Materi Produksi Media Pembelajaran Audio

16 prinsip sebagai berikut : 1. Peserta belajar merasakan kebutuhan belajar, 2. Lingkungan belajar dicirikan oleh kenyamanan fisik, saling percaya dan menghargai, saling membantu, kebebasan menyatakan pendapat dan penerimaan kenyataan akan adanya perbedaan, 3. Peserta belajar mengahayati tujuan pengalaman belajar untuk menjadi tujuan mereka, 4. Peserta belajar merasa bertanggung jawab merencanakan dan mengoperasikan pengalaman belajar, 5. Peserta belajar berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar, 6. Peserta belajar memiliki hasrat maju ke arah tujuan. Beberapa prinsip orang dewasa tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengembangan multimedia interaktif untuk sistem operasi android materi produksi media pembelajaran audio untuk mahasiswa Teknologi Pendidikan.

B. Materi Produksi Media Pembelajaran Audio

1. Pengertian Produksi Media Audio Pembelajaran

Menurut Sungkono 2008 media audio media dengar adalah media yang isi pesannya hanya dapat diterima melalui indera pendengaran. Sedangkan menurut Nana Sudjana dan Rivai 2003:129 media audio adalah media yang isi pesannya hanya dapat diterima melalui pendengaran saja, yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sisiwa sehingga terjadi proses belajar mengajar. 17 Media audio pembelajaran menurut Cepi Riyana 2012:133 diartikan sebagai bahan pembelajaran yang dapat disajikan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar. Rudi Susilana Cepi Riyana 2009 produksi media audio pembelajaran adalah suatu kegiatan untuk menciptakan menghasilkan media pembelajaran berbentuk auditif sebagai alat untuk proses pembelajaran.

2. Alat-alat dalam Produksi Media Audio Pembelajaran

a. Standart Studio Rekaman

Menurut Arief S. Sadiman 1986:167, program audio pada umumnya direkam di dalam suatu studio produksi atau sering juga disebut studio rekaman. Studio ini terdiri dari dua ruangan, yaitu ruang kontrol dan ruang studio, yang keduanya dibatasi dinding berjendela kaca sehingga yang ada di dalam kedua ruangan tersebut dapat saling melihat. Peralatan yang umum ada dalam studio rekaman pada masa sekarang ialah sebagai berikut: 1 Mikrofon Mikrofon adalah suatu alat atau komponen elektronik yang dapat mengubah gelombang suara ke energi listrik. Berdasarkan arah penerimaan, mikrofon dibedakan menjadi dua, yaitu omni directional dan uni directional. 18 a Mikrofon Omnidirectional Mikrofon omnidirectional adalah mikrofon yang dapat menerima suara dari semua arah. Mikrofon jenis omni mempunyai kelebihan menangkap suara pada sudut sampai 360 derajat terhadap sumber suara dan mempunyai sensitifitas yang baik pada frekuensi rendah. Mikrofon omnidirectional lebih cocok digunakan untuk rekaman program audio dengan format wawancara, diskusi, dan dialog. b Mikrofon Unidirectional Mikrofon unidirectional adalah mikrofon yang menerima suara hanya dari satu arah. Mikrofon ini mempunyai arah penangkapan yang sensitif dari depan saja dengan jangkauan hanya sampai 180 derajat. Mikrofon ini cocok digunakan untuk rekaman program audio dengan format uraian yang hanya dibacakan oleh satu orang penyiar. 2 Audio Mixer Audio mixer adalah suatu alat untuk mencampur berbagai macam suara untuk diproses sedemikian rupa sehingga akan menghasilkan keluaran berupa rekaman audio utuh yang merupakan gabungan dari beberapa sumber suara tersebut. 19 3 Speaker Speaker dalam sebuah studio rekaman berfungsi untuk output suara dari mikrofon dan memang dirancang khusus untuk kebutuhan rekaman audio. 4 Perangkat komputer Perangkat ini pada dasarnya adalah sebuah komputer yang dapat melakukan fungsi perekaman, monitoring, editing dan mastering. Perangkat komputer tersebut harus di lengkapi dengan perangkat lunak yang digunakan untuk perekaman recording. Selain itu, perangkat lunak ini juga mempunyai fasilitas untuk editing dan mixing suara. 5 Audio Interface Audio Interface adalah beberapa alat yang digunakan untuk menghubungkan mikrofon, audio mixer dan speaker dengan komputer. b. Rekaman Sederhana Memproduksi media audio pembelajaran juga dapat dilakukan dengan alat-alat yang sederhana. Alat-alat yang dipakai untuk rekaman audio sederhana yaitu mikrofon, audio mixer dan laptop. Laptop adalah alat untuk pengganti perangkat komputer. 3. Tim Produksi Media Audio Pembelajaran Produksi media audio ini merupakan kerjasama tim. kerja dari sekelompok orang yang memiliki keahlian atau keterampilan berbeda, 20 sehingga diperlukan koordinasi antar anggota tim untuk menghasilkan media yang baik, menarik dan komunikatif. Berikut adalah anggota tim produksi dan tugas-tugasnya menurut Arief S. Sadiman 1986:167-170 dan Rayandra Asyhar 2010:145-146, yaitu:

