keanekaragaman tinggi. Dengan demikian keanekaragaman Bivalvia di Muara Sungai Asahan tergolong rendah dengan nilai 1,426 – 2,051.
Untuk nilai equitabilitas keseragaman pada ke tiga stasiun berkisar antara 0,886 – 0,933. Menurut Krebs 1985 menyatakan indeks equitabilitas berkisar antara
0 – 1 nilai yang mendekati 0 keseragaman rendah sedangkan nilai yang mendekati 1 maka keseragaman tinggi. Dengan demikian indeks keseragaman Bivalvia di Muara
Sungai Asahan tergolong tinggi.
4.4 Indeks Similaritas
Analisis data terhadap indeks similaritas kemiripan seperti tertera pada Tabel
4.4 Tabel 4.4 Nilai Indeks Similaritas IS atau Indeks Kesamaan antar Stasiun
Penelitian Stasiun
1 2
3
1 72,72 14,28
2 40
Dari Tabel di atas diketahui bahwa indeks similaritas kesamaan antara stasiun 1 dan 2 sebesar 72,72, stasiun 1 dan 3 14,28 serta stasiun 2 dan 3 sebesar 40.
Menurut Krebs 1985 menyatakan indeks similaritas 75 - 100 sangat mirip, 50 – 75 mirip dan 25 – 50 tidak mirip. Selanjutnya Brower et al.,1990 dua komunitas
yang dibandingkan dikatakan relatif sama apabila indek kesamaan komunitas lebih besar atau sama dengan 50 . Sebaliknya jika indeks kesamaan komunitas 50
maka kedua komunitas yang dibandingkan itu dapat dianggap sebagai dua komunitas
Universitas Sumatera Utara
yang berbeda. Dengan demikian berdasarkan indeks similaritas yang diperoleh dapat dikategorikan bahwa antara stasiun 1 dan stasiun 2 genus Bivalvia yang didapat
adalah mirip, antara stasiun 2 dengan stasiun 3 tidak mirip serta antara stasiun 1 dengan stasiun 3 juga tidak mirip.
Stasiun 1 dan 2 berdasarkan indeks similaritas yang di peroleh mirip hal ini mungkin disebabkan nilai faktor fisik kimia air antara kedua stasiun masih berada
dalam kisaran toleransi yang dikehendaki biota bivalvia untuk kelangsungan hidupnya. Hal ini sesuai pendapat Krebs 1985 kesamaan komunitas yang tinggi
antara dua lingkungan yang dibandingkan sangat ditentukan oleh kondisi faktor- faktor lingkungan yang terdapat pada kedua lingkungan tersebut.
4.5 Indeks Distribusi Morista
Dari hasil analisis terhadap indeks morisita distribusi Bivalvia pada ketiga stasiun penelitian diperoleh indeks morista seperti tertera pada Tabel 4.5
Tabel 4.5. Nilai Indeks Morista pada Setiap stasiun Penelitian
N0 Genus
Indeks Morista Keterangan
1 Aequipecten
8.660 Berkelompok 2
Anadara 1 1.722 Berkelompok
3 Anadara 2
5.094 Berkelompok 4
Ensis 6.910 Berkelompok
5 Macoma
3.526 Berkelompok 6
Marcia 8.930 Berkelompok
7 Meretrix
3.459 Berkelompok 8
Nutallia 2.735 Berkelompok
9 Paphia
2.910 Berkelompok 10
Placuna 7.040 Berkelompok
11 Pinctada
8.510 Berkelompok 12
Perna 3.190 Berkelompok
13 Ruditapes
3.246 Berkelompok
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.5 terlihat bahwa nilai indeks morista setiap genus berkisar antara 1,722 – 8,930. Berdasarkan kriteria jika Id = 0 maka distribusi acak random, Id 1
distribusi normal dan jika Id 1 maka distribusi berkelompok. Dengan demikian dari hasil analisis terhadap indeks morista seperti yang tertera pada tabel maka dapat
dikatakan bahwa distribusi masing-masing genus Bivalvia yang ditemukan di muara Sungai Asahan berdistribusi berkelompok.
Indeks distribusi yang berkelompok disebabkan hewan tersebut memilih tempat hidup pada habitat yang paling sesuai baik faktor fisik kimia maupun
tersedianya nutrisi di dasar perairan. Hal ini sesuai dengan pendapat Suin 2002 faktor fisik kimia yang hampir merata pada suatu habitat serta tersedianya makanan
bagi hewan yang hidup di dalamnya sangat menentukan hewan tersebut hidup berkelompok. Selanjutnya pola penyebaran suatu organisme bergantung pada sifat
fitokimia lingkungan yang berupa nutrisi, substrat atau berupa faktor fisik kimia perairan tersebut. Suatu struktur komunitas alami tergantung pada cara organisme
tersebar atau terpencar Michael 1984.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Parameter Faktor Fisik-Kimia