Hakekat PELATDA Pemusatan Latihan Daerah

75 Pada tahun ini, event PON Pekan Olahraga Nasional DAN PEPARNAS Pekan Paralimpiade Nasional dilaksanakan di JABAR September medatang. Dengan adanya event tersebut, dapat dijadikan sarana untuk mencari dan menjaring atlet – atlet berbakat yang dapat dijadikan sebagi tim nasional, yang diarahkan dan dibina untuk event tingkat internasional. Selain itu dengan adanya event tersebut, dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi seberapa berhasilnya sebuah oerganisasi, klub, dan lainya dalam melaksanakan kegiatan pembinaan prestasi olahraga. Serta bagi atlet sendiri dapat dijadikan tolok ukur kemampuannya dalam memaksimalkan hasil dari latihan yang telah dilakukannya. Dengan demikian, bedasarkan kajian teori yang telah dijabarkan diatas dapat di simpulkan faktor – faktor dalam kegiatan pembinaan olahraga prestasi khususny PELATDA PEPARNAS Provinsi DIY tahun 2016 adalah sebagai berikut : atlet, pelatih, organisasi olahraga, program latihan, pendanaan, serta sarana dan prasarana.

B. Penelitian Relevan

1. Hasil penelitiam Rinto Sulistiyo 2009 berjudul studi tentang pembinaan PBVSI Kabupaten Grobongan Jawa Tengah 2009 dalam rangka persiapan Pekan Olahraga Povinsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : a keadaan organisasi dan manajeman PBVSI Kabupaten Grobongan, b pembinaan dan pelatihan PBVSI Kabupaten Grobongan, c keadaan pelatih dan atlet PBVSI Kabupaten Grobongan, d prasarana dan sarana PBVSI 76 Kabupaten Grobongan, e sumber dana PBVSI Kabupaten Grobongan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik survei. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, dan angket. Hasil penelitian yaitu; 1 organisasi dan manajemen PBVSI Kabupaten Grobongan adalah baik, 2 pembinaan dan pelatihan PBVSI Kabupaten Grobongan adalah baik, 3 keadan pelatih dan atlet PBVSI Kabupaten adalah baik, 4 parasarana dan sarana latihan PBVSI Kabupaten Grobongan baik, dan 5 keadaan pendanaan atau sumber dana PBVSI Kabupaten Grobongan adalah baik.

C. Kerangka Berfikir

Pencapaian prestasi olahraga merupakan hasil dari pembinaan dengan waktu yang cukup panjang, yang dilaksanakan secara terencana, berjenjang, dan bekelanjutan. Pembinaan adalah segala usaha dan tindakan yang dilakukan oleh sekumpulan orang atau organisasi olahraga untuk mencapai tujuan yaitu prestasi olahraga. Pembinaan prestasi bedasarkan Undang – Undang No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dilakukan melalui tiga jalur atau lingkup olahraga diantaranya; olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. Tiga pilar pembinaan olahraga tersebut dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi khususnya di Inndonesia dilakukan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan sesuai dengan sistem keolahragaan Indonesia yang digambarkan dalam pola pramida. Pola piramida tersebut mendeskripsikan bagaimana jalannya pembinaan 77 prestasi olahraga nasioal, diantaranya adalaha dengan pemasalan, pembibitan dan prestasi puncak. Tersediannya serta terselenggaranya pembinaan prestasi olahraga dengan menjalankan sistem pembinaan yang telah ada akan memberikan sumbangsih terhadap kemajuan prestasi olahraga nasional. Dengan program pembinaan yang baik, berjalan secara teratur dan terencana dapat menhasilkan atlet – atlet beprestasi dan dapat menharumkan namadaerah ditingkat nasional, dan menharumkan nama bangsa ditingkat internasional. Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilakukan oleh induk organisasi cabang olahraga, baik ditingkat daerah maupun di tingkat nasional. Pembinaan olahraga prestasi dilakukan oleh pelatih yang memiliki kualifikasi, keahlian serta sertifikat kompetensi yang dapat dibantu oleh tenaga keolahragaan dengan pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Pemusatan Latihan Daerah PELATDA merupakan salah satu program pembinaan prestasi dari induk organisasi cabang olahraga penyandang cacat atau disabilitas yang merupakan contoh pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga yang sesuai dengan UU No 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Pelaksanaan kegiatan pembinaan perlu diketahui secara jelas meliputi, pelatih, atlet, program latihanmetode, prasarana dan sarana, organisasi cabang olahraga, pendanaan, serta penghargaan keolahragaan. Sehingga dapat memeberikan informasi kepada publikkhalayak bagaimana kompetensi atau kualitas yang terdapat dalam pembinaan PELATDA PEPARNAS Provinsi DIY dan dapat dijadikan sumber acuan