a. Produser

Produser terlibat aktif dalam semua tahapan proses produksi, mulai dari pemunculan ide dan pengembangan hingga terciptanya produk akhir. Tugas dari produser adalah sebagai berikut: 1 Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan. 2 Memimpin seluruh tim produksi. 3 Mengatur alur kerja tim produksi. 4 Menyediakan semua keperluan tim produksi. 5 Menjadi jembatan tim dengan pihak lain.

b. Sutradara

Sutradara bekerja bersama para tim produksi. Di antaranya editor, teknisi, operator, dan penyiarpemain. Selain itu sutradara juga turut terlibat dalam proses produksi mulai dari pra produksi, produksi, hingga paska produksi. Tugas dari sutradara adalah sebagai berikut: 1 Penanggung jawab baik buruknya hasil produksi. 2 Mempelajari naskah sebelum produksi dimulai. 21 3 Interpretasi yang baik terhadap setiap adegan. 4 Mengarahkan proses rekaman sesuai dengan naskah. 5 Memilih pemain yang membacakan naskah.

c. Penulis Naskah

Penulis naskah harus paham terhadap prosedur penulisan naskah audio, seperti istilah-istilah dalam naskah audio, musik, dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan naskah audio. Tugas dari penulis naskah adalah sebagai berikut: 1 Membuat naskah sebagai bahan produksibahan siaran. 2 Bertanggung jawab terhadap hasil naskah audio. 3 Merefisi naskah jika ada bagian naskah yang tidak sesuai.

d. Operator

Operator adalah orang yang bekerja saat tahap produksi berlangsung. Operator harus selalu ada dalam ruangan kontrol saat rekaman sedang berlangsung. Tugas dari operator adalah sebagai berikut: 1 Mengawasi tata equalizing dan mixing saat rekaman berlangsung. 2 Mengganti saluran channel mikrofon sesuai keperluan. 3 Menyetel volume dan sound effect yang akan dipakai sesuai naskah. 4 Mengatur jalannya suara yang masuk dalam penyimpanan komputer. 22

e. Teknisi

Teknisi adalah orang yang bekerja dalam pengadaan alat-alat untuk produksi. Pengadaan alat-alat produksi harus sesuai dengan arahan produser. Tugas dari teknisi adalah sebagai berikut: 1 Mengadakan alat-alat dan bahan untuk produksi tepat waktu. 2 Menyiapkan studio untuk rekaman. 3 Memastikan sambungan mikrofon, komputer, mixer, ekualiser, speaker, dll. 4 Memastikan semua alat rekaman berjalan dengan baik.

f. Editor

Editor melakukan koreksi terhadap hasil rekaman sesuai dengan naskah. Tugas dari editor adalah sebagai berikut: 1 Memilah hasil rekaman sesuai dengan naskah. 2 Menambahkan musik atau sound effect sesuai dengan naskah. 3 Menyusun hasil rekaman sesuai dengan naskah. 4 Mengurangi hasil rekaman yang tidak perlu dalam hasil rekaman. 5 Mencetak hasil rekaman dalam format akhir audio.

