57
C. Desain Uji Coba Produk
1. Desain Uji Coba
Uji coba dilakukan dalam 3 tahap yang meliputi: 1
tahap I, uji coba lapangan awal yang dilakukan terhadap 5 siswa 3 perempuan dan 2 laki-laki kelas III SD. Pemilihan subjek dibantu oleh guru
kelas, siswa yang dipilih yaitu 2 siswa dengan kemampuan rendah, 2 siswa dengan kemampuan rata-rata dan 1 siswa dengan kemampuan tinggi.
2 tahap II, uji coba lapangan utama yang dilakukan terhadap 10 siswa 6
perempuan dan 4 laki-laki kelas III SD. Pemilihan subjek dibantu oleh guru kelas, siswa yang dipilih yaitu 3 siswa dengan kemampuan rendah, 4 siswa
dengan kemampuan rata-rata dan 3 siswa dengan kemampuan tinggi. 3
tahap III, uji coba lapangan operasional yang dilakukan terhadap 30 siswa kelas III SD.
2. Subjek Coba
Subyek uji coba pada penelitian pengembangan ini adalah siswa kelas III SD Negeri Minggiran sebanyak 30 siswa.
3. Jenis Data
Pada proses
pengembangan produk
serta mengukur
tingkat kelayakankualitas produk menggunakan jenis data:
1 Data kuantitatif diperoleh dengan menghitung rata-rata skor dari setiap
kriteria yang dinilai oleh ahli materi dan ahli media, kemudian dibandingkan dengan skor ideal untuk mengetahui kelayakan media yang dikembangkan.
58 2
Data kualitatif diperoleh dari konversi data kuantitatif dan hasil saran, kritik yang terdapat pada angket ahli materi, ahli materi, subjek uji coba lapangan
dan wawancara pada saat uji coba pengguna terhadap media Kartu Pekerjaan. 4.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data terkait
media pada penelitian pengembangan ini yaitu angket dan wawancara. a.
Angket Angket digunakan untuk memperoleh data mengenai respon ahli media, ahli
materi, dan siswa terhadap penggunaan media Kartu Pekerjaan. Angket atau kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab Sugiyono, 2015: 199. Angket yang telah diisi oleh responden akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan revisi guna perbaikan
produk yang dikembangkan. Selain itu, angket juga digunakan pada saat uji coba lapangan. Angket yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah
angket langsung dengan skala rating scale. Pedoman pemberian skor dalam setiap angket adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Pedoman Pemberian Skor Angket Keterangan
Skor Sangat Baik
5 Baik
4 Cukup
3 Kurang
2 Sangat Kurang
1
Instrumen penelitian pengembangan ini menggunakan angket yang digunakan untuk menilai kelayakan media yang dikembangkan. Terdapat 3 kelompok angket
yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini, yaitu: a instrumen uji
59 kelayakan ahli materi; b instrumen uji kelayakan ahli media; dan c instrumen
uji pengguna. Instrumen yang digunakan dalam pengembangan media kartu pekerjaan ini mengadopsi dari Haryono 2015, Setyani 2016 dan telah
dikembangkan oleh peneliti sesuai dengan kajian pustaka pada bab II. Media yang dikembangkan dalam penelitian ini disusun untuk siswa SD kelas III SD, sehingga
indikator pada instrumen juga dalam konteks untuk siswa kelas III SD. Kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Angket Uji Kelayakan Ahli Materi No
Indikator No
butir Jumlah
Butir 1.Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi SK
dan Kompetensi Dasar KD 1
1 2.
Kesesuaian pengembangan indikator dengan KD 2
1 3.
Kesesuaian materi dengan ruang lingkup IPS 3
1 4.
Kesesuaian materi dengan kehidupan sehari-hari siswa
4 1
5. Kebenaran materi ditinjau dari aspek keilmuan
5 1
6. Kejelasan petunjuk penggunaan EYD dan struktur
kalimat 6
1 7.
Kesesuaian bahasa dengan sasaran pengguna 7
1 8.
Kesesuaian soal latihan dengan indikator 8
1 9.
Kebermanfaatan materi terhadap kehidupan siswa 9
1
60 Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Angket Uji Kelayakan Ahli Media
No Indikator
No butir
Jumlah Butir
Aspek Tampilan 1.
Kesederhanaan gambar 1
1 2.
Kesesuaian gambar dengan konsep 2
1 3.
Kesesuaian ukuran kartu dengan sasaran pengguna 3
1 4.
Keseimbangan tata letak tulisan dan gambar 4
1 5.
Kemenarikan pemilihan warna 5
1 6.
Kualitas gambar 6
1 7.
Ketepatan pemilihan jenis font 7
1 8.
