Sindrom nefrotik idiopatik Imunopatogenesis SN idiopatik

8 Newly Formed Mediators, antara lain prostaglandin, leukotrien, bradikinin, Platelet Activating Factor PAF, berbagai sitokin seperti IL-3, IL-4, IL-5, IL-9, GM-CSF Granulocyte Macrophage Colony Stimulating Factor. Mediator- mediator ini akan menimbulkan manifestasi penyakit alergi. 10,19 Penyakit alergi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. 18 Studi genetik pada keluarga dengan atopi, telah diidentifikasi kromosom 11q dan 5q mempengaruhi produksi IgE. 21 Kromosom 5q23-35 terdiri dari beberapa gen yang berperan dalam patogenesis alergi, termasuk gen yang mengkode sitokin Th2, IL-3, IL-4, IL-5, IL-9, IL-13 dan granulocyte-macrophage colony- stimulating factor GM-CSF. Kromosom 11q13 mengkode the β subunit of the high-affinity IgE receptor FcεR1-β. 10 Meskipun komponen genetik sangat penting dalam penyakit alergi, tetapi faktor-faktor lingkungan termasuk paparan dari lingkungan alergen, polusi dan infeksi dapat menjelaskan terjadinya peningkatan penyakit alergi. 18

2.4. Sindrom nefrotik idiopatik dan imunopatogenesis

2.4.1. Sindrom nefrotik idiopatik

Sindrom nefrotik SN idiopatik merupakan tipe SN tersering pada anak, 22 yang ditandai dengan proteinuria masif 40 mgm 2 LPBjam atau 50 mgkghari atau dipstik ≧ +2 , hipoalbuminemia 2.5 gdL, edema, dan hiperkolesterolemia. Perbandingan anak laki-laki dan perempuan 2:1. 23 Di Universitas Sumatera Utara 9 Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan kasus baru sindrom nefrotik idiopatik pada anak sekitar 32 orang per tahun. Pada anak sebagian besar 80 mempunyai gambaran patologi kelainan minimal SNKM, diikuti dengan glomerulosklerosis fokal segmental GSFS 7 sampai 8, mesangial proliferatif difus MPD 2 sampai 5, glomerulonefritis membrano proliferatif GNMP 4 sampai 6 dan nefropati membranosa GNM 1,5. 23 Penyebab tersering SN idiopatik adalah sindrom nefrotik kelainan minimal SNKM, berhubungan dengan atopi dan peningkatan kadar IgE serum. 8

2.4.2. Imunopatogenesis SN idiopatik

Mekanisme yang mendasari patogenesis SNKM tidak diketahui, 8 tetapi sudah banyak diteliti melalui pendekatan genetik, seluler dan molekuler. Analisis genetik menunjukkan adanya beberapa mutasi gen podosit yang menyebabkan SN bawaan. Dari pendekatan molekuler SNKM dan GSFS dengan relaps masih belum jelas. 22 Terjadinya relaps menunjukkan sistem imun berperan penting pada saat fase aktif penyakit melalui keterlibatan sel T, yang menyebabkan terganggunya fungsi podosit sehingga terjadi proteinuria masif. 8,22 Penelitian tahun1974, menduga proteinuria yang terjadi pada SNKM disebabkan oleh faktor yang dilepaskan oleh sel T, penelitian lain menduga induksi cluster of differentiation-80 CD80 pada podosit oleh sitokin, produk Universitas Sumatera Utara 10 bakteri atau alergen. Cluster of differentiation-80 CD80 yang juga dikenal dengan B7.1 adalah molekul kostimulator sel T yang diekspresikan pada antigen-precenting cells APC, sel natural killer NK, dan limfosit B yang teraktivasi. Pengikatan CD80 pada podosit dengan reseptornya CD28 pada sel T menyebabkan sel T menjadi aktif. 24 Ekspresi CD80 oleh podosit menyebabkan perubahan bentuk podosit sehingga terjadi proteinuria. 25

2.5. Hubungan atopi dan penyakit alergi dengan SN idiopatik