g. Announcer

Announcer adalah penyiar yang memberi informasi suatu acara akan disampaikan pada awal program. Tugas dari announcer adalah sebagai berikut: 23 1 Penyiar yang bertugas memberitahu bahwa suatu program akan disampaikan. 2 Sebagai suara pembuka dalam suatu program audio.

h. Narrator

Narrator fungsinya hampir sama seperti announcer tetapi narrator menginformasikan sajian materi. Namun apa yang disampaikan narrator sudah masuk dalam isi program audio. Tugas dari narrator adalah sebagai berikut: 1 Menginformasikan tentang pokok bahasan serta tujuan dalam program yang disajikan. 2 Penyiar yang menghubungkan adegan satu dengan adegan lainnya. 3 Membacakan narasi pembuka dan penutup dalam program audio. 4 Membacakan naskah jika dalam format program uraian.

i. Pemainpelaku

Pemainpelaku adalah orang yang dipilih oleh sutradara untuk memainkan suatu peran dalam program audio. Tugas dari pemainpelaku adalah sebagai berikut: 1 Memainkan peran masing-masing jika dalam format program dialog atau dramasandirwara. 2 Memainkan peran sesuai dengan naskah dan arahan sutradara. 3 Melakukan latihan untuk mengurangi kesalahan dalam proses rekaman. 24

