Instrumen Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

85 Sebelum instrumen diberikan kepada responden, terlebih dahulu diuji-cobakan. Untuk medapat hasil uji-coba penelitian yang diharapkan, peneliti melakukan pengujian konstruksi mengenai aspek – aspek yang akan di ukur kepada ahli Expert judgement, dalam hal ini peneliti meminta bantuan ahli dalam bidang olahraga pada dosen Program Studi Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta yakni Ria Lumintuarso dan Djoko Pekik Irianto, untuk memvalidasi keabsahan atau kesesuaian instrumen dengan subyek yang akan diteliti. Hal ini sependapat dengan pendapat Sugiyono bahwa : Untuk menguji validasi konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli expert judgement. Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek – aspek yang akan di ukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Mungkin para ahli akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total Sugiyono, 2012: 125. Pengujian validitas dengan menggunakan expert judgement dilakukan dengan penelaahan terhadap kisi – kisi instrumen apakah telah sesuai dengan tujuan penelitian, setelah itu dilakukan penelaahan terhadap kesesuaian alat ukur penelitian serta penelaahan terhadap item – item peryataan yang diajukan terhadap responden. Setelah mendapat persetujuan dari Expert Judgement, peneliti melakukan uji coba penelitian pada tim pelatda peparnas Jateng 2016. Uji coba diberikan dengan dengan tujuan untuk mengetahui kesahihan 86 validitas dan keterandalan reliabilitas pernyataan yang ada dalam uji coba instrumen. Menurut Sumadi Suryabrata 2012 : 55-56 “uji-coba merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pengembangan instrumen, karena dari uji coba inilah diketahui informasi mengenai mutu instrumen yang dikembangkan itu”. Adapun syarat utama uji-coba instrumen menurut Sumadi Suryabrata 2012 : 56 “adalah bahwa karakteristik subyek harus sama dengan karakteristik subyek penelitian”. Untuk mengukur validitas angket sebagai instrumen menggunakan item total correlation dan penghitungannya dengan menggunakan bantuan komputer Seri Program Statistik SPSS 22.0 Version for windows. Di bawah ini adalah tabel hasil validitas angket sebagai instrumen penelitian yang diperoleh dari pengolahan data uji coba instrumen, sebagai berikut: Tabel 6. Validitas Butir Instrumen Variabel Indikator Total Item Jumlah Item Gugur Jumlah Item Valid Pembinaan PELATDA PEPARNAS Cabang Olahraga Atletik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016 Atlet 7 1 6 Pelatih 6 1 5 Organisasi 7 7 Program latihan 9 1 8 Pendanaan 6 6 Prasarana dan sarana 6 1 5 Jumlah 41 4 37 87 Berdasarkan tabel di atas, dari 41 butir pernyataan terdapat 39 butir pernyataan yang dikatan valid. Terdapat 4 butir angket yang dikatan gugur, yaitu butir nomor 3, 13, 24, dan 41. Hal ini diperoleh dari pembandingan antara nilai t hitung t tabel. Suatu item pernyataan dikatakan VALID jika mempunyai korelasi dengan skor total r hitung diatas r tabel. Sehingga r tabel harus diatas r hitung. www.konsultanstatistik.com200903validitas-danreliabilitas.html?m=1 . Butir pernyataan yang gugur tersebut tidak diganti dengan butir yang baru, sehingga ada 37 butir pernyataan. Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid maka dapat dipergunakan untuk pengambilan data penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat reliabilitas pada suatu instrumen. Menurut Sumadi Suryabrata 2012 :58, “reliabilitas instrumen merujuk pada konsistensi hasil perekaman data pengukuran kalau instrumen itu digunakan orang atau kelompok yang sama dalam waktu yang berlainan atau kalau instrumen itu digunakan orang atau kelompok orang yang berbeda dalam waktu yang sama atau dalam waktu yang berlainan”. Untuk mengukur teknik pengujian keterandalan instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach. Menurut Haryadi Sarjono 2011: 45, “suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha