiran artinya setiap orang mempunyai penafsiran makna yang berbeda dengan orang lain.
2.2.8 Langkah- langkah Mengapresiasi Geguritan
Sebenarnya langkah-langkah dalam pembacaan puisi geguritan hampir sama dengan langkah-langkah mengapresiasi geguritan. Ada tiga tahap yang harus
dilalui, ketiga-tiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan Doyin 2008 :23.
2.2.8.1 Pra Membaca Pra Apresiasi.
Setidaknya ada empat aktivitas yang harus dilakukan pada tahap ini, antara lain sebagai berikut.
2.2.8.1.1 Analisis Situasi dan Pendengar
Langkah awal dalam mengapresiasi geguritan yaitu menganalisis situasi dan pendengar. Langkah ini dimaksud untuk mengetahui kondisi pada saat kita akan
membaca geguritan dimana tempatnya, siang atau malam, didalam atau diluar ruangan, dalam suasana sedíh, serius atau gembira, dan sebagainya dan juga untuk
41
mengetahui siapa calon pendengarnya, hal-hal yang berkaitan dengan usia, agama, pendidikan, jenis kelamin, dan sebagainya.
2.2.8.1.2 Memilih Geguritan
Beberapa pertimbangan yang dapat dilakukan dalam memilih teks geguritan, dalam hal ini disesuaikan dengan anak SMP sebagai pembaca yaitu antara lain
sesuai dengan usia pendengar, sesuai dengan minat pendengar, sesuai dengan dunia pendengar, mengandung unsur pedagogis, panjang pendeknya sesuai
dengan waktu yang tersedia dan harus selesai dalam sekali tampil, sesuai dengan sudut pandang pembaca, tidak menyinggung pendengar, dimengerti, disenangi,
dikuasai oleh calon pembaca. 2.2.8.1.3
Membedah Geguritan Langkah ini dimaksudkan agar calon pembaca memahami benar isi geguritan
yang akan dibaca, apa isi geguritan tersebut, bagaimana suasananya, kata-katanya dan sebagainya, adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dalam langkah
ini. 2.2.8.1.4
Mengadakan Pelatihan Pelatihan dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung berarti membaca, berlatih membaca dengan vokal yang jelas serta ekspresi yang benar sedangkan secara tidak langsung berarti dapat ditempuh
dengan cara menonton orang membaca geguritan atau mendongeng, membaca buku-buku atau bertanya kepada orang lain tentang teknik-teknik pembacaan, atau
juga pelatihan dasar, seperti melatih cara berkonsentrasi, cara melafalkan kata dan sebagainya.
42
2.2.8.2 Saat Membaca Mengapresiasi.
Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam tahap ini, yaitu masalah penghayatan, intonasi dan penampilan. Ketiga hal ini sering disebut dengan istilah
komponen dalam pembacaan geguritan, ketiga komponen dalam pembacaan geguritan yaitu sebagai berikut.
2.2.8.2.1 Penghayatan.
a. Pemahaman isi
Makna yang terkandung dalam geguritan. b.
Pemenggalan Dari kata kekata yang lain, dari baris kebaris yang lain.
c. Ekspresi
Tergantung pada suasana santai, senang, sedíh, kemampuan ekspresi tergantung pula pada pemahaman terhadap geguritan.
2.2.8.2.2 Intonasi
Setidaknya ada empat hal yang menjadi masalah utama dalam intonasi ini, yaitu sebagai berikut.
a. Tekanan
Keras lembut, cepat lambat, tinggi rendah, ini berguna untuk mengatasi cara membaca yang monoton.
b. Kejelasan ucapan
Vokal yang jelas c.
Jeda Cara pengambilan nafas, memutus baris-baris puisi geguritan.
43
2.2.8.2.3 Penampilan
Dalam komponen penampilan hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
a. Blocking
Posisi bagaimana kita memposisikan tubuh pada saat membaca geguritan. b.
Teknik Muncul Bagaimana cara kita memperlihatkan diri agar menarik perhatian penonton
atau pendengar. c.
Pemanfaatan “Setting” Bagaimana cara kita memanfaatkan ruangan dan peralatan yang ada.
d. Gerakan Tubuh
Bagaimana gerakan tubuh yang sesuai dengan ekspresi. e.
Pandangan Mata Diharapkan seluruh penonton atau pendengar dapat melihat pembaca dan
sebaliknya pembaca harap melihat semua penonton. f.
Pengelolaan Diri Pembaca harus dapat menempatkan diri dengan pas dan membawakan
sesuai dengan harapan penonton. g.
Pakaian Kostum Agar penampilan lebih menarik sebaiknya pembaca geguritan memakai
kostum yang sesuai dengan situasi dan kondisi saat pembacaan berlangsung.
44
2.2.8.3 Pasca Membaca Mengapresiasi