4. Prosedur Produksi Media Audio Pembelajaran

Prosedur produksi media audio pembelajaran menurut Rayandra Asyhar 2010:137-142 yaitu ada 3 tahap, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. a. Tahap Pra Produksi 1 Telaah Kurikulum Telaah kurikulum harus dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli materi dan ahli media. peranan Guru adalah menentukan materi dalam media yang dapat mewakili kompetensi yang diharapkan yang akan yang sesuai dengan kompetensi dan jejang pendidikan. Peranan ahli materi yaitu untuk menjaga agar materi tetap harus benar dan sesuai dengan sasaran tidak lebih dan tidak kurang. Peranan ahli media harus mengkaji dan memastikan pemilihan materi yang akan diangkat. 2 Penulisan Naskah Audio Pembelajaran a Istilah dalam Naskah Audio Rudi Susilana Cepi Riyana 2009:50-51 istilah-istilah yang biasa digunakan dalam penulisan naskah audio adalah sebagai berikut: 1 ANNAOUNCER ANN Istilah ANNOUNCER ANN yaitu bagian dialog yang memberitahu bahwa sesuatu acara atau sesuatu pogram akan disampaikan. 25 2 NARRATOR NAR Istilah NARRATOR NAR ini berarti bahwa program sudah memasuki materi program. Dialog akan menginformasikan tentang pokok bahasan serta tujuan yang akan dicapai dalam program yang akan disajikan. NARRATOR NAR juga digunakan untuk menghubungkan adegan satu dengan adegan lainnya dalam suatu program. 3 SOUND EFFECT FX Suara-suara yang akan dimasuk kan kedalam program untuk mendukung terciptanya suasana atau situasi tertentu. FX juga digunakan untuk menunjukkan setting. Misalnya, bunyi kambing dan ayam berkokok, menunjukkan bahwa adegan itu terjadi di pedesaan di dekat kandang kambing dan ayam. 4 FADING ON Pemainpelaku harus menciptakan situasi seolah-olah ada orang datang mendekat. Caranya pelaku harus membaca teks dengan menggerakkan mulutnya, mula-mula jaur dari mike makin lama makin mendekati mike. 5 FADING OFF Kebalikan dari fading on. Harus diciptakan situasi seolah-olah ada orang yang pergi menjauh. Caranya pelaku 26 harus membaca teks sambil menggerakkan mulutnya menjauhi mike. 6 ON MIKE Situasi orang berbicara seolah-olah dari jarak yang dekat. Caranya pelaku harus membaca teksnya dengan mendekatkan mulutnya pada mikrofon. 7 OFF MIKE Harus diciptakan situasi seolah-olah ada orang berbicara dari jauh. Caranya pelaku harus membaca teksnya dengan menjauhkan mulutnya dari mikrofon. 8 CROSS FADE Dua bunyi yang berpapasan. Yang berpapasan dapat musik dengan musik, dapat juga musik dengan FX. Pada saat bunyi pertama diperlemah bunyi kedua masuk dengan lemah. Bunyi pertama malin melemah, bunyi kedua makin menguat, sehingga pada saat bunyi pertama hilang yang terdengar tinggal bunyi kedua saja. 9 FADE IN Fi Musik dimasukkan dengan lemah kemudian suara diperkuat. 10 FADE OUT Fo Musik dimasukkan dengan kuat kemudian suara di perlemah dan kemudian menghilang. 27 11 FADE UP Fu Musik latar belakang yang semula lemah kemudian di perkuat. 12 FADE DOWN Fd Kebalikan dari fade up yaitu yang semula musik tersebut keras kemudian di perlemah dan dijadikan musik latar belakang. b Format Program Audio Beberapa format program audio menurut Darmanto 1998 dan Yudhi Munadi 2013:68 yaitu: 1 Uraian Uraian merupakan dasar dari setiap program audio yang di dalamnya menggambarkan adanya pembicaraan yang memberikan informasi, penjelasan, dan penerangan sehingga pesan dapat dipahami. 2 Wawancara Wawancara merupakan program audio yang menampilkan dua orang yang melakukan pembicaraan guna memperoleh informasi melalui tanya jawab dengan narasumber. 28 3 Diskusi Diskusi merupakan format audio yang menampilkan pendapat dari beberapa orang yang berbeda-beda ketika memecahkan suatu masalah. 4 Dialog Percakapan antara dua orang atau lebih untuk membahas suatu masalah. Dialog akan berjalan dengan baik atau tidak tergantung pada pengalaman, pengetahuan, keahlianpendidikan dan status sosial yang terlibat dalam dialog. 5 DramaSandiwara Dalam format ini diperlukannya adanya penokohan, alur cerita atau plot yang jelas, ada konflik dan penyelesaian konflik. Format drama memiliki kelebihan lebih menarik dan tidak membosankan. c Musik dalam Program Audio Menurut Rudi Susilana Cepi Riyana 2009:50 berikut ini berbagai jenis musik yang digunakan dalam program audio, yaitu: 1 Musik PembukaIntro Musik Pembuka adalah musik untuk mengawali sebuah program akan disiarkan. 