94
yang diperoleh normal, homogen serta memiliki minat dan kemampuan awal yang sama. Hasil analisis dari setiap hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan minat dan hasil belajar aspek kognitif peserta didik
antara pembelajaran dengan menggunakan media audio visual video dan media cetak pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sewon.
Dalam penelitian ini peneliti sudah terlebih dahulu melakukan uji prasyarat yaitu transformasi bentuk data ke dalam interval dengan metode
MSI, uji normalitas, uji homogenitas, kemudian peneliti melakukan uji beda untuk minat dan kemampuan awal dengan T-test. Hasil T-test Independent
Samples menunjukan bahwa t tabel t hitung, sehingga dapat disimpulkan minat dan kemampuan awal peserta didik kelas kontrol dan kelas eksperimen
adalah sama. Kemudian peneliti melanjutkan uji hipotesis dengan manova. Hasil manova tertera hasil homogenitas varian dilihat dari hasil uji
Levene, seperti tampak pada data di atas. Hasil uji Levene menunjukan bahwa unutk minat harga F= 0,822 dengan signifikansi sebesar 0,369 dan
untuk kognitif harga F=3,561 dengan signifikansi 0,065. Bila ditetapkan taraf signifikansi 0,05; maka baik untuk minat maupun kognitif harga F tidak
signifikan karena signifikansi keduanya lebih besar dari 0,05. Artinya, baik minat ataupun hasil belajar kognitif memiliki varian yang homogen, sehingga
manova bisa dilanjutkan. Kemudian pada Multivariate Test hasil analisis menunjukan bahwa harga F untuk Pillai Trace, Wilk Lambda, Hotelling
Trace dan Roy Largest Root model memiliki signifikansi 0,003; nilai signifikan ini 0,05 maka H
ditolak. Sehingga, terdapat perbedaan minat dan
95
hasil belajar kognitif peserta didik antara pembelajaran berbantu media video dan media cetak pada peserta didik kelas X SMA N 1 Sewon.
Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar
aspek kognitif peserta didik. Minat melahirkan perhatian serta merta, memudahkan tercipta konsentrasi, mencegah gangguan dari luar, dan
merupakan kecenderungan hati peserta didik dengan adanya keinginan untuk memperlajari objekmateri pelajaran atau kegiatan yang berhubungan dengan
kegiatannya. Minat ditandai dengan pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, kebutuhan, rasa senang, dan kesadaran untuk belajar lebih giat. Jika
peserta didik memiliki minat untuk belajar fisika, maka hasil yang diperoleh lebih maksimal dibandingan dengan peserta didik yang memperlajari fisika
karena merupakan mata pelajaran wajib.
2. Minat belajar peserta didik kelas X SMA N 1 Sewon dalam