Ketepatan ukuran huruf disesuaikan dengan sasaran pengguna
8 1
9. Keawetan media untuk ≥ 2 pemakaian
9 1
Aspek Penggunaan 10. Kelengkapan petunjuk penggunaan
10 1
11. Kesesuaian bahasa dengan sasaran pengguna 11
1 12. Kepraktisan penggunaan media
12 1
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Uji Pengguna No
Indikator No
butir Jumlah
Butir Kriteria Media
1. Kemudahan penggunaan media kartu pekerjaan
1 1
2. Kemenarikan tampilan gambar pada media kartu
pekerjaan 2
1 3.
Kemudahan tulisan pada media kartu pekerjaan untuk dibaca
3 1
4. Keefektifan media kartu pekerjaan
4 5.
Kejelasan aturan permainan 5
1 6.
Kemampuan dalam memotivasi belajar 6
1 7.
Kemampuan dalam meningkatkan aktivitas belajar 7
1 Kriteria Materi
8. Kesesuaian pemberian contoh 8
1 9.
Keberagaman pemberian contoh 9
1 10. Kebermanfaatan materi
10 1
11. Kejelasan soal latihan 11
1 b.
Wawancara Sebagai studi pendahuluan dan data pendukung pada saat dilaksanakan uji
pengguna, peneliti menggunakan wawancara. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dimana dua orang bercakap-cakap untuk menemukan
61 makna dari suatu yang ingin diketahui secara mendalam dari responden
Sugiyono, 2015: 317. Wawancara dilakukan kepada guru kelas III SD Negeri Minggiran. Kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Wawancara No
Indikator No butir
Jumlah Butir
1. Kesesuaian materi pada media dengan SK dan
KD. 1
1 2.
Keefektifitasan media. 2
1 3.
Keawetan bahan yang digunakan. 3
1 4.
Kepraktisan penggunaan saat pembelajaran 4
1
5. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari komentar, saran, kritik yang terdapat
pada setiap angket dari ahli materi, ahli media, dan uji coba pengguna. Data kualitatif tersebut digunakan dalam proses perbaikan dan penyempurnaan media.
Data kuantitatif didapat dari skor angket ahli materi media dan kelayakan pengguna. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan
ini yaitu teknik analisis data statistik deskriptif kuantitatif. Data yang dianalisis meliputi data uji kelayakan ahli materi dan ahli media serta respon dari siswa
sebagai subjek uji coba. Langkah analisis tersebut dijabarkan sebagai berikut. 1.
Menghitung nilai rata-rata skor setiap komponen menggunakan rumus:
62 keterangan:
Xi = skor rata-rata ∑x = jumlah skor
n = jumlah penilai 2.
Menghitung nilai rata-rata skor total masing-masing komponen 3.
Mengubah skor rata-rata menjadi bentuk kualitatif Skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala
lima yang mengacu pada pengkategorisasian menurut Widoyoko, E.P. 2010: 238 yaitu sebagai berikut.
Tabel 7. Konversi Data Kualitatif Skala Lima Rumus
Rata-rata skor Kategori
X X
i
+ 1,8 × sb
i
4,2 Sangat Baik
X
i
+ 0,6 × sb
i
X ≤ X
i
+ 1,8 × sb
i
3,4 – 4,2
Baik X
i
- 0,6 × sb
i
X ≤ X
i
+ 0,6 × sb
i
2,6 – 3,4
Cukup X
i
– 1,8 × sb
i
X ≤ X
i
- 0,6 × sb
i
1,8 – 2,6
Kurang X ≤ X
i
- 1,8 × sb
i
≤ 1,8 Sangat Kurang
Keterangan: X
i
Rata-rata ideal = ½ skor maksimum ideal + skor minimum ideal Sb
i
Simpangan baku ideal = 16 skor maksimum ideal - skor minimum ideal X = skor empiris
Media yang dikembangkan dikategorikan layak apabila mendapat skor rata- rata minimal
“Baik” untuk masing-masing komponen penilaian. Komponen penilaian tersebut meliputi angket uji kelayakan materi, angket uji kelayakan
media, dan angket uji kelayakan pengguna. Tujuan penelitian yang dibuat peneliti yaitu, menghasilkan produk media kartu pekerjaan di Indonesia yang layak untuk
siswa kelas III. Istilah layak disini memiliki makna “pantaspatut”. Istilah “baik” juga memiliki makna “patut” dengan kata lain kata “layak” memiliki kesamaan
63 makna dengan kata “baik”, sehingga media yang dikembangkan minimal harus
mendapat skor rata-rata baik untuk semua komponen penilaian angket uji kelayakan materi, angket uji kelayakan media, dan angket uji kelayakan
pengguna.
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN