8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Olahraga
Menilik sejarah bangsa Indonesia dalam tulisan Brigita Isworo Laksmi dan Primastuti Handayani, 2008:70 yang mana dalam
pembangunan dan pengembangan olahraga memiliki cacatan yang panjang. Bermula dari pidato Presiden Soekarno yang berjudul “Satu Tahun
Ketentuan” yang menegaskan bahwa Indonesia berada pada tahap kedua revolusi yaitu tingkat “nation building”, suatu tahapan membina bangsa.
Setelah dibentuk pada tahun 1960, Djawatan Pendidikan Djasmani lalu mengambil bagian dalam pembangunan bangsa dengan menetapkan kriteria
Manusia Indonesia Baru. Manusia Indonesia Baru adalah manusia yang berpotensi, dinamis, aktif, sehat, dan kuat. Dengan adanya gagasan tersebut
makan posisi olahraga menjadi sangat strategis. Dalam sejarah masa silam olahraga telah dipahami degan kesadaran yang mendalam akan pentinya
peran olahraga dalam pembentukan manusia dalam sebuah bangsa. Pembentukan kualitas manusia yang tangguh secara jasmani, dan berani
secara mental adalah kebutuhan sebuah bangsa untuk menciptakan sebuah
bangsa yang tangguh.
Menurut Undang-Undang tentang Sistem Keolahragaan Nasional BAB I Pasal 1, pengertian Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis
untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Sedangkan dalam Wikipedia pengertian olahraga adalah aktifitas
9 untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara
rohani misalkan catur. Bedasarkan pendapat tersebut olahraga merupakan sebuah kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sadar untuk mengolah
dan meningkatkan kemampuan jasmani dan juga rohani. Syarat olahraga dalam kegiatannya adalah adanya aktifitas yang melibatkan gerak manusia.
Selain sebagai alat untuk pembentukan jasmani dengan adanya peningkatan kemampuan, ketangkasan, serta peningkatan derajat kebugaran, olahraga
juga dapat membentuk karakter pelakunya dengan adanya aturan-aturan yang ada dalam olahraga.
Dewasa ini, perkembangan olahraga semakin pesat, mengingat banyak manfaat yang diperoleh dari berolahraga. selain itu banyak para ahli
olahraga mengembangkan ilmu dan sain serta iptek keolahragaan. Pemahaman tentang konsep olahraga dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan
dan teknologi. Kosasih 1980: 20 istilah sport berasal dari bahasa latin “disportare” atau “deporate” dalam Bahasa Italia menjadi “diporte” yang
artinya penyenangan, pemeliharaan, atau menghibur untuk bergembira. Istilah olahraga dan sport berubah sepanjang waktu, namun memiliki
pengertian yang sama yaitu inti dari pengertiannya mengandung tiga unsur yaitu bermain, latihan fisik, dan kompetisi. Wirjasantosa 1984:21
berpendapat bahwa “olahraga berarti memperkembangkan, memasak, mematangkan, menyiapkan manusia sedimikian rupa, sehingga dapat
melaksanakan gerakan-gerakan dengan efektif dan efisien”.