16
3.5. Kriteria inklusi dan eksklusi
Kriteria inklusi : 1. Anak berusia kurang dari 18 tahun
2. Sudah didiagnosis dengan SN idiopatik dan dalam fase remisi 3. Tidak memakai obat antihistamin dalam 3 hari terakhir
4. Tidak memakai obat mengandung steroid baik secara oral maupun yang dioleskan pada daerah uji tusuk kulit dalam 1 hari terakhir
Kriteria eksklusi : 1. Anak yang tidak bersedia dilakukan uji tusuk kulit
2. Anak yang mengalami kelainan dermatografisme 3. Data kuesioner tidak diisi dengan lengkap
3.6. Persetujuan
Informed Consent
Semua sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi akan diminta persetujuan dari orangtua wali setelah diberikan penjelasan terlebih
dahulu. Formulir penjelasan terlampir dalam usulan penelitian.
3.7. Etika Penelitian
Penelitian ini telah disetujui oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
17
3.8. Cara Kerja
1. Peneliti memberikan penjelasan tentang penelitian dan pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Kepada subjek penelitian diberikan lembar informed consent, kuesioner data umum dan kuesioner data khusus untuk melihat
manifestasi penyakit alergi. 3. Orangtua subjek penelitian menandatangani lembar informed consent
sebagai persetujuan anaknya diikutkan dalam penelitian ini. 4. Berat badan ditimbang dengan timbangan merek Camry® dengan
ketelitian 0.1 kg. Penimbangan dilakukan tanpa memakai alas kaki. Pembacaan berat badan dalam kg dengan ketelitian 0.1 kg.
5. Tinggi badan diukur dengan microtoise yang sudah distandarisasi dengan ketelitian 0.1 cm. Pengukuran dilakukan dengan posisi tegak,
tumit dan badan menempel ke dinding, muka menghadap lurus ke depan tanpa memakai alas kaki. Pembacaan tinggi badan dalam
centimeter cm dengan ketelitian 0.1 cm. 6. Dilakukan uji tusuk terhadap 10 alergen meliputi alergen makanan,
yaitu: vistin, kepiting, udang, susu, daging ayam, coklat, kacang tanah, putih telur ayam dan alergen inhalan, yaitu; kutu debu rumah, bulu
ayam. Alergen yang digunakan diproduksi oleh Instalasi Farmasi RSUP dr. Soetomo, Surabaya. Adapun cara melakukan uji tusuk kulit:
Universitas Sumatera Utara
18
a. Daerah volar lengan bawah dibersihkan dengan larutan alkohol 70
b. Setiap alergen diteteskan sebanyak 1 tetes dengan jarak 2 cm pada lengan bawah
c. Kemudian jarum khusus Stallerpoint® ditusukkan pada tetesan alergen dengan posisi 90
. Setiap alergen pada setiap subjek ditusukkan dengan satu jarum. Setiap jarum hanya digunakan satu
kali. Alergen yang pertama ditusukkan adalah kontrol negatif coca filtra dan yang terakhir adalah kontrol positif histamin 1
d. Sensitisasi dinilai 15-20 menit setelah aplikasi uji tusuk kulit e. Sensitisasi positif jika didapati indurasi kemerahan diameter lebih
dari atau sama dengan 3 mm sesudah aplikasi uji tusuk kulit. f. Sensitisasi negatif jika didapati indurasi kemerahan dengan
diameter kurang dari 3 mm sesudah aplikasi uji tusuk kulit. Antisipasi kemungkinan terjadinya reaksi anafilaksis dilakukan dengan
menyediakan epinefrin 1: 1.000 yang telah dimasukkan ke dalam jarum suntik, sebelum uji tusuk kulit dilakukan. Pelaksanaan dan
penilaian terhadap reaksi yang timbul dilakukan oleh peneliti. 7. Kuesioner dan hasil uji tusuk kulit dikumpulkan, data dimasukan dalam
tabel, kemudian dianalisis lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
19
3.9. Alur Penelitian