29 2 Musik Tema Musik tema adalah musik pengenal untuk membangun karakter pada suatu program audio. Musik tema digunakan agar pendengar menjadi lebih mengenal dan familiar terhadap suatu program audio tersebut. 3 Musik Transisi Musik ini adalah musik penghubung dua adegan. Musik ini tidak perlu panjang, 15 sd 20 detik sudah cukup. Musik transisi ini harus sesuai dengan suasana rata-rata dari program tersebut. 4 Musik latar belakang Musik ini adalah musik pengiring dalam pembacaan teks atau percakapan program audio. untuk mengiringi pembacaan teks atau percakapan. 5 Musik Smash Musik smash adalah musik yang digunakan untuk membuat kejutan atau tekanan. Musik ini digunakan dengan singkat tetapi pada saat yang tepat. Tidak baik apabila kita menggunakan musi smash terlalu sering. 6 Musik PenutupExtro Musik penutup adalah musik yang digunakan untuk mengakhiri suatu program audio. 30 d Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat naskah audio pembelajaran 1 Keterbatasan daya konsentrasi Berdasarkan penelitian yang pernah diadakan, daya konsentrasi orang dewasa untuk mendengarkan berkisar antara 25 sd 45 menit, sedangkan pada anak-anak hanya 15 sd 25 menit. Karena itu, tidaklah bijaksana untuk membuat program media audio terlalu panjang. 2 Bahasa Bahasa yang digunakan dalam media audio adalah bahasa percapakan, bukan bahasa tulis. Kalimat-kalimat yang digunakan sedapat mungkin kalimat tunggal. Gunakan kalimat-kalimat yang pendek. Kalimat-kalimat yang panjang sulit ditangkap oleh telinga. Sedapat mungkin kita harus menghindari istilah-istilah yang sulit. Bila kita terpaksa menggunakan istilah yang sulit, istilah itu perlu diberi penjelasan. e Garis Besar Isi Program Media GBIPM Di dalam menyusun GBIPM ini dilakukan oleh guru dan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi mengkaji kebenaran dan kecukupan materi, sedangkan ahli media mengkaji kemenarikan materi tersebut untuk diaudiokan. GBIM 31 merupakan acuan tahapan selanjutnya yaitu penyusunan jabaran materi. f Jabaran Materi Setelah GBIM telah selesai disusun, maka langkah selanjutnya yaitu penyusunan Jabaran materi. Jabaran materi disusun oleh guru dan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Di dalam jabaran materi harus diuraikan secara lengkap materi yang akan diangkat dalam media audio serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa. Pemilihan aplikasi ini harus disesuaikan dengan lingkungan siswa. g Sinopsis Merupakan ringkasan isi atau ringkasan cerita dari naskah yang akan ditulis. Tujuannya untuk memberikan gambaran singkat tentang isi program audio yang akan dikembangkan. h Treatment Merupakan gambarankerangka urut-urutan tentang jalannya cerita sequence yang akan diperdengarkan. Dalam treatment telah tergambar materi apa saja yang akan ditampilkan pada setiap adegan dari awal hingga berakhirnya program. 32 i FullscriptNaskah utuh Dalam pembuatan program audio, skrip atau naskah program media audio merupakan daftar rangkaian peristiwa yang akan dipaparkan dan dilakukan saat rekaman. 3 Rembuk Naskah Setelah Sutradara menerima dan mempelajari, kemudian dilakukan rembuk naskah dengan penulis naskah, ahli materi dan ahli media. Rembuk naskah diperlukan untuk menyamakan persepsi pemahaman terhadap naskah, sehingga apabila diproduksi tidak terjadi kesalahan yang fatal. 4 Pemilihan PenyiarPemain Casting Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu pemilihan pemain. Pemain disini adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam naskah. Pemilihan pemain yang baik, sesuai dengan karakter tokoh yang dituntut dalam naskah akan membuat media audio bagus dan menarik. 5 Latihan Kering Latihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari naskah dan berlatih sebelum rekaman, agar mereka benar-benar paham akan isi pesan, alur cerita dan peran masing-masing dalam naskah tersebut. Hal ini untuk menghindari banyak kesalahan pada saat rekaman. 33 6 Latihan Basah Latihan yang dilakukan di studio rekaman sesaat sebelum rekaman akan dimulai. Latihan basah dapat diartikan juga sebagai gladhi bersih dalam produksi media audio. Latihan ini digunakan untuk pemanasan terhadap team produksi.

