69 dimensi papan magnetik pre test dan pengukuran kemampuan
penguasaan kosakata sesudah menggunakan media post test, sedangkan observasi digunakan untuk mengetahui ranah afektif dan psikomotor siswa
tunanetra dalam pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media dua dimensi papan magnetik.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SLB A Yaketunis Yogyakarta yang beralamat di jalan Parangtritis nomer 46, Danunegaran, Mantrijeron,
Yogyakarta. SLB A Yaketunis Yogyakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan khusus
tunanetra yang berada di bawah naungan Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam. Alasan pemilihan SLB A Yaketunis Yogyakarta
sebagai tempat penelitian karena terdapat siswa yang menjadi subjek penelitian di sekolah tersebut, selain itu, media pembelajaran dalam
penguasaan kosakata pada mata pelajaran bahasa Inggris masih kurang efektif. Oleh karena itu, penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
media dua dimensi papan magnetik terhadap penguasaan kosakata dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk siswa tunanetra kelas V di
SLB A Yaketunis Yogyakarta. 2.
Waktu Penelitian Waktu yang digunakan untuk penelitian selama satu bulan pada
semester dua. Intervensi yang yang dilakukan sebanyak tiga kali
70 perlakuan. Adapun tabel waktu dan kegiatan penelitian sebagai
berikut: Tabel 3. Waktu dan Kegiatan Penelitian
Waktu Kegiatan Penelitian
07 Mei 2016 Memberikan pre test kemampuan penguasaan
kosakata bahasa Inggris dan pengenalan media dua dimensi papan magnetik.
10 Mei 2016 Pelaksanaan perlakuan I dengan menggunakan
media dua dimensi papan magnetik dengan materi kata benda.
17 Mei 2016 Pelaksanaan perlakuan II dengan menggunakan
media dua dimensi papan magnetik dengan materi kata kerja.
21 Mei 2016 Pelaksanaan perlakuan III dengan menggunakan
media dua dimensi papan magnetik dengan materi kata sifat dan kata ganti.
25 Mei 2016 Memberikan post test kemampuan penguasaan
kosakata bahasa Inggris.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan siswa tunanetra kelas V di SLB A Yaketunis Yogyakarta yang terdiri dari lima siswa. Berdasarkan hasil
observasi, peneliti mengetahui karakteristik siswa tersebut, antara lain: 1.
Kelas V terdiri dari lima siswa tunanetra, dua siswa diantaranya merupakan siswa tunanetra kategori total blind dan tiga siswa lain
merupakan siswa tunanetra yang masih memiliki sisa penglihatan low vision.
2. Kelima siswa tunanetra mengalami ketunanetraan sejak lahir, dua
siswa tunanetra kategori total tidak memiliki pengalaman secara visual, dan tiga siswa tunanetra yang masih memiliki sisa penglihatan
memiliki pengalaman belajar secara visual walaupun hanya sedikit.
71 3.
Semua siswa mampu menggunakan braille untuk membaca dan menulis dengan lancar.
4. Dalam proses pembelajaran, semua siswa menggunakan sisa indra
yang masih berfungsi, seperti sisa indera penglihatan, indra pendengaran, dan indra perabaan.
5. Selama proses pembelajaran bahasa Inggris, semua siswa mampu
mendengarkan dan menirukan kosakata yang disampaikan oleh guru, namun siswa mengalami kesulitan untuk mengulangi kosakata
tersebut, sehingga siswa perlu bimbingan guru dalam pengucapan dan penulisan kosakata dalam bahasa Inggris.
E. Variabel Penelitian