3.6. Analisis Data
a. H asil pengukuran parameter faktor fisik kimia yang diperoleh dibandingkan
dengan baku mutu air laut untuk biota yang diterbitkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup No 51 Tahun 2004.
b. Data Bivalvia yang diperoleh dianalisis dengan menghitung kepadatan populasi, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shanon Wienner, indeks
keseragaman, indeks kesamaa, Indek morista dan analisis korelasi menurut Kreb 1985, Michael 1994 dengan persamaan sebagai berikut :
a. Kepadatan Populasi KP
Kindm
2
=
b. Kepadatan Relatif KR
KR = 100
x Jenis
Seluruh Kepadatan
Jumlah Jenis
Suatu Kepadatan
c. Frekuensi Kehadiran FK
FK =
100 x
ulangan total
Jumlah jenis
suatu ditempati
yang ulangan
Jumlah
Dimana : FK = 0 – 25 : Kehadiran sangat jarang
FK = 25 – 50 : Kehadiran jarang FK = 50 – 75 : Kehadiran sedang
FK 75 : Kehadiran sering absolut
d. Indeks Diversitas Shannon – Wienner H’
H’= -
pi ln
pi
dimana :H’ = indeks diversitas Shannon-Wienner
pi = proporsi spesies ke-i
Area Luas
ulangan jenis
suatu individu
Jumlah
Universitas Sumatera Utara
In = logaritma nature
pi =
niN Perbandingan jumlah individu suatu jenis dengan keseluruhan jenis
dengan nilai H’: 0H’2,302
= keanekaragaman rendah 2,302H’6,907
= keanekaragaman
sedang H’6,907
= keanekaragaman
tinggi Klasifikasi tingkat pencemaran berdasarkan nilai indeks diversitas Shannon-Wienner
H’, dimana: Dengan nilai H’ :
2,0 = Tidak Tercemar
1,6-2,0 = Tercemar Ringan 1,0-1,6 = Tercemar Sedang
1,0 = Tercemar BeratParah
e. Indeks Equitabilitas E
Indeks equitabilitas E = max
H H
dimana :H’ = indeks diversitas Shannon-Wienner
H maks = keanekaragaman spesies maksimum
= In S dimana S banyaknya spesies dengan nilai E berkisar antara 0-1
Semakin kecil nilai E, maka semakin kecil keseragaman suatu populasi, sebaliknya semakin besar nilai E, maka populasi akan menunjukkan keseragaman
Krebs, 1985.
d. Indeks Similaritas IS