32
menimbulkan gairah, serta kenikmatan terhadap perilaku kehidupan seseorang, karena pembaca akan menangkap keindahan, kemerduan bunyi, serta mungkin
pesan-pesan moral yang terdapat dalam sastra, sehingga nuraninya tersentuh, yang pada akhirnya perilaku kehidupan sehari-hari seseorang tersebut akan juga
berubah ke arah yang lebih baik. Aminuddin 2002:63 menjelaskan beberapa manfaat membaca sastra yaitu dapat
dijadikan pengisi waktu luang, pemberian atau pemerolehan hiburan, untuk mendapatkan informasi, media pengembang dan memperkaya pandangan hidup,
dan memberikan pengetahuan nilai sosio kultural dari zaman atau masa karya sastra itu dilahirkan.
2.2.6.2. Pengertian Geguritan.
Geguritan merupakan bentuk perkembangan dari karya sastra macapat. Macapat adalah hasil karya sastra jawa yang memuat nilai-nilai pendidikan dan filsafat
dalam hidup. Puisi macapat sangat terikat pada peraturan, yaitu harus mengingat jumlah gatra=baris, Guru wilangan=jumlah suku kata tiap gatra, dan guru lagu
= suara akhir tiap gatra. Dalam telaah kesusastraan jawa modern terdapat istilah guritan, guguritan atau geguritan yang berisi puisi bebas Hutomo,1975:26.
Geguritan bebas tidak terikat oleh metrum atau patokan-patokan seperti pada puisi jawa tradisional yang berbentuk tembang, sehingga geguritan dapat disebut
puisi jawa modern gagrak anyar karena tidak terikat oleh metrum dan patokan seperti pada puisi jawa tradisional. Pada khazanah sastra indonesia geguritan
mempunyai kesamaan unsur dengan puisi. Berbeda dengan pendapat Nugroho 2006:7, beliau menjelaskan bahwa “Puisi dalam khasanah kesusastraan jawa
33
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu a puisi jawa tradisional yang terikat oleh patokan-patokan yang ditaati turun-temurun dari generasi kegenerasi, b puisi
jawa modern yang merupakan hasil dari rangsangan kreatif dalam masyarakat modern”.
Menurut Pendapat Gani 2008: 312 “Puisi merupakan sejenis bahasa yang multi dimensi, sedangkan bahasa seharí-harinya hanya berdimensi tunggal
sebab itu puisi merupakan sarana pengkomunikasian pengalaman dengan kandungan dimensi intelektual, dimensi rasa, dimensi emosional dan
dimensi imajinatif”. Sejalan dengan pendapat tersebut, Baribin 1990:3 memberi pengertian “Puisi
berarti ucapan yang dibuat atau dibangun, maksudnya ucapan yang tidak langsung dan puisi adalah ungkapan yang dibuat perasaan, kesan atau kenangan dengan
pengucapan yang memusat, padat dan intensif”. Sejalan dengan pendapat tersebut, Jassin dalam Nadeak 1985:16-17 juga mengatakan bahwa “Puisi adalah
pengucapan dengan perasaan dalam puisi pikiran dan perasaan seolah bersayap, ditambah lagi oleh syarat-syarat keindahan bahasa mengenai tinggi rendah
tekanan suara ritme, bunyi dan lagu”. Dan penyair amerika, Edgar allan poe dalam Nadeak 1985:18 mengatakan “Puisi adalah ciptaan dengan irama
keindahan yang dimaksudkan untuk meluhurkan jiwa”. Jonson dalam Nadeak 1985:18 mengatakan bahwa “Puisi ialah ciptaan kehidupan, ciptaan yang
demikian menghasilkan sesuatu yang tidak terduga, kejutan yang menyenangkan”. Dan berg dalam Nadeak 1985:18 mengatakan bahwa “Puisi itu mengalir dari
lubuk hati yang paling dalam”.
34
Waluyo dalam Siswanto 2008:108 mengemukakan “Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan
disusun dengan mengonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya”. McCaulay, Hudson dalam Aminuddin 2002:134 mengungkapkan bahwa :
Puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya
lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya. Mengapresiasi puisi berarti mengenali, memahami
dan menikmati pengalaman dan menikmati bahasa yang menjadi ekspresi pengalamaan itu, serta hubungan antara keduanya dan keseluruhannya.
Dapat disimpulkan bahwa apresiasi puisi geguritan merupakan salah satu cara memahami dan menikmati puisi geguritan secara mendalam untuk memperoleh
keutuhan isi sebagai penghargaan terhadap puisi geguritan yang diapresiasi. Lebih lanjut, nilai-nilai luhur dari sebuah
puisi geguritan dapat diimplementasikan dalam kehidupan seharí-hari. Pengajaran apresiasi puisi
geguritan berfungsi untuk merangsang siswa menikmati puisi geguritan secara mandiri. Mandiri maksudnya ialah siswa diajar untuk aktif, tidak hanya menerima
saja melainkan harus dirangsang untuk berdiri sendiri supaya pengajaran sastra itu dapat digunakan sebagai proses pengembangan individu.
2.2.7 Unsur-unsur Geguritan.