Hubungan Usaha Kerja dengan Energi Kinetik Hubungan Usaha Kerja dengan Energi Potensial

34 gaya normal. Usaha total dari berbagai gaya yang bekerja pada suatu benda diperoleh dari menjumlahkan secara lajabar biasa. 10 6 Daya Daya didefinisikan sebagai laju usaha dilakukan atau besar usaha per satuan waktu. Jadi, daya P dihitung dengan membagi usaha yang dilakukan W terhadap lamanya waktu melakukan usaha t. 11

c. Hubungan Usaha Kerja dengan Energi Kinetik

Saat kita mendorong sebuah peti di atas lantai datar yang licin, hanya gaya dorong kita yang melakukan usaha pada peti dan ternyata kelajuan peti bertambah. Jika kelajuan peti bertambah, artinya energi inetik peti juga bertambah. Pertambahan energi kinetik berasal dari usaha yang dilakukan oleh gaya dorong kita. Contoh kualitatif tersebut dengan jelas menunjukan bahwa pertambahan energi kinetik melalui usaha merupakan proses alih energi. Untuk kasus kita mendorong peti, sebagian energi kimia dalam tubuh kita beralih menjadi energi kinetik peti, sehingga energi kinetik peti bertambah. Gambar 5. Benda bergerak dengan gaya F Sumber: Marthen Kanginan, 2016:360 35 Gaya konstan F akan mempercepat benda sesuai dengan hukum II Newton, F=ma. Jika kita kalikan dua ruas persamaan tersebut dengan perpindahan , pada ruas kiri akan tampil usaha yang dilakukan gaya pada benda: 12 Hasil kali berkaitan dengan kecepatan awal dan kecepatan akhir sesuai persamaan GLBB. sebab dan Persamaan 12 dapat kita tulis sebagai berikut Didenisikan sebagai energi kinetik benda EK sehingga persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut. usaha total oleh gaya resultan energi kinetik pada posisi akhir energi kinetik awal Maka teorema usaha-energi: 36 13 Usaha yang dilakukan oleh gaya resultan yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan energi kinetik yang dialami benda tersebut, yaitu energi kinetik akhir dikurangi energi kinetik awal.

d. Hubungan Usaha Kerja dengan Energi Potensial

Hubungan antara usaha dengan energi potensial berkaitandengan gaya konservatif. Gaya konservatif adalah usaha yang dilakukan untuk membawa suatu benda di bawah pengaruh gaya tersebut di antara dua tempat posisi tertentu yang tidak tergantung pada jalan yang ditempuh, melainkan hanya bergantung pada posisi awal dan posisi akhir, selama bendanya sama. Usaha dalam gaya konservatif diantaranya yaitu usaha oleh gaya berat, usaha oleh gaya gravitasi newton dan usaha oleh gaya pegas. 1 Usaha oleh gaya berat Kita telah mempelajari bahwa di sekitar suatu benda bermasaa terdapat medan yang memenuhi ruang dan disebut medan gravitasi. Jika benda yang menghasilkan medan gravitasi adalah bumi kita, maka disebut medan gravitasi bumi. Telah diketahui bahwa tempat-tempat yang dekat dengan permukaan bumi, medan gravitasinya dianggap tetap, yaitu g = 9,80 ms 2 . Oleh karena itu, benda bermassa m yang berada dekat dengan permukaan bumi akan mengalami gaya gravitasi yang konstan. 37 Gambar 6. Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi konstan, w = mg, untuk perpindahan dari posisi 1 ke posisi 2 W konstan =-mgh 2 -h 1 Sumber: Marthen Kanginan, 2016: 368 14 2 Usaha oleh gaya gravitasi newton Untuk benda yang jauh dari permukaan bumi h 10 km, gaya gravitasinya bervariasi dan sebanding dengan kuadrat jarak r, dari pusat bumi. Hal tersebut dinyatakan oleh persamaan berikut: 15 Gambar 7. Gaya Gravitasi Newton Sumber: Marthen Kanginan, 2016: 369 38 16 3 Usaha oleh gaya pegas Gaya pemulih pada pegas yang mengalami perubahan panjang disebut gaya pegas 17 sebanding dengan perubahan panjang x dan berlawanan dengan perpindahan , sehingga persamaannya menjadi: 18 Persamaan 18 menunjukan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya pegas di antara dua tempat posisi tentu tidak bergantung pada jalannya lintasan yang ditempuh, tetapi hanya bergantung pada posisi awal simpangan x 2 dari posisi keseimbangan. Gambar 8. Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas F p =kx untuk berpindah dari posisi 1 ke posisi 2 adalah . Sumber: Marthen Kanginan, 2016: 371 39

e. Hukum Kekekalan Energi

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN PUISI DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 GEMOLONG: METODE, MEDIA, DAN RESPON PESERTA DIDIK Pembelajaran Puisi di Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong: Metode, Media, dan Respon Peserta Didik.

0 1 13

PEMBELAJARAN PUISI DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 GEMOLONG: METODE, MEDIA, DAN RESPON PESERTA DIDIK Pembelajaran Puisi di Kelas X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong: Metode, Media, dan Respon Peserta Didik.

0 1 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA ASPEK KOGNITIF DAN AFEKTIF PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 2 BANTUL.

0 0 287

“Pengembangan Media Pembelajaran Majalah Fisika PhysicsMagz Berbasis Clenovio Apps untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik SMA”.

2 38 596

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KARTU PINTAR FISIKA MATERI SUHU DAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PIYUNGAN.

2 6 298

PERBEDAAN PENGARUH PENERAPAN MODEL BERBASIS PROYEK DAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA ASPEK KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 SLEMAN.

0 0 253

PERBEDAAN MINAT DAN HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF ANTARA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DENGAN PEMBELAJARAN FISIKA TANPA MEDIA PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 1

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SIBI PADA MATERI KALOR SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK TUNARUNGU.

0 0 2

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X MIA SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 243

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SIBI PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU.

0 0 3