Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

48 belajar siswa mengalami perubahan yang signifikan dan rata-rata N-Gain pada siklus I 0,54 dan meningkat menjadi 0,77 pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut dapat dibuktikan bahwa penggunaan media permainan kartu efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPS terpadu siswa pada materi “Pajak dan Keseimbangan Harga Pasar”. Perbedaan penelitian yang dilakukan Khairiah 2011 dengan yang dilakukan peneliti yaitu pada permainan kartunya mencari pasangan antara kartu soal dan jawaban materi “Pajak dan Keseimbangan Harga Pasar” untuk siswa SMP. Siswa secara berkelompok berkompetisi memasangkan kartu sesuai waktu yang ditentukan, kemudian kelompok yang benar dan cepatlah yang memenangkan permainan. Media yang dikembangkan peneliti yaitu membedakan contoh- contoh pekerjaan berdasarkan gambar dan kalimat penjelas yang ada siswa diharapkan mampu mengenal jenis-jenis pekerjaan dan membedakan konsep pekerjaan yang menghasilkan barang dan menghasilkan jasa untuk siswa SD. Permainan dilakukan untuk kompetisi antar siswa dalam kelompok, siswa yang menjawab dengan tepat dan banyaklah yang memenangkan permainan.

F. Kerangka Pikir

Anak kelas III SD berada dalam tahap operasi konkret dalam berpikir, sehingga anak dapat berpikir benar secara penalaran namun masih memerlukan bantuan benda-benda yang bersifat nyatakonkret. Proses belajar akan berjalan dengan efektif dan efisien jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang siswa temui dalam kehidupannya. Maka dari perlu adanya pengadaan media 49 dalam pembelajaran. Hal tersebut akan membantu guru dalam mengelola pembelajaran menjadi konkret dan menjadikan siswa belajar melalui pemahaman. IPS merupakan merupakan ilmu yang mengkaji kehidupan manusia dalam masyarakat melalui integrasi dari berbagai ilmu- ilmu sosial. “Mengenal Jenis- jenis Pekerjaan” merupakan salah satu materi pada kurikulum IPS di SD kelas III semester 2. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi, terutama dalam membedakan pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa. Di lapangan ditemui fakta bahwa media yang dibuat guru satu kali pakai karena menggunakan bahan yang mudah rusak, kesulitan siswa dalam membedakan konsep pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa, dan belum tersedianya media untuk materi “Mengenal Jenis-jenis Pekerjaan”.Selama ini guru masih kurang optimal dalam mengusahakan media yang spesifik untuk materi tersebut. Untuk memudahkan siswa dalam memahami materi “Mengenal Jenis-jenis Pekerjaan” maka dibutuhkan media. Dari penelitian yang terdahulu didapati fakta bahwa media kartu berpengaruh bahkan meningkatkan pemahaman siswa. Dengan demikian peneliti bermaksud mengembangkan media bernama kartu pekerjaan. Media kartu pekerjaan merupakan jenis media grafis berbentuk kartu dimana satu sisinya berisi gambarilustrasi pekerjaan dan sisi satunya berisi penjelasan pekerjaan yang dilakukan. Kartu pekerjaan digunakan oleh siswa dengan cara permainan. Setiap permainan harus memiliki pemain-pemain, aturan permainan dan tujuan yang hendak dicapai. Aturan yang digunakan dalam permainan ini seperti langkah dalam pemilahan kartu namun dengan beberapa penyesuaian. 50 Dalam permainan disajikan 40 contoh jenis-jenis pekerjaan. Melalui berbagai macam contoh jenis-jenis pekerjaan siswa diminta membedakannya menjadi pekerjaan yang menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa. Dengan disajikannya banyak contoh siswa diharapkan lebih mudah membedakan pekerjaan melalui contoh jenis pekerjaan yang ada di sekitarnya dan diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jenis-jenis pekerjaan. Gambar yang ada pada kartu sesuai dengan tahapan berpikir anak yang berada pada opersional konkret sehingga memudahkan siswa untuk memahami konsep. Selain itu, media kartu pekerjaan adalah media kartu yang digunakan secara berkelompok. Jadi melalui penggunaan media kartu pekerjaan siswa juga diharapkan dapat berpartisipasi aktif dan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif dan efisien. 51 Kerangka pikir tersebut dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut. Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Kurangnya media untuk materi “Mengenal Jenis- jenis Pekerjaan” yang mendukung siswa belajar. Kesulitan siswa membedakan konsep pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa. Karakteristik siswa kelas III SD yang berada pada tahap berpikir operasional konkret dan suka berkelompok. Media kartu pekerjaan. Perlu media yang berbentuk kartu untuk membantu menjelaskan konsep pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa yang disajikan dalam permainan berkelompok. 52

BAB III METODE PENELITIAN