8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
Dalam kajian teori ini secara berturut-turut akan dijelaskan mengenai belajar, hakikat pembelajaran fisika, minat belajar, hasil belajar, model
pembelajaran langsung atau Direct Instruction DI, media pembelajaran, media audio visual berbasis video, media cetak dan materi pokok usaha dan
energi.
1. Belajar
Sugihartono,dkk 2012:45 menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Daryanto 2012: 16 belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua
situasi yang ada di sekitar individu. Demikian halnya dengan Evelin Hartini 2011:17, yang
menyatakan belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang di dalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah: 1
bertambahnya jumlah pengetahuan, 2 adanya kemampuan mengingat dan memproduksi, 3 ada penerapan pengetahuan, 4 menyimpulkan makna,
5 menafsirkan dan mengaitkan dengan realitas, dan 6 adanya perubahan sebagai pribadi.
Dengan demikian belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi terhadap segala situasi yang ada di sekitar
9
individu, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya melalui berbagai pengalaman.
2. Hakikat Pembelajaran Fisika
Pembelajaran menurut Jamil 2016:75 adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara
terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar. Lingkungan yang dimaksud tidak hanya berupa tempat ketika pembelajaran itu berlangsung,
tetapi juga metode, media, dan peralatan yang diperlukan untuk menyampaikan informasi. Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan
pendidik untuk membantu siswa agar dapat menerima pengetahuan yang diberikan dan membantu siswa agar dapat menerima pengetahuan yang
diberikan dan membantu memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. Daryanto
2012:19 mengemukakan
bahwa pembelajaran
Instructtion merupakan akumulasi dari konsep mengajar teaching dan konsep belajar learning. Penekanannya terletak pada perpaduan antara
keduanya, yakni kepada penumbuhan aktivitas subjek didik. Konsep tersebut dapat dipandang sebagai suatu sistem, sehingga dalam sistem
belajar ini terdapat komponen-komponen siswa atau peserta didik, tujuan, materi, untuk mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur serta alat atau media
yang harus dipersiapkan. Fisika merupakan ilmu yang berusaha memahami aturan-aturan
alam yang begitu indah dan dengan rapi dapat dideskripsikan secara
10
matematis Mundilarto, 2002:3. Menurut Jerwett ilmu fisika berdasarkan pada pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif yang bertujuan
mencari hukum-hukum dasar dari berbagai fenomena alam dimana hukum tersebut digunakan untuk mengembangkan teori untuk memprediksi hasil-
hasil percobaan selanjutnya Serway Jerwett, 2009:3. Menurut Mundilarto 2002:3, pengetahuan fisika memiliki banyak
konsep dan prinsip yang abstrak. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menginterpretasi konsep dan prinsip fisika tersebut.
Padahal siswa dituntut untuk mampu menginterpretasi secara tepat. Kemampuan mengidentifikasi dan menginterpretasi konsep dan prinsip
fisika merupakan prasyarat bagi penggunaan konsep-konsep untuk inferensi-inferensi yang lebih kompleks atau untuk memecahkan soal
fisika yang berkaitan dengan konsep tersebut. Belajar fisika tidak cukup dengan mengingat dan memahami
penemuan-penemuan fisika,
tetapi juga
hasil-hasil pengamatan,
pengukuran, dan penelitian. Peserta didik perlu pembiasaan berperilaku dan berfikir ilmiah, sehingga siswa menjadi terlatih melakukan penelitian
serta pengujian terstruktur dan terencana. Selain itu, fisika memerlukan matematika sebagai bahasa komunikasi untuk pengolahan data penelitian
yang dilakukan. Berdasarkan pengertian pembelajaran dan fisika dari beberapa ahli,
dapat disimpukan bahwa pembelajaran fisika adalah suatu proses perpaduan mengajar oleh pendidik dan belajar oleh peserta didik berupa
11
melihat, memahami dan menganalisis gejala-gejala yang terdapat pada alam sekitar sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman dan
pengetahuan baru yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah- masalah yang ditemukan pada kehidupan sehari-hari dan memprediksi
hasil-hasil percobaan selanjutnya. Dalam upaya mepermudah peserta didik dalam melihat, memahami dan menganalisis gejala alam, maka diperlukan
media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran fisika.
3. Minat Belajar