b. Tahap Produksi

1 Rekaman Tahap perekaman adalah tahap di mana keseluruhan pengambilan suara masing-masing pemain atau instrument dalam musik sesuai naskah yang direncanakan. Rekaman ini adalah kegiatan inti dari produksi media audio. Proses produksi dilakukan apabila semua perlengakapan dan naskah telah siap. Setelah itu, tim produksi harus melakukan latihan supaya dapat memberikan performa yang baik, kemudian proses perekaman dilakukan. 2 Monitoring Monitoring dilakukan oleh sutradara, operator dan teknisi guna memantau alat-alat berjalan dengan baik saat proses rekaman berlangsung. Sutradara memantau jalannya setiap adegan agar berjalan sesuai dengan naskah. Operator memantau setelan suara dan jalannya perekaman suara yang masuk dalam penyimpanan. Teknisi memantau alat-alat agar tidak terjadi kesalahan, seperti dalam pemasangan kabel dan mikrofon. 34

c. Tahap Pasca Produksi

1 Editing Editing adalah membuang atau memotong kata-kata yang dianggap tidak perlu dan menyambungkan setiap adegan sesuai dengan naskah. 2 Mixing Mixing maksudnya mencampur atau menambah berbagai suara, musik dan soundeffect sehingga media audio lebih terkesan menarik dan lebih terdengar nyata. 3 Preview Preview adalah kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi. Preview ini dilakukan oleh tim yang melibatkan pengkaji materi, pengkaji media, dan sutradara sebagai penanggung jawab produksinya. Evaluasi terhadap hasil produksi ini ditinjau dari segi materi dan media. Jika hasil produksi belum dinyatakan layak, maka harus dilakukan perbaikan sesuai dengan masukan tim preview. 4 Pembuatan Master Audio Pembelajaran Mastering Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio pembelajaran ini dalam CD atau media penyimpanan lainnya. Master media audio pembelajaran ini yang kemudian akan dijadikan master jika diperlukan penggandaan. 35 Berikut adalah bentuk-bentuk media penyimpanan hasil produksi media audio, yaitu: a Compact Disc CD CD adalah sebuah media penyimpanan file audio yang yang berbentuk cakram padat dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus. b MP3 MP3 merupakan salah satu bentuk penyimpanan file audio digital yang dianggap popular saat iini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod.

5. Manfaat dan Fungsi Produksi Media Pembelajaran Audio bagi

Pembelajaran a. Fungsi Media Pembelajaran Audio Fungsi media audio menurut Arsyad 2003 : 44 beliau mengutip pendapat Sudjana dan Rivai 1991 : 130 adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan 36 dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa : 1 Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian. 2 Mengikuti pengarahan. 3 Melatih daya analisis. 4 Menentukan arti dan konteks. 5 Memilah informasi dan gagasan. 6 Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi. Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagai alat bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan. Selain itu juga, Sudjana 2005 : 129 menambahkan pemanfaatan fungsi Media Audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam: : 1 Pengajaran musik literaty pembacaan sajak , dan kegiatan dokumentasi. 2 Pengajaran Bahasa Asing , baik secara Audio ataupun secara Audio Visual. 3 Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan. 4 Paket – paket untuk berbagai jenis materi , yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi. 37

b. Manfaat Media Pembelajaran Audio

Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang fungsi dari media audio. Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya. Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang- ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari. Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut : 1 Materi yang ada di progam Audio maupun Radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya sampai program selesai. 2 Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam Media Audio. 38

6. Hubungan Produksi Media Pembelajaran Audio dengan Mahasiswa

Teknologi Pendidikan Dalam Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta terdapat mata kuliah Media Audio yang mengajarkan salah satunya yaitu praktek produksi media pembelajaran audio. Mata kuliah ini dimaksudkan untuk membekali kemampuan maha siswa secara teoritik maupun praktik dalam bidang audio pembelajaran. Pada aspek teoritik akan dibahas tentang karakteristik, manfaat, teknik penggunaan media audio untuk pembelajaran dan strategi pengembangannya. Pada aspek praktik akan dilakukan produksi suatu program pembelajaran sesuai standar operasional procedure SOP. Dalam mata kuliah ini mahasiswa akan di ajarkan cara menyusun naskah audio hingga produksinya. Mata kuliah yang berbobot 4 SKS dan diberikan kepada mahasiswa Teknologi Pendidikan semester 5 ini harus mampu dikuasai oleh para mahasiswa teknologi pendidikan untuk memenuhi syarat kelulusan dari Universitas Negeri Yogyakarta. Seperti halnya dalam Kawasan Teknologi Pendidikan menyangkut tentang desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian media pembelajaran. Maka dari itu, media pembelajaran audio adalah salah satu bidang garapan teknologi pendidikan yang perlu didesain, dikembangkan, dimanfaatkan, dikelola, dan dievaluasi oleh para teknolog pendidikan. Teknologi pendidikan juga harus mampu membuat media audio sebagai salah satu sumber untuk belajar dengan melibatkan orang, prosedur, ide, 39 peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecehan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola masalah yang menyangkut aspek pembelajaran audio.

C. Multimedia Pembelajaran Interaktif untuk Sistem Operasi Android