3.5 Pengukuran Faktor Fisika, Kimia
Faktor fisik dan kimia perairan yang diukur mencakup :
a. Suhu
Sampel air diambil dari perairan dengan menggunakan ember, kemudian dituang ke dalam erlenmeyer dan diukur suhu dengan menggunakan termometer air
raksa yang dimasukkan ke dalam air ± 10 menit kemudian dibaca skalanya Suin,2002.
b. Penetrasi Cahaya
Diukur dengan menggunakan keping secchi yang dimasukkan ke dalam badan air sampai keping secchi tidak terlihat, kemudian diukur panjang tali yang masuk ke
dalam air Barus, 2002
c. Intensitas Cahaya
Diukur dengan menggunakan lux meter yang diletakkan ke arah datangnya cahaya, kemudian dibaca angka yang tertera pada lux meter tersebut Suin, 2002.
d. TDS
Pengukuran TDS dilakukan di laboratorium kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara.
e. TSS
Pengukuran TSS dilakukan di laboratorium kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
f. Kandungan Organik Substrat
Pengukuran kandungan organik substrat dilakukan dengan metoda analisa abu, dengan cara substrat diambil, lalu ditimbang sebanyak 100 gr dan dimasukkan
ke dalam oven dengan temperatur 45 C sampai beratnya konstan 2-3 hari, substart
yang kering digerus di lumpang dan dimasukkan kembali ke dalam oven dan dibiarkan selama 1 jam pada temperatur 45
C agar substrat benar-benar kering. Kemudian ditimbang 25 gr dan diabukan dalam tanur dengan temperatur 700
C selama 3,5 jam. Selanjutnya substrat yang tertinggal ditimbang berat akhirnya, dan
dihitung kandungan organik substrat dengan rumus: KO =
100 x
A B
A
dengan: KO
= Kandungan organik A
= Berat konstan substrat B
= Berat abu Analisa kandungan organik substrat dilakukan di Laboratorium Kimia Pusat
Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan. Bagan kerja terlampir Lampiran F.
g. Tipe Substrat
Tipe substrat diamati dengan mengambil substrat dasar perairan dan diamati tipenya secara visual.
Universitas Sumatera Utara
h. Salinitas