43
bahasan usaha dan energi. Dengan rata-rata kelas eksperimen sebesar 81,75 sedangkan rata-rata untuk kelas kontrol sebesar 71,75.
Penelitian yang lain juga pernah dilakukan oleh Desy Indarwati 2011
dengan judul “Perbedaan Minat dan Prestasi Belajar Fisika Peseta Didik yang Belajar Menggunakan Media Audio Visual dan Media Cetak pada
Pokok Bahasan Pengukuran Massa Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta
”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah tidak terdapat perbedaan peningkatan minat dan prestasi belajar fisika antara peserta didik
dengan menggunakan media audio visual dan media cetak.
C. Kerangka Berpikir
Sebagian besar peserta didik beranggapan bahwa mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Hal ini bisa
dikarenakan metode atau media pembelajaran yang digunakan kurang tepat dan cenderung monoton. Metode yang sampai sekarang paling sering
digunakan adalah metode ceramah konvensional berbantu media cetak, sehingga kurang menarik bagi peserta didik. Kondisi ini sangat mempengaruhi
minat belajar peserta didik yang kemudian mempengaruhi hasil belajar kognitif peserta didik, sehingga dibutuhkan media pendukung yang dapat
membuat peserta didik berminat dan terfokus pada materi pembelajaran. Pembelajaran fisika sering menyajikan fenomena alam dan kejadian
dalam kehidupan sehari-hari, untuk mempelajari dan memahami fenomena alam ini peserta didik dituntut untuk memiliki intelegensi yang tinggi.
44
Sedangkan pada praktiknya intelegensi setiap peserta didik berbeda-beda dengan gaya belajar yang berbeda-beda pula.
Untuk menyiasati tingkat intelegensi yang berbeda-beda ini maka dapat dilakukan dengan cara memperbanyak penggunaan panca indera saat
berlansungnya proses pembelajaran agar dapat memahami konsep fisika yang dibahas. Media video pembelajaran mampu membuat lebih banyak indera
pada diri peserta didik bekerja saat pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan impuls informasi yang masuk serta menguatkan pemahaman
peserta didik dari materi yang diterima. Gambar bergerak atau sajian fenomena yang diiringi dengan audio
secara teori dapat meningkatkan minat peserta didik dan mempermudah dalam pemahaman pserta didik, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar. Oleh
karena itu perlu diadakan kajian lebih lanjut mengenai perbedaan minat dan hasil belajar peserta didik apabila media pembelajaran yang digunakan adalah
media audio visual berbasis video.
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Terdapat perbedaan minat belajar dan hasil belajar aspek kognitif peserta
didik antara pembelajaran dengan menggunakan media audio visual video dan media cetak pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Sewon.
45
2. Minat belajar peserta didik kelas X SMA N 1 Sewon dalam pembelajaran
fisika berbantu media audio visual video lebih tinggi dari pada pembelajaran berbantu media cetak.
3. Hasil belajar aspek kognitif peserta didik kelas X SMA N 1 Sewon dalam
pembelajaran fisika berbantu media audio visual video lebih tinggi dari pada pembelajaran berbantu media cetak.
46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang digunakan adalah SMA N 1 Sewon dengan alamat Jl.Parangtritis KM 5, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai pada 14 Februari 2017 - 14 Maret 2017
B. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian eksperimen semu quasi experimental
desains. Penelitian ini termasuk dalam eksperimen semu, dimana peneliti harus menerima apa adanya kelompok atau kelas yang sudah ada. Peneliti
tidak dapat sepenuhnya mengontrol semua variabel-variabel lain yang mempengaruhi pelaksanaaneksperimen, yaitu manusia Sugiyono, 2010: 114.
Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam metode eksperimen, peneliti
harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen, peneliti membagi
objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok yaitu kelompok treatment atau eksperimen yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang
tidak mendapatkan perlakuan. Kelas eksperimen pada penelitian ini adalah kelas dengan pembelajaran konvensional berbantu media video